Kesekian kalinya saya menulis tentang topik yang sama. Tentang gambar desain bangunan. Salah satu unsur yang sangat penting, agar desain bagus adalah skala. Skala tersebut terbagi bermacam-macam. Bisa dikelompokkan menurut jenis pekerjaan konstruksi. Seperti skala gambar baja, atau skala gambar instalasi dan sebagainya. Pula, bisa juga berdasarkan jenis proyek. Antara lain skala bangunan rumah, skala bangunan air dan sebagainya.
Definisi dan manfaat skala
Skala gambar baja adalah salah satu sub jenis skala gambar bangunan yang mana salah satu, atau beberapa bagian dari konstruksi bangunan tersebut adalah khusus terbuat dari material baja profil, serta baja ringan. Sehingga desain yang dibuat cenderung fokus pada satu jenis material. Dalam hal ini adalah logam.
Adapun material lain yang berkaitan langsung, maupun tidak langsung dengan dengan material baja. Seperti cor beton dan pondasi, umumnya tidak di perlihatkan secara detail dalam gambar. Sehingga ukuran struktur bangunan tersebut tidak tahu. Demikian pula dimensi material yang digunakan.
Tapi, ketika menggunakan skala gambar untuk pekerjaan konstruksi baja, maka semua aspek yang terkait dengan material baja wajib Anda gambar sedetail-detailnya. Dan, beri keterangan selengkap-lengkapnya.
Misalnya tentang sistem sambungan las. Maka, ukuran kawat las harus disebutkan. Demikian pula panjang, dan type las. Bila perlu, merek kawat las tersebut juga Anda uraikan dalam gambar. Sehingga tidak perlu membuka RKS bangunan, ketika jasa konstruksi hendak beli material kawat las.
Jadi, kegunaan skala gambar baja adalah untuk memudahkan proses:
– Perancangan konstruksi
– Perhitungan kebutuhan bahan, dan anggaran biaya
– Pabrikasi dan pemasangan konstruksi
– Maintenance dan operasi bangunan
Jenis-jenis skala gambar konstruksi baja
Pada saat membuat gambar desain konstruksi baja profil, dan baja ringan. Anda membutuhkan minimal 5 jenis skala. Jenis-jenis skala, cara membaca dan kegunaan adalah sebagai berikut:
A. Skala 1:100
Dibaca dengan “Satu banding Seratus”. Artinya setiap komponen bangunan yang memiliki panjang, lebar maupun tinggi 100 cm. Maka, di dalam gambar akan diterapkan menjadi 1,0 cm. Contoh sebuah gudang bentang 45,0 meter. Setelah menggunakan skala gambar baja ini, maka diatas kertas akan menjadi:
= 4.500 : 100
= 45,0 cm
Kegunaan skala 1:100 umumnya adalah untuk membuat: 1]. Denah base plat dan kolom baja, 2]. Denah balok dan kuda-kuda. Serta, 3]. Denah atap. Selain 3 jenis denah ini, pun cocok untuk membuat gambar tampak samping, serta potongan memanjang. Seluruhnya menjadi 6 macam.
B. Skala 1:50
Dibaca sama dengan skala gambar 1:100. Setiap objek yang memiliki dimensi 50 cm, maka di dalam gambar ukuran tersebut diterapkan menjadi 1,0 cm. Jadi, angka 1 di depan skala adalah semua objek (elemen konstruksi bangunan) yang akan didesain, agar tampak proporsi.
Skala gambar baja 1:50 cocok digunakan untuk membuat tampak depan, tampak belakang, serta potongan melintang. Hal ini dimaksud agar tampilan gambar-gambar tersebut semakin besar. Sehingga enak dibaca.
C. Skala 1:30
Setiap desain bangunan harus dilengkapi dengan sejumlah gambar detail. Dan, gambar detail tersebut paling cocok dengan skala 1:30. Pun, kalau ada yang menerapkan skala 1:25 sifatnya opsional. Yaitu untuk memaksimalkan tampilan desain, serta efisiensi kertas gambar. Namun, pada prinsipnya perbedaan kedua skala ini tidak signifikan. Karena hanya selisih 5.
