Arti Railing dan Jenis-jenisnya, Serta Tujuan Pemasangan Yang Wajib Anda Ketahui

Railing jembatan yang sederhana dan terbuat dari balok kayu. Salah satu dari sekian banyak jenis railing.

Railing sudah tidak asing dengan kehidupan kita sehari-hari. Hampir di setiap tempat, benda ini sering kita temui. Tapi, apakah teman-teman sudah paham arti railing dan jenis-jenisnya?. Penulis belum yakni. Diantara kita pasti banyak yang belum tahu. Kemungkinan besar yang Anda bayangkan, dengan kenyataan sangat jauh beda. Mari kita buktikan!.

Asal-usul kata dan pengertian railing

Railing berasal dari bahasa Inggris yang berarti memagari. Sedangkan memagari dalam bahasa Indonesia termasuk kata kerja. Bukan kata benda. Jadi, arti railing yang sebenarnya adalah suatu kegiatan untuk membuat pagar pengaman terhadap satu benda atau area. Bagaimana?. Beda gak dengan persepsi Anda?.

Kemudian teman-teman mungkin akan bertanya. Railing itu untuk siapa?. Karena apa?, Dan dari apa?. Sebelum menjawab pertanyaan itu. Perlu kami ingatkan kembali. Railing bukan sebuah benda/objek. Melainkan sebuah aktivitas. Hal ini penting untuk memahami lebih dalam arti railing dan jenis-jenisnya. Jadi, perhatikan penggunaan kata railing dalam tulisan ini. Semua mengacu pada difinisi railing yang sebenarnya.

Eksistensi dan tujuan railing ternyata begini sebenarnya

Tidak diketahui dimana, dan oleh siapa railing pertama sekali dilaksanakan. Apakah pada bagunan gedung, taman, jalan raya, atau konstruksi non bangunan. Yang jelas manfaatnya sangat bagus. Yaitu untuk mencegah terjadinya kecelakaan, yang mengakibatkan rusaknya suatu benda, atau bahkan korban jiwa.

1. Railing bagi manusia

Pertama yang paling merasakan dampak railing adalah manusia. Misalnya ketika sedang bediri, atau berjalan kali di tempat yang tinggi. Berada ditempat tersebut daya tarik gravitasi bumi sangat besar. Sehingga membuat tidak nyaman. Oleh sebab itu, di pasang pagar pengaman. Supaya aman.

Railing paling banyak di aplikasikan adalah pada bagunan gedung. Yaitu pada konstruksi tangga, balkon, dak, mezzanine dan ramp. Selain di bangunan gedung. Railing juga banyak ditemui pada konstruksi jembatan dan otomotif. Misalnya bis, kereta api, kapal dan sebagainya. Hanya bentuknya relatif lebih simple. Dibanding dengan railing bangunan.

2. Railing untuk lingkungan binaan

Memahami arti railing dan jenis-jenisnya, secara tidak langsung untuk menjaga keseimbangan alam, pelestarian lingkungan, serta keselamatan bagi orang-orang yang beraktivitas di daerah tersebut. Contohnya railing jalan raya. Atau dalam istilah asing disebut Guard Rail.

Railing jalan artinya usaha untuk membuat pengaman pada jalan. Sehingga orang melintas menggunakan kendaraan bermotor, atau berjalan kaki mengetahui batas aman daerah tersebut. Pagar pengaman jalan ini hampir ditemui di setiap jalan berkelok, serta yang berada di tepi jurang. Bahkan sepanjang jalan tol banyak terpasang. Yaitu sebagai pembatas jalan dengan lingkungan sekitar.

Sedangkan railing untuk pejalan kaki, umumnya di terapkan pada pedestrian yang berada pada ketinggian dan rawan longsor. Misalnya daerah wisata alam dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Fasiltas ini wajib disediakan untuk menghindari kecelakaan, oleh pemerintah setempat atau pengelola daerah wisata.

Ragam jenis railing; model, material dan sifat pemasangan

Lebih jauh lagi tentang arti railing dan jenis-jenisnya adalah terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan model atau desain

Terdiri dari: railing modern, minimalis, konvensional, tradisional. Implementasi railing-railing ini harus disesuaikan dengan lokasi pasang. Agar berfungsi maksimal. Dan memberi tampilan yang bagus gai konstruksi itu sendiri, serta bagi lingkungan sekitar.

Misalnya railing modern. Paling pas adalah untuk bangunan gedung bertingkat. Sebab material yang digunakan sangat canggih. Railling minimalis cocoknya adalah untuk hunian. Terutama yang mengadopsi konsep minimalis. Sedangkan railing konvesional/tradisional cocok dengan lanskap. Karena railing menjadi interprestasi dari daerah dimana terpasang.

b. Berdasarkan jenis bahan

Railing terdiri dari: baja profil, besi tempa, stainless, kaca dan kayu. Namun ada pula menggunakan material alam sederhana. Seperti bambu, batang kayu dan rotan. 3 jenis material ini sering digunakan untuk model railling konvesional atau tradisional. Contoh railing dapat Anda lihat pada gambar paling atas.

Sedangkan, yang termasuk kategori bahan railing modern adalah kaca dan stainless. Sementara sisanya, Yakni material baja, besi tempa dan kayu. Masuk dalam golongan railing minimalis.

c. Menurut proses pemasangan

Railing umumnya diterapkan dengan 2 model sambungan, yakni sistem baut mur dan sambungan las. Sementara menurut sistem pemasangan, terdiri dari 2 jenis. Yaitu permanen, dan tidak permanen. Dan menurut bentuk setelah terpasang. Wujud railing terdiri dari 4 macam. Yakni horizontal, miring melingkar dan vertikal.

3 jenis railing yang terakhir paling banyak ditemui pada tangga rumah. Sementara railing vertikal khusus dibuat untuk tangga vertikal, atau sering disebut tangga monyet. Model ini banyak terpasang pada konstruksi pemancar. Atau gedung-gedung bertingkat. Namun bukan sebagai akses untuk umum. Melainkan khusus untuk petugas maintenance bangunan.

Demikian penjelasan mengenai railing dan jenis-jenisnya. Urgensi pemasangan dan ragam jenis material yang dapat Anda pilih sesuai dengan kebutuhan. Penjelasan tiap-tiap jenis railing. Ke depan akan kami buat dalam beberapa artikel. Silahkan simak terus artikel-artikel yang kami sajikan dalam situs ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!