2 Cara Hitung Borongan Pemasangan Besi Beton [Part 7 of 11]

Bicara borongan pekerjaan besi beton, atau pekerjaan-pekerjaan bangunan lain. Harus diawali dengan latar belakang. Supaya paham maksud, batasan, pelaku, serta cara menghitung biaya pekerjaan secara akurat. Ini terlihat mudah. Tapi, kalau tidak paham dasar-dasar pelaksanaan akan menjadi rumit. Bahkan pekerjaan tidak terlaksana dengan baik, dan lancar.

Pengenalan dasar tentang pondasi bangunan

Latar belakang, difinisi dan tujuan pemasangan besi beton

Setiap proyek bangunan memerlukan tenaga kerja yang berbeda-beda, dan beragam keahlian. Sebab jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan banyak, serta tak jarang harus dilakukan secara serentak. Hal ini pula salah satu alasan melaksanakan pekerjaan bangunan dengan 2 pilihan. Yakni sistem harian, atau borong.

Sistem harian dan borong hampir ditemui pada setiap pekerjaan bangunan. Mulai dari pekerjaan persiapan, hingga finishing bangunan. Semua dapat diterapkan dengan 2 sistem tersebut. Salah satu diantaranya adalah pekerjaan besi beton.

1. Pengertian dan tujuan

Borongan pekerjaan besi beton artinya suatu kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok tenaga kerja bangunan yang mahir dalam bidang pengolahan, dan pemasangan material besi beton. Dengan sejumlah biaya upah yang telah disepakati sejak awal. Antara tenaga kerja dalam hal ini diwakili oleh seorang kepala tukang, yang.sering disebut bas borong. Dan, pemilik bangunan atau pemberi tugas/pekerjaan.

Pelengkap bacaan ini, setelah Anda paham perbedaan sistem kerja harian dan borong. Sebagaimana telah saya sertakan tautannya pada paragraf ketiga. Kali ini Anda perlu memahami perbedaan borongan pekerjaan sistem unit price dan lumpsum. Melalui tautan ini. Silahkan Anda baca.

Tujuan borongan pemasangan besi beton

Yaitu untuk menyiapkan, merangkai dan memasang sejumlah besi beton polos, dan/atau ulir untuk keperluan struktur bangunan. Seperti pondasi, tiang kolom, balok, plat lantai hingga struktur bangunan yang berukuran kecil. Misalnya kolom praktis, dan ring balok.

Terkait nama material. Setelah besi beton siap pasang (sudah terpasang). Disebut menjadi besi tulangan. Kalau saya analogikan dalam bahasa sederhana. Fungsi besi tulangan layaknya seperti tulang belulang dalam tubuh.

Dengan demikian pula struktur bangunan menjadi kokoh, karena di dalamnya terpasang sejumlah besi tulangan yang kuat. Lalu, di isi dengan cor, serta bahan-bahan bangunan lain, yang sifatnya berfungsi untuk menambah kekuatan bangunan.

Masih terkait dengan istilah-istilah lapangan. Proses pelaksanaan pekerjaan besi beton terkenal dengan sebutan pembesian. Pembesian disini mulai dari pengukuran, pemotongan, merangkai hingga memasang besi tulangan. Maka dari itu, dapat diambil satu kesimpulan. Agar bisa menjadi besi tulangan yang siap pasang, pasti melalui proses pekerjaan pembesian. Tapi, pekerjaan pembesian tidak hanya untuk membuat besi tulangan. Sebab masih banyak manfaat besi beton pada bangunan, selain sebagai besi tulangan. Misal ikatan angin, trekstang, angkur baut dan sebagainya.

Cara menyusun rincian biaya upah kerja borongan konstruksi baja

Ragam metode pembayaran upah

Upah borongan pemasangan besi beton umumnya dilakukan 1x seminggu, atau 2 minggu sekali. Sistem tersebut tergantung kesepakatan awal, antara kedua belah pihak. Bersamaan dengan penentuan harga satuan borongan. Jadi, sifatnya fleksibel.

Namun demikian jika pekerjaan dilakukan oleh perusahaan kontraktor. Karena volume besi beton yang akan dipasang sangat besar. Maka, adakalanya sistem pembayaran dilakukan dengan cara termin, atau progres. Layaknya borongan pekerjaan lumsup, lengkap dengan pengadaan material.

