Masjid, aula dan parkir adalah termasuk kebutuhan yang sangat penting dalam mendukung kelancaran proses belajar dan mengajar di sekolah. Oleh sebab itu selalu diupayakan agar tersedia dalam 1 tempat sekaligus, atau jika memungkinkan dilakukan secara terpisah. Terlepas dari 2 pilihan tersebut, merancang masjid sekaligus aula dan parkir tentu harus dengan langkah-langkah yang benar.
Dasar pemikiran dan konsekuensi
Mendirikan bangunan secara terpisah menurut fungsi masing-masing pada umumnya didasari oleh ketersediaan lahan. Namun sebaliknya, membuat satu bangunan yang memiliki fungsi lebih dari 1, adalah disebabkan oleh keterbatasan lahan.
Dalam artikel ini sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan lahan yang dimiliki sekolah. Masjid, aula dan parkir akan kami rancang pada 1 tempat. Dan konsekuensi yang mungkin muncul akibat dari pilihan tersebut adalah mahalnya biaya pembangunan, dan kurang maksimalnya fungsi bangunan.
Nah untuk mencegah konsekuensi tersebut lah, perlu melakukan perancangan dengan tahap-tahap yang benar. Sehingga tidak mengakibatkan kekecewaan bagi owner, pun tidak menimbulkan maintenance yang tinggi di kemudian hari.
Tahap persiapan merancang masjid sekaligus aula dan parkir
Sebelum mulai membuat desain, setidaknya ada 6 tahap yang harus dilalui, agar bangunan dapat memenuhi 3 fungsi tersebut, yaitu:
1. Tinjau dan ukur lapangan
Setelah melakukan peninjauan ke lapangan, ternyata lahan dikelilingi oleh bangunan. Sebelah kanan dan belakang adalah ruang kelas milik sekolah. Dalam hal ini adalah sekaligus sebagai owner masjid dan aula. Sedangkan sebelah kiri adalah sekolah PAUD / TK milik orang lain.
Lebih lengkap mengenai data tapak pasca peninjauan dan pengukuran adalah sebagai berikut:
- Menghadap ke jalan raya dan Timur
- Luas tanah 520 m2
- Permukaan datar dan keras
- Elevasi dari jalan 50 cm
2. Analisis tapak
Tahap analisa tapak dilakukan untuk mengetahui sejauh mana potensi tapak untuk memenuhi kebutuhan sekolah akan masjid, aula dan parkir.
Teknis pelaksanaan analisis dalam artikel ini tidak perlu kami jelaskan ulang. Sebab sebelumnya telah kami sajikan dalam sebuah artikel khusus. Oleh sebab itu silahkan baca artikel tersebut melalui tautan ini.
3. Membuat rencana tata ruang
Tata ruang pada tapak terbagi 2 kelompok yaitu secara makro dan mikro. Tata ruang secara makro adalah merancang masjid sekaligus aula, dan parkir.
Dalam hal ini karena tapak cukup sempit sementara kebutuhan ruang sangat besar, maka ditetapkan membuat bangunan 3 lantai. Peruntukan masing-masing lantai adalah seperti berikut:
Parkir mobil dan motor di lantai dasar
Kebutuhan lahan parkir motor dan parkir mobil dilakukan dengan cara menghitung jumlah keseluruhan pengguna bangunan. Mulai dari pegawai/staf, para jemaah, maupun tamu aula. Sekurang-kurang perlu menyediakan 30 parkir mobil, dan 75 parkir motor.
Akan tetapi memgingat keterbatasan lahan, parkir mobil di lantai 1 hanya cukup menampung 12 unit. Sedangkan motor sebanyak 20 unit. Selebihnya direncanakan menggunakan parkir yang sudah ada sebelumnya milik sekolah.
Masjid di lantai 2
Diantara 3 lantai ini, paling ideal untuk masjid adalah lantai 2. Selain mudah di jangkau dari lantai dasar oleh semua orang dewasa, orang tua maupun anak-anak. Juga tidak terganggu oleh suara bising kendaraan yang lalu lalang. Dengan alasan-alasan itu pula kegiatan ibadah dapat berlangsung khusuk.
Daya tampung ruang ibadah masjid mencapai 250 jemaah. Sementara fasilitas lain yang disediakan untuk mendukung kegiatan antara lain kantor andministrasi, toilet, ruang wudhu, lobby, tangga dan lift.
Aula di lantai 3
Pada prinsipnya peruntakan lantai 3 sama dengan lantai 2. Kalau lantai 2 adalah khusus untuk masjid, maka lantai 3 adalah khusus untuk aula. Aula ini pun terbuka untuk umum. Dengan kata lain disewakan untuk kegiatan diluar sekolah oleh masyarakat umum.