Skala 1:30 pas diterapkan untuk membuat gambar detail:
– Base plat dan angkur baut
– Plat sambung balok, dan kuda-kuda WF
– Plat buhul rangka cremona siku, maupun space frame pipa
– Dan sebagainya.
Pada intinya penggunaan skala gambar baja ada 2. Yakni untuk gambar rencana konstruksi. Yang sering dijadikan lampiran/dasar perhitungan pengajuan penawaran harga. Serta, untuk membuat gambar kerja (shop drawing). Maka dari itu, jangan heran kalau gambar yang sama kemungkinan besar berlaku untuk 2, atau 3 keperluan.
D. Skala 1:20
2 jenis skala berikut khusus digunakan untuk membuat shop drawing baja. Alias tidak pernah dipakai untuk membuat gambar konstruksi. Oh, iya. Mungkin teman-teman belum paham jenis-jenis gambar bangunan. Karena setiap gambar bangunan berkaitan erat dengan skala. Sebaiknya Anda baca dulu artikel ini.
Khusus skala 1:20 cocok untuk membuat gambar kerja struktur baja yang terbuat dari material WF, H-Beam, UNP, CNP, dan besi pipa. Yang berupa batang, atau rangka. Desain yang Anda buat sudah sangat bagus. Serta, mudah dipelajari.
E. Skala 1:10
Sementara skala gambar baja 1:10, adalah untuk membuat gambar detail plat sambung baut mur, dan las. Tampilan gambar harus lebih besar, karena terdapat ukuran/jarak pasang lubang baut. Serta, posisi dan panjang las yang harus dibuat.
Nah, dengan memakai skala ini setiap ukuran-ukuran sambungan konstruksi baja akan terlihat jelas. Contoh mur baut M12. Ketika Anda aplikasikan dengan skala 1:10 menjadi 1,2 cm. Tidak terlalu kecil bukan?.
Begitu juga ketika menggambar sambungan las tebal 4 mm. Di dalam gambar Anda aplikasikan menjadi 0,4 mm. Ukuran ini pun masih tergolong jelas, dan mudah dibaca oleh pekerja konstruksi baja.
Gambar berikut adalah menggunakan skala 1:15. Kalau Anda pakai skala 1:10, tentu notasi (ukuran dan ketetnagan) gambar akan lebih jelas lagi. Oleh sebab itu untuk setiap gambar sambungan, yang terbuat dari material plat baja, selalu saya sarankan pakai skala 1:10.
Keunikan skala sejak dulu
Sampai kini esensi skala pada proses perancangan hingga pelaksanaan proyek bangunan gedung tidak tergantikan. Sekalipun sudah banyak alat modern, terutama untuk melakukan pengukuran suatu benda, tapi alat tersebut tetap tidak bisa berperan sebagai skala.
Sehingga setiap kali Anda mengaplikasikan ukuran tersebut pada satu desain. Anda wajib memiliki sebuah skala lebih dulu. Kemudian, skala tersebut Anda jadikan acuan membuat desain.
Keunikan kedua. Skala gambar baja dan skala-skala yang lain. Menampilan gambar yang berbanding terbalik dengan skala. Contoh skala 1:200 dan 1:20. Menurut Anda, setelah desain selesai. Desain gambar yang paling besar mana?. Yang menggunakan skala 1:20 atau 1:200?.
Benar!. Skala 1:20 membuat tampilan gambar menjadi besar. Sebab dari ukuran yang sebenarnya hanya dibagi 20. Sementara, jika memakai skala 1:200, maka ukuran objek menjadi kecil. Sebab dibagi dengan angka 200.
Intinya, semakin kecil skala gambar baja yang Anda pakai, maka tampilan desain yang Anda buat makin besar. Demikian sebaliknya. Makin besar skala yang Anda gunakan, maka desain semakin kecil. Hal ini bersifat baku. Dan, berlaku pada semua skala bangunan.