Cara Mengakomodir Kepentingan Pihak-pihak Yang Terlibat Proses Konstruksi Baja

Konstruksi baja bertingkat yang sudah terpasang

Pertama, Anda pasti penasaran kepentingan-kepentingan apa saja sih sebenarnya yang dimaksud?. Jawabnya ada 3 macam, atau 3 pihak. Hal ini terjadi sejak proses konstruksi baja dimulai. Sebagian diantaranya semu. Tapi, ada pula yang terang-terangan.

Siapa saja Mereka?. Dan, apa saja yang Mereka dambakan?. Anda akan menemukan jawaban lengkap dalam artikel ini. Simak iya sampai selesai. Ini berguna bagi Anda yang baru terlibat dalam proyek bangunan, mulai membuka usaha bengkel las teralis, atau konstruksi baja.

Latar belakang kerjasama, sudut pandang dan dampak

Ketika terjalin sebuah kesepakatan dan di ikat dengan sebuah kontrak kerja. Antara pemilik bangunan dan pemborong secara tidak langsung telah menyetujui bahwa masing-masing pihak akan memenuhi kepentingan-kepentingan yang tertulis dalam surat perjanjian.

Misalnya soal tata cara pembayaran progres pekerjaan. Pemberi pekerjaan harus tepat waktu. Demikian sebaliknya. Soal kualitas misalnya. Pemborong harus bisa menjamin bahwa konstruksi bangunan tersebut adalah yang terbaik.

Nah, demi tercapainya kerjasama ini dengan baik. Sehingga bisa memenuhi segala keinginan-keinginan dari pemilik bangunan. Maka, pemborong harus melibatkan pihak lain. Yakni tukang, dan suplier material dan bahan bangunan.

Setelah Mereka ini masuk dalam proses kontruksi baja. Makin kompleks lah sudut pandang yang terjadi. Dan, sudut pandang tersebut umumnya di dasari oleh kepentingan. Celakanya, kalau kepentingan tersebut adalah untuk pribadi sendiri, dan atas dasar ego.

Dampak selanjutnya. Tidak mustahil proses konstruksi baja akan berjalan terseok-seok. Tidak tepat waktu, dan berkualitas buruk. Siapa yang rugi?. Pasti semua pihak. Oleh sebab itu harus kepentingan-kepentingan tersebut harus diakomodir. Caranya bagimana?.

1. Kepentingan pemilik banguan

Secara umum adalah.4 macam, yakni: 1]. Murah, 2]. Bagus, 3]. Kokoh, dan 4]. Proses pengerjaan cepat. Apakah mudah memenuhi keinginan-keinginan ini?. Jelas tidak. Mari kita analogikan konstruksi baja dengan sebuah barang.

Bagaimana mungkin barang yang berkualitas bagus, dan kuat. Tapi, dengan harga yang murah!. Fakta sebenarnya, barang yang murah berkualitas rendah. Hal ini sebenarnya sudah bukan rahasia. Bahkan sang pemilik bangunan juga tahu. Tapi, tetap saja ingin mendapatkan harga yang terbaik. Menurut versi Mereka.

Maka dari itu, untuk menjamin agar kedua belah pihak tidak ada yang di rugikan. Sekaligus untuk memastikan agar kualitas bangunan bagus, kokoh dan cepat selesai. Syarat pertama, harga borongan jangan murah (mepet). Paling tidak harus standar. Yakni mengacu pada AHSP Bangunan terbaru. Dan terkait dengan jenis pekerjaan.

Oleh sebab itu, upayakan jangan sampai terjadi kesalahpahaman akibat harga borongan. Umumnya pemilik bangunan menilai harga borongan Anda sudah bagus. Sementara menurut Anda, tidak!. Bagaimana proses konstruksi baja yang tengah Anda laksanakan bisa sukses?.

ruang lingkup dan jenis-jenis pengawasan pekerjaan konstruksi baja

2. Kepentingan dari jasa konstruksi

Jasa konstruksi lebih familiar dengan sebutan kontraktor. Atau, pemborong yang berbentuk badan hukum, atau masih perorangan. Harus diakui sering memiliki keinginan yang bertolak belakang dengan pemberi pekerjaan. Bahkan boleh disebut doyan melakukan “eksperimen”.

Contohnya soal pemakaian jenis material bangunan. Pemborong ingin menggunakan material yang biasa-biasa. Dengan tujuan agar mendapat untung yang lebih besar. Padahal spek material yang dimaksud sudah tertera dalam surat perjanjian, atau BoQ.

