Menentukan jenis penawaran harga yang akan kita terapkan pada sebuah tender proyek, sangatlah penting yaitu agar para peserta tender (kontraktor) mengetahui teknis membuat penawaran harga. Dan memahami hak dan kewajiban jika menjadi pemenang tender proyek baja. Ketentuan jenis penawaran harga tersebut sampai kepada peserta tender oleh pemberi pekerjaan/Owner pada saat Aanwijzing.
Proyek baja artinya pengadaan sekaligus pengerjaan konstruksi bangunan dengan menggunakan baja sebagai bahan utama, yang terlaksana oleh sebuah kontraktor spesialis konstruksi baja. Berikut ini 3 jenis penawaran harga yang umum kita dengar dalam proyek baja, yang kita tinjau berdasarkan sistem pengadaan bahan.
Penawaran harga sistem Lump sum
Penawaran harga sistem lump sum adalah penawaran yang kita ajukan dengan menetapkan jumlah nilai borongan yang pasti dan tetap. Adapun segala kemungkinan yang terjadi selama proses pelaksanaan proyek, maka resiko akan menjadi tanggungan oleh kontraktor. Penawaran harga sistem lump sum berarti pengadaan bahan yang pelaksanaanya oleh kontraktor.
1. Kelebihan menerapkan penawaran harga sistem Lump sum
- Kelebihan bagi kontraktor: yaitu jika volume/tonase baja yang kita ajukan dalam penawaran ternyata lebih dari tonase yang kita kerjakan, atau harga bahan turun selama masa pelaksanaan pekerjaan. Maka karena nilai borongan tetap, berarti tonase baja yang lebih tersebut maupun selisih harga pembelian bahan adalah menjadi hak kontraktor.
- Kelebihan bagi pemberi pekerjaan: bisa fokus pada pengawasan agar pekerjaan yang terlaksana dengan baik atau berkualitas.
2. Kelemahan menerapkan sistem Lump sum
- Kelemahan bagi kontraktor: akan menanggung resiko kerugiaan jika tonase baja yang merka ajukan dalam penawaran ternyata salah hitung. Atau karena ada kenaikan harga bahan.
- Kelemahan bagi pemberi pekerjaan: jika pengawasan tidak secara ketat, akan memungkinkan hasil pekerjaan tidak bagus dan mutu bahan jelek.
Penawaran harga sistem Unit price
Penawaran harga sistem Unit price adalah penawaran yang kita ajukan dengan menetapkan harga satuan sebagai pengikat, sementara jumlah nilai borongan dapat berobah. Perubahan nilai borongan tersebut dapat kita ketahui melalui pengukuran dan penghitungan ulang (opnam) tonase baja, secara bersama-sama dengan pihak pemberi pekerjaan. Penawaran harga sistem Unit price berarti pengadaan bahan yang pelaksanaanya oleh kontraktor, namun dengan catatan tonase baja tidak mengikat. Silahkan pelajari cara membuat Harga Satuan Pekerjaan Konstruksi Baja, agar lebih jelas unsur apa saja yang ada dalam harga satuan.
1.Kelebihan menerapkan penawaran harga sistem Unit price
- Kelebihan bagi kontraktor: yaitu tonase baja yang kita ajukan dalam penawaran tidak mengikat atau sifatnya fleksibel, artinya bisa bertambah atau berkurang. Maka kontraktor tidak ada resiko menanggung kerugian akibat salah hitung tonase. Kontraktor akan tetapi menanggung resiko kerugiaan jika terjadi kenaikan bahan.
- Kelebihan bagi pemberi pekerjaan: selain fokus pada pengawasan pekerjaan, tonase baja yang akan dia bayar kepada kontraktor sesuai yang terpasang.
2.Kelemahan menerapkan sistem Unit price
- Kelemahan bagi kontraktor: kemungkinan Profit akan berkurang sebab melakukan perhitungan bersama pada tonase baja (opnam) sesuai kenyataan. Artinya kemungkinan untuk mendapat tonase yang lebih sangat kecil, sebab pelaksanaan opnam bersama-sama dengan pihak pemberi pekerjaan.
- Kelemahan bagi pemberi pekerjaan: harus memiliki pengetahuan tentang cara menghitung tonase baja. Jika tidak dapat melakukan sendiri, maka harus menugaskan seorang yang benar-benar ahli bidang konstruksi baja.
Penawaran harga sistem Cost n Fee
Penawaran harga sistem Cost n fee kita kenal juga dengan istilah borongan jasa. Borongan jasa berarti kontraktor hanya menyediakan tenaga/tukang dan alat kerja, sementara pengadaan bahan dari pemberi pekerjaan. Maka penawaran harga kita ajukan hanya meliputi ongkos/biaya tukang, biaya peralatan dan fee kontraktor.
1.Kelebihan menerapkan penawaran harga sistem Cost n Fee
- Kelebihan bagi kontraktor: yakni kemungkinan menanggung resiko kerugian sangat kecil, sebab pembelian bahan oleh pemberi pekerjaan. Artinya jika ada kenaikan harga selama pelaksanaan pekerjaan maka yang menanggung resiko adalah pemberi pekerjaan.
- Kelebihan bagi pemberi pekerjaan: adalah kualitas bahan terjamin serta dengan harga yang kompetitif.
2.Kelemahan menerapkan sistem Cost n Fee
- Kelemahan bagi kontraktor: Profit yang kita peroleh hanya berasal dari jasa pengerjaan dan fee sebagai kontraktor.
- Sementara kelemahan bagi pemberi pekerjaan: harus lebih aktif selama pelaksanaan proyek. Ahli yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan dan melakukan opnam harus yang benar-benar menguasai konstruksi baja.
Kesimpulan
Kelebihan dan kelemahan 3 jenis penawaran harga seperti dijelaskan diatas sangat penting dipahami, agar kontraktor maupun pemberi pekerjaan mengetahui tugas dan tanggungjawab masing-masing. Dalam proyek baja, tugas dan tanggungjawab kontraktor maupun pemberi pekerjaan, dapat diketahui sejak menetapkan jenis penawaran harga yang akan diterapkan.