Sumbu X-Y Bangunan Dan Aplikasinya Pada Gambar Desain

Sebelumnya teman-teman pasti sudah pernah menerima pelajaran tentang sumbu X dan Y. Ketika duduk di bangku SMP dan SLTA. Tepatnya didalam pelajaran matematika. Namun, kali ini benar-benar untuk praktek. Yakni untuk membuat gambar bangunan. Sumbu X-Y bangunan harus ada.

Gambar bangunan merupakan salah satu produk jasa yang selalu dibutuhkan oleh masyarakat sepanjang waktu

Definisi dan Latar belakang

Kaitannya dengan proses pembuatan gambar bangunan. Menggunakan AutoCAD, atau meja gambar manual. Aplikasi disini maksudnya adalah cara penerapan yang benar. Jadi, bukan sebuah program/software komputer atau smart phone.

Sedangkan, sumbu X-Y bangunan artinya 2 buah garis lurus atau lebih, yang melintang secara vertikal, dan horizontal. Bersinggungan pada satu titik potong, maupun yang tidak. Ditemukan dalam gambar desain bangunan.

Jadi, agak beda dengan pelajaran matematika bukan?. Di dalam pelajaran matematika jumlah garis sumbu dibatasi. Yakni 2 buah. Dan, kedua garis tersebut harus memiliki titik potong. Sedangkan pada gambar bangunan sifatnya fleksibel. Dan, jumlah garis sumbu (X-Y) tidak terbatas. Sejauh memang dibutuhkan. Agar orang lain mudah membaca gambar bangunan.

Manfaat menerapkan sumbu X – Y pada gambar bangunan

Secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu: 1]. Manfaat pada saat proses pembuatan gambar (internal). Dan, 2]. Kepada orang lain (eksternal).

1. Manfaat internal

Contoh garis sumbu X-Y bangunan seperti terlihat dalam gambar denah dibawah. Dilengkapi dengan notasi/kode As, atau Grid. Anda lihat kan?.

Jenis-jenis informasi yang tertera pada gambar denah bangunan

Sesuai dengan tampilan pada setiap gambar bangunan. Garis horizontal (X) umumnya dilengkapi dengan kode abjad. Mulai dari A, B, C, dan seterusnya. Sementara garis vertikal (Y) adalah memakai notasi angka 1; 2; 3 dan selanjutnya.

Nah, dengan adanya garis bantu (sebutan lain untuk sumbu X dan Y) tersebut. Maka, sang arsitek akan lebih mudah untuk menentukan ukuran (Panjang/Lebar), serta elevasi bangunan. Mengingat sumbu X-Y bangunan adalah berlaku pada setiap gambar.

Misalnya pada saat Anda membuat gambar denah pondasi. Jarak as A dan B adalah 6,00 meter. Maka, didalam gambar denah balok juga harus demikian. Jadi, fungsi garis bantu (sumbu/as) adalah untuk memudahkan arsitek memberi ukuran (Panjang/Lebar), serta elevasi pada bangunan. Sehingga proses desain lebih mudah, dan cepat.

2. Manfaat eksternal

Adalah kepada pemilik bangunan, peserta tender, kontraktor, tukang, bahkan kepada vendor-vendor serta suplier material. Mereka walaupun tidak latar belakang pendidikan arsitektur, teknik siipil atau SMK. Akan gampang memahami desain yang telah di sertai dengan sumbu X-Y bangunan.

Poin pertama yang segera Anda ketahui dengan adanya garis XY adalah:
1. Luas lahan dan posisinya terhadap mata angin.
2. Panjang, lebar dan tinggi bangunan
3. Letak bangunan terhadap tapak
4. Titik-titik kolom utama, serta jarak-jaraknya.
5. Semua elevasi yang berkaitan dengan bangunan. Antara lain jalan, halaman, teras, ruang tamu, dapur, dan seterusnya.
6. Letak sarana pendukung bangunan. Misal saptik tank dan sumur resapan, konstruksi tower air, dan sebagainya.

Tambah lagi dengan penjelasan langsung dari arsitek. Orang-orang tersebut akan tahu sampai detail gambar. Misalnya tentang detail tumpuan kuda-kuda pada balok beton. Karena didalam gambar detail juga tercantum as/grid bangunan. Maka otomatis bisa membayangkan arah memanjang, dan melintang bangunan. Dengan demikian pada saat penghitungan RAB, dan pelaksanaan pekerjaan bangunan, tidak bakal terjadi kesalahan.

Denah lapangan badminton yang berada di jalan buntu lingkungan RT

Cara menentukan garis sumbu X-Y bangunan

Syarat pertama adalah letak struktur bangunan. Mulai dari bawah, yaitu pondasi, tiang kolom, dan kuda-kuda. Ketiga jenis konstruksi ini sebaiknya segaris dalam gambar desain. Selain agar kokoh. Juga untuk menghindari penggunaan garis bantu yang terlalu banyak.