Contoh tersebut sekaligus sebagai bukti, bahwa kepentingan yang timbul pada saat proses kontruksi baja tidak selalu untuk kebaikan bersama. Tapi, tanpa sepengetahuan pihak lain, juga sering terjadi misi terselubung. Untuk kepentingan diri sendiri. Dan, merugikan orang lain.

Antisipasi praktik pekerjaan konstruksi yang tidak benar

Bagimana cara mencegah supaya keinginan-keinginan gelap sang pemborong tidak terkabul?. Dalam hal ini bila posisi Anda adalah sebagai pemilik bangunan. Lakukan kah hal-hal berikut:

  1. Melakukan komunikasi yang intens dengan pemborong,
  2. Tempatkan seorang pengawas bangunan yang kredible,
  3. Tinjau proyek Anda secara berkala,
  4. Lakukan pemeriksaan bahan dan kualitas pekerjaan dengan pengawas bangunan.
  5. Pastikan progres telah terpenuhi, lalu Anda melakukan pembayaran termin.

Sanksi atas pekerjaan yang menyalahi gambar kerja

Lalu, jikalau sudah terlanjur. Material konstruksi baja ternyata tidak sesuai dengan perjanjian. Tindakan yang harus Anda lakukan secara urut adalah sebagai berikut:

  1. Melakukan teguran lisan, dan menginstruksikan penggantian material yang sesuai gambar kerja.
  2. Menyampaikan teguran secara tertulis. Dengan topik yang sama dengan poin 1. Hal ini lalukan 2-3 tiga hari setalah Anda tegur secara lisan. Tapi, tidak di indahkan.
  3. Stop proses konstruksi baja sampai sang pemborong melakukan poin 1, atau 2. Dalam hal ini pekerjaan lain boleh lanjut. Misalnya instalasi, atau finishing cat, dan sebagainya.

Sampai poin ke-3 ternyata tidak ada niat baik dari pemborong untuk melakukan hal yang Anda minta. Berarti Anda harus memutus hubungan kerja. Dan, memanggil jasa konstruksi yang lain. Untuk memperbaiki, serta melanjutkan pekerjaan konstruksi baja yang terbengkalai.

Demikian peliknya memang persoalan yang terjadi di lapangan. Manakala ada pihak yang tidak bekerja profesional. Dampaknya sangat panjang, dan pasti ada konsekuensi yang harus ditanggung. Terutama soal biaya.

Oleh sebab itu segala kepentingan yang sifatnya menyimpang harus dicegah. Termasuk oleh pihak pekerja. Staf perusahaan jasa konstruksi, atau tukang.

Tukang sedang memasang ikatan angin pada konstruksi gudang

3. Keinginan tukang pada saar mengerjakan proyek

Saya contohkan disini adalah tukang konstruksi baja. Pada saat pabrikasi maupun ereksen, Mereka mengharapkan dari Anda:

  1. Punya workshop yang memadai,
  2. Peralatan kerja yang lengkap dan bagus
  3. Proyek banyak dan bekerja berkelanjutan,
  4. Mau memberi gaji, uang makan, dan uang lembur yang tinggi.

Salah satu diantara 4 poin itu tidak bisa Anda penuhi, maka kinerja tukang pasti tidak maksimal. Hal ini saya alami sendiri sejak terjun di proyek konstruksi puluhan tahun lalu.

Dampak dari ketidaknyamanan tukang adalah melakukan hal-hal yang tidak benar. Misalnya bekerja asal-asalan, hingga mencuri alat atau material bangunan. Akhirnya jasa konstruksi rugi, dan tidak bisa melanjutkan pekerjaan.

[Penutup] Antara kepentingan, kinerja dan kepuasan pelanggan

Harus diakui, persoalan utama yang mengakibatkan proses konstruksi baja tidak berjalan lancar adalah tenaga kerja. Maka dari itu, kepentingan Mereka juga harus di akomodir. Supaya tidak berbuat aneh-aneh. Namun, bekerja dengan baik. Caranya bagaimana?.

Sebagai ujung tombak, tukang harus. Anda ajarkan bekerja jujur dan disiplin. Dan, hal itu bisa terwujud bila Anda (sebagai kontraktor) memberi contoh yang baik. Yakni mematuhi kontrak kerja dan segala syarat-syarat yang tercantum di dalamnya.

Dengan demikian proses konstruksi baja pasti berjalan sukses. Maka, pemilik bangunan jadi senang. Dan, hal itu otomatis menjadi suatu kebanggaan bagi Anda. Sebab Anda telah telah memiliki pelanggan yang loyal.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!