Jadi, dintinjau dari segi bisnis. Kehadiran aula dalam gedung ini selain untuk memenuhi keperluan sekolah, juga sangat efektif menambah income bagi pihak sekolah.
4. Menentukan akses
Persiapan berikutnya merancang masjid sekaligus aula, dan parkir adalah menentukan akses masuk dan keluar bangunan. Baik kendaraan roda 2, roda 4, bahkan pejalan kaki. Hal ini penting dilakulan agar memudahkan pengguna menjangkau setiap ruangan dalam bangunan. Serta untuk memberi rasa aman dan nyaman.
Mengingat letak tapak berada di tepi jalan raya, dan lantai 1 adalah khusus untuk parkir. Maka pintu utama yang terbaik adalah menghadap jalan raya. Sementara pintu darurat adalah berada di belakang. Menuju halaman parkir seolah.
Dalam hal ini, mengingat keterbatasan lahan, akses kendaraan dan pejalan kaki di lantai 1 tidak dibuat secara terpisah. Supaya lahan tersebut bisa dimaksimalkan untuk parkir, dan sebagian untuk area lobby, tangga dan lift menuju lantai 2 dan 3.
Masih berterkaitan dengan akses. Bangunan ini terhubung langsung dengan gedung sekolah yang berada dibelakangnya. Konnekting tersebut dibuat di lantai 2. Sehingga, ketika siswa-siswi dan guru hendak ke masjid atau ke aula tidak perlu dari lantai 1. Tetapi langsung dari gedung sekolah yang lama.
5. Memilih unsur-unsur pendukung
Unsur-unsur pendukung pada setiap bangunan gedung pada umumnya sama. Antara instalasi listrik, pencahayaan, pengelolaan air, pemadam kebakaran, sistem.komunikasi, internet dan keamanan. Lebih jelas esensi dari beragam jenis pendukung.kinerja bangunan bisa Anda baca melalui tutan ini.
Maka dari itu, proses merancang masjid sekaligus aula, dan parkir sama dengan merancang hotel, homestay, ruko dan sebagainya. Persamaan tersebut sebenarnya telah terlihat dari sifat bangunan. Yaitu untuk umum (publik).
Jadi, semua unsur-unsur tersebut diharapkan pada bangunan masjid dan aula ini. Dengan tujuan agar setiap bangunan dapat berfungsi dengan benar, dan pelayanan terbaik dapat dirasakan oleh setiap jemaat, maupun tamu aula.
6. Approval konsep desain
Konsep desain bisa disajikan dalam bentuk sketsa. Namun bisa juga berupa gambar autocad. Perlu dilakukan approval kepada pemilik bangunan guna memberi gambaran kasar tentang tata letak ruang (denah) dan daya tampung, akses dan sirkulasi pengguna bangunan, dan.unsur-unsur pendukung bangunan.
Penting pula diketahui, proses approval bisa jadi lebih dari 1x. Yaitu tergantung sejauh mana kesiapan Anda membuat konsep, dan sebesar apa penguasaan Anda terhadap konsep desain tersebut. Sehingga.mudah dipahami dan diterima oleh sang owner.
Umiknya lagi, approval konsep desain ini sebenarnya.tidak harus melalui tattap muka. Tetapi bisa juga dilakukan melalui online. Sebagaimana sering kami tetapkan pada klien-klien dari luar provinsi, dan dari luar pulau.
Merancang masjid sekaligus aula dan parkir
Tahap ini bisa Anda lakukan setelah owner setuju dengan konsep yang Anda buat. Dan perlu di ingat selalu, konsep tersebut jangan sampai dirubah tanpa perserujuan sang owner. Supaya Anda tidak dicap inkonsisten.
Contoh kecil. Ketika hendak menempatkan saptik tank. Ternyata terhalang oleh saluran got. Dalam kasus ini memang yang harus di pindah adalah letak saptik tang. Supaya got dapat berfungsi secara maksimal. Nah, perubahan letak saptik tank tersebut harus disampaikan.
Hasil rancangan kami dalam bentuk gambar 3D adalah seperti terlihat pada paragraf 2. Sementara denah parkir motor/motor pun kami lampirkan ditengah halaman ini. Semoga dari 2 gambar tersebut Anda bisa memahami apa yang kami jelaskan disini.
Pada artikel ke-2 kami menjelaskan tentang jenis dan dimensi material struktur yang digunakan untuk massa bangunan tunggal ini. Sebagaimana kita ketahui kebutuhan bangunan pada satu kota salah satunya dipengaruhi oleh banyaknya aktivitas penduduk di kota tersebut. Demikian pula di sebuah sekolah. Adalah dipengaruhi oleh seberapa padat kegiatan yang berlangsung di sekolah tersebut.