Terkait cara pembuatan garis. Menggunakan AutoCAD. Agar letak garis bantu tepat, dan bagus. Tahap-tahap pembuatan adalah sebagai berikut:

1. Membuat garis horizontal dan vertikal

Dalam halaman (layel) AutoCAD. Kedua garis tersebut harus memiliki titik potong. Dan, titik potong tersebutlah yang menjadi as/grid salah satu sudut bangunan.

Dengan demikian pula, Anda telah titik sumbu X-Y bangunan. Berguna sebagai acuan bagi Anda untuk membuat garis bantu selanjutnya.

Oh iya sobat. Sebaiknya setting garis sumbu ini gunakan type putus-putus. Dengan ketebalan 0,9 – 1,3. Panduan untuk itu telah saya uraikan sebelumnya dalam artikel ini. Silahkan baca.

2. Menentukan jarak struktur bangunan

Disini perlu Anda tetapkan dulu, apakah struktur bangunan terbuat dari beton, kayu, atau baja. Ketiga jenis material ini kaitannya dengan kekuatan konstruksi. Lalu, berpengaruh pula pada jarak pasang.

Nah, jarang pemasangan tersebut lah yang akan Anda aplikasi-kan pada gambar bangunan. Supaya jangan terlalu jauh, yang mengakibatkan bangunan tidak kokoh. Atau, jangan terlalu dekat. Karena menyebabkan pemborosan.

2.a. Jarak struktur beton

Ketentuan secara baku jelas tidak ada. Melainkan harus melalui perhitungan (analisis) struktur. Oleh sebab itu sebelum Anda gambar. Sebaiknya hitung dulu dimensi (jarak + ukuran) balok, atau kolom beton yang akan Anda gunakan.

Setelah diketahui. Jarak struktur beton tersebut Anda terapkan dalam AutoCAD menggunakan perintah Offside. Untuk garis vertikal, maupun horizontal. Hingga sumbu X-Y bangunan lengkap.

2.b. Ideal jarak struktur baja

Selain berdasarkan analisa struktur. Jarak kolom baja idealnya adalah 6,0 meter. Tapi, ada pula yang menerapkan jarak 4,0 dan 8,0 meter. Hal itu semua adalah dengan pertimbangan efisiensi bahan.

Jadi, ukuran tersebut boleh langsung Anda aplikasi-kan pada gambar. Sesuai dengan arah memanjang bangunan. Sementara arah melebar umumnya adalah bentangan.

Kecuali pada bangunan ada dak, atau tingkat. Maka arah melebar bangunan harus ada tiang kolom. Yaitu untuk menahan balok dak. Mengenai penentuan jarak tiang tersebut, juga sama dengan kolom struktur.

3. Merapihkan gambar dan membuat notasi

Tahap terakhir, agar sumbu X-Y bangunan rapih dan lengkap. Garis bantu Anda potong. Lalu, beri notasi jarak (ukuran) antara garis. Dengan menggunakan perintah singkat: DLI dan DCO pada AutoCAD.

Setelah itu beri notasi sesuai dengan fungsi garis. Garis X = notasi huruf. Sedangkan garis Y = angka. Sudah selesai?. Belum!. Silahkan baca bagian penutup ini.

[Penutup] Notasi untuk garis sumbu yang benar

Pemberian notasi pada garis horizontal (sumbu X) sebenarnya ada 2 macam. Cara yang benar lakukan seperti berikut:

  1. Dari titik potong utama, yang Anda jadikan sekaligus sebagai sentral grid bangunan. Ke kanan adalah menggunakan huruf besar. Sebagaimana saya sebut terkait dengan manfaat.
  2. Sementara ke kiri adalah menggunakan tambahan kode ( ‘ ). Contoh: A’ , B’ , C’ dan seterusnya. Dalam pelajaran matematika hal ini ditandai dengan min (-).

Khusus pada garis bantu vertikal (sumbu Y) sedikit lebih rumit. Karena terbagi lagi menjadi 2 macam. Pertama, berkaitan dengan layout/denah bangunan. Disini pemberian notasi mirip dengan garis bantu horizontal.

Namun menggunakan angka. Dan, garis bantu yang mengarah ke kiri dari titik sentral grid bangunan, adalah menggunakan 1′ ; 2′ ; 3′ dan selanjutnya.

Kalau garis vertikal digunakan untuk gambar tampak, dan potongan bangunan. Maka pemberian notasi mirip dengan matematika. Angka yang berada dibawah titik 0,00 di awali dengan tanda minus. Sekian penjelasan mengenai eksistensi (garis bantu, (as/grid) sumbu X-Y bangunan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!