2. Kelebihan dan kelemahan sistem borong

Khusus pelaksanaan pekerjaan besi beton. Alasan memilih sistem borong, sekaligus kelebihannya dibanding sistem harian adalah:
– Tidak perlu pengawasan ekstra ketat. Kecuali Anda belum menyiapkan gambar kerja, yang menjadi acuan bagi tukang untuk bekerja.
– Proses pekerjaan bisa dilakukan dimana saja. Alias tidak perlu area yang luas, dan tertutup (teduh).
– Pekerjaan mudah di pantau. Yakni dari gambar kerja, jumlah kebutuhan material, serta daftar potong yang dibuat oleh tukang.

Namun demikian, bila volume pekerjaan terlalu sedikit. Tak jarang bas borong yang menolak sistem borong. Dan, memilih kerja harian. Sebab, biaya borongan dianggap terlalu rendah. Sehingga tidak cukup untuk bayar upah tenaga kerja, serta alat. Hal ini menjadi satu-satunya kelemahan pekerjaan besi beton proyek bangunan.

Sistem pelaksanaan borongan pemasangan besi beton dan biaya

Ada 2 macam, yakni borongan upah kerja dan alat. Serta, Borongan total. Artinya selain upah kerja dan alat, si-pemborong harus menyediakan material besi beton sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Nah, karena sistem pelaksanaan pekerjaan berbeda. Otomatis harga satuan borongan juga beda. Lalu, bagaimana cara menghitung harga borongan?.

1. Biaya borongan upah pembesian

Sebelumnya ketahui lebih dalam tentang batasan sistem borong upah. Anda hanya melaksanakan pemasangan besi beton sesuai dengan gambar kerja yang sudah ada. Serta, menyiapkan alat-alat yang dibutuhkan demi kelancaran pekerjaan tersebut. Misalnya alat bending, pengikat bendrat, palu, dan sebagainya. Intinya, alat kerja manual.

Adapun pengadaan material besi beton, bendrat, dan mesin potong/bending adalah oleh owner. Oleh sebab itu, sisa material akan menjadi hak milik sang owner. Bukan bas borong, atau kontraktor yang mengerjakan material besi beton. Sebab yang membeli material bukan bas borong/kontraktor.

Oke. Soal penentuan harga satuan borongan upah kerja besi beton. Sampai saat ini saya tidak menemukan referensi yang tepat. Kecuali, berdasarkan pengalaman atau kebiasaan (harga pasaran) setempat. Saat ini harga upah borongan pemasangan besi beton daerah Semarang dan sekitarnya adalah Rp 2.000,-/kg. Berlaku untuk semua jenis, dan ukuran besi beton.

Table analisa harga satuan borongan pekerjaan pembesian (besi beton tulangan)

2. Contoh perhitungan biaya borong material

Menggunakan tabel analisa seperti gambar berikut ini. Juga berlaku untuk besi beton polos, maupun ulir. Adapun harga bahan dan upah kerja perlu Anda sesuaikan dengan sekarang. Sebab biaya-biaya yang terdapat dalam analisa tersebut hanya contoh. Alias tidak berlaku baku. Berlaku baku adalah koefisien untuk tenaga kerja, dan bahan.

Biaya alat pada tabel analisa tidak perlu dihitung, sebab proses pembesian umumnya dilakukan dengan cara manual. Pun, jikalau menggunakan mesin potong canggih. Seperti bar bender atau bar cutting, tetap tidak perlu Anda masukkan dalam harga borongan material. Sebab pemakaian mesin tergolong sedikit. Pula, hanya diperlukan untuk material besi beton berukuran besar. Missal Ø16, atau D16 keatas.

Sementara itu, aplikasi borongan pemasangan besi beton total (material + upah) terlihat dari tabel analisa. Kebutuhan kawat bendrat tercantum sebesar 2% dari besi kebutuhan besi beton. Itu artinya pemasangan besi tulangan adalah menggunakan kawat bendrat. Sehingga material tersebut harus Anda sediakan bersamaan dengan material besi beton.

Demikian ragam dan sistem pelaksanaan pekerjaan pembesian struktur bangunan. Bila Anda memerlukan desain struktur beton dan baja silahkan hubungi kami melalui kontak yang tercantum dalam halaman ini. Atau bisa melalui kolom komentar dibawah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!