7 Langkah Analisis Tapak Untuk Menghasilkan Desain Bangunan Yang Bagus

Sebuah desain bangunan yang bagus akan tercipta jika analisis tapak dilakukan dengan benar. Siapakah yang melakukan analisa tersebut. Tentu sang arsitek yang ditunjuk untuk merancang bangunan. Lalu, langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam analisis tersebut?. Teman-teman akan jawabannya dalam artikel ini.

Pentingnya memilih tapak secara teliti agar fungsi bangunan maksimal

Sekilas tentang tapak bangunan

Tapak bangunan adalah sebidang lahan yang terletak pada satu daerah tertentu, dan ditetapkan oleh sang pemilik syah dari tapak tersebut sebagai tempat untuk mendirikan satu jenis bangunan atau lebih.

Dalam hal ini penting diketahui, bahwa pemilik tapak bisa juga kelak sekaligus sebagai pemilik bangunan. Namun bisa juga tidak. Sementara itu, Arsitek yang akan melakukan analisa pada tapak itu umumnya mendapat mandat dari pemilik bangunan.

Oleh sebab itu jikalau pemilik tapak dan pemilik bangunan berbeda, maka sang Arsitek harus memastikan lebih dulu legalitas tapak tersebut sebelum melakukan analisa. Guna menghasilkan desain yang sesuai dengan harapan pemberi mandat, serta mencegah terjadinya pelanggaran hukum. Pada saat proses analisis, desain, konstruksi, maupun setelah bangunan beroperasi.

Cara analisis tapak yang benar

Analisa yang dilakukan pada salah satu tapak adalah mengasumsikan bahwa seolah-olah pada tapak tersebut telah berdiri sebuah bangunan sebagaimana diharapkan. Walaupun kondisi yang sebenarnya masih dalam keadaan tanah kosong. Hal tersebut penting dilakukan guna memperoleh aspek-aspek kontekstual, yang dijadikan referensi pada menentukan tata ruang bangunan.

1. Analisa lingkungan

Analisa terhadap lingkungan sekitar tapak dilakukan dengan cara:

  1. Survei lapangan. Membawa alat ukur tanah. Antara lain rol meter, selang air atau sejenisnya.
  2. Memahami peraturan-peraturan yang terkait dengan daerah dimana tapak berada. Misalnya tentang tata guna lahan, aturan GSB (Garis Sempadan Bangunan), KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Luas Bangunan), dan sebagainya.

Alat ukur tersebut dipakai untuk mengetahui:

  • Luas, elevasi dan kemiringan tapak
  • Lebar jalan, saluran atau kali yang terdapat di samping tapak

Output analisis tapak terhadap lingkungan, kita akan mengetahui:

  1. Jarak minimal bangunan dari jalan raya, sungai dan/atau kali
  2. Luas lantai dasar bangunan
  3. Tinggi bangunan maksimal

2. Analisa vegetasi

Apabila pada tapak terdapat vegetasi berupa pohon-pohon yang sudah cukup besar. Maka sebisa mungkin jangan ditebang/disrusak. Melainkan harus dipertahankan keberadaanya pada tapak tersebut. Akan tetapi bila tidak memungkinkan, sebaiknya Anda relokasi ke tepi. Supaya tidak menghalangi bangunan yang hendak Anda dirikan.

Jadi, analisa vegetasi lingkungan tapak maksudnya adalah melakukan pendataan terhadap ragam jenis, ukuran, jumlah dan letak pohon-pohon yang tumbuh pada tapak tersebut. Sehingga diperoleh jenis-jenis pohon apa saja yang layak dibuang, dan apa yang harus dipertahankan.

Apsek yang terkait langsung dengan poin sebelumnya adalah ketika melakukan relokasi vegetasi. Tempatnya harus direncanakan sedemikian rupa dengan tujuan:

  • Supaya tumbuh subur,
  • Tidak menggangu fasag bangunan,
  • Serta berguna sebagai penghijauan.

3. Analisis tapak terhadap sirkulasi

Yaitu kendaraan, pejalan kaki, sepeda, serta alat angkut lain yang diperlukan pada bangunan. Baik pada saat proses konstruksi, maupun pasca pembangunan. Dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan apa yang terjadi dengan orang-orang yang melakukan aktivitas dalam bangunan. Sehingga diketahui fasilitas apa saja yang harus disediakan, guna mendukung kelancaran aktivitas-aktivitas tersebut.

Hal pertama yang penting dihindari dalam analisa ini adalah benturan sirkulasi antar kepentingan. Namun bukan berarti mengesampingkan faktor kenyamanan dan keamanan pengguna bangunan. Misal antara jalur mobil/motor dengan pejalan kali. Sebaiknya dibuat secara terpisah. Baik saat masuk, saat berada dalam, maupun hendak keluar dari bangunan.

Hal kedua. Sirkulasi tapak maksudnya bukan hanya berkaitan dengan aktivitas internal. Akan tetapi menyangkut sirkulasi secara umum (eksternal). Yaitu arus lalu lintas kendaraan yang berada di jalan raya. Sebab bagaimana pun, jalan raya adalah akses utama menuju bangunan. Demikian pula setelah melakukan aktivitas dalam bangunan, maka yang dituju paling akhir adalah jalan raya.

4. Analisa pada lintasan matahari

Maksudnya mencari tahu dari mana arah datangnya sinar matahari, dan terbenamnya. Bertujuan untuk menentukan arah bukaan pintu, jendela dan ventilasi-ventilasi cahaya lainnya. Mengingat sinar matahari pagi bagus sehat bagi kesehatan. Pula, sangat efektif untuk mengurangi pemakaian lampu (hemat energi) dalam bangunan.

Sebenarnya analisis tapak terhadap arah mata angin tidak perlu dilakukan dengan cara survei langsung. Tetapi dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet saat ini, Anda secara langsung telah bisa mengetahui lintasan matahari pada tapak. Yakni dengan menggunakan aplikasi google maps. Hasilnya pun terjamin akurat.

5. Analisa angin

Mirip dengan analisa lintasan matahari, analisa angin juga dilakukan dengan tujuan agar hemat energi dan ramah lingkungan. Dari hasil analisa ini akan diperoleh letak-letak bukaan yang strategis untuk bangunan. Pula bla memungkinkan akan memperbayak bukaan tersebut pada setiap ruangan. Dengan demikian penghawaan dalam bangunan perlu menggunakan Air Conditioning (AC). Melainkan dengan cara memanfaatkan alam.

Karena penempatan bukaan pada bangunan sifatnya permanen. Alias tidak boleh bongkar pasang (berpindah-pindah). Maka sebaiknya analisa angin dilakukan dengan benar dan akurat. Yaitu dengan cara mencari informasi dari BMKG setempat, serta tinjau lapangan.

6. Analisis tapak terhadap kebisingan

Adakalanya beberapa ruangan dalam bangunan memerlukan tingkat ketenangan tinggi. Maka respon untuk hal tersebut adalah menjauhkan ruangan tersebut dari sumber kebisingan. Sumber kebisingan itu apa?. Antara lain lalu lintas kendaraan di jalan raya, serta objek-objek lain yang berdekatan dengan tapak. Misalnya suara toa masjid, mesin penggiling batu, dan lain sebagainya.

Sumber kebisingan yang dimaksud disini tidak hanya yang berasal dari lingkungan sekitar. Tetapi oleh aktivitas, dan benda-benda yang terdapat dalam bangunan. Contoh suara mobil/motor, dan hewan peliharaan. Maka dari itu tata ruang yang bersifat privat dan publik harus selalu dibuat saling berjauhan.

7. Analisa pandangan ke dan dari tapak

Dalam istilah asing disebut dengan view to site, dan view from site. Pemandangan ke tapak perlu dikaji sebaik mungkin guna mendapatkan fasad bangunan yang terbaik. Sedangkan pemandangan dari site dikaji untuk memperoleh tampilan yang terbaik dari dalam bangunan.

2 aspek ini sering menjadi prioritas manakala saat merancang bangunan komersial, dan bangunan-bangunan publik. Dengan harapan dapat untuk meningkatkan citra bangunan. Maka atas hal tersebut diharapkan minat masyarakat untuk datang semakin tinggi pula. Lalu selama berada di dalam bangunan akan merasa betah, sehingga timbul niat untuk berlama-lama.

Namun kasusnya berbeda jika ternyata bangunan membutuhkan privasi tinggi. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, yaitu lembaga permasyarakatan. Analisis tapak mengenai view tidak begitu penting. Bahkan boleh disebut akan dihindari. Sebab fungsi bangunan bukan untuk umum, dan bukan pula untuk dinikmati bersama.

Beda bangunan beda metode analisa yang harus dilakukan

Setiap bangunan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain fungsi itu sendiri, gaya desain yang akan diterapkan, serta letak bangunan yang akan didirikan. Oleh sebab itu proses analisa tidak boleh disamakan untuk setiap bangunan.

Misalkan bangunan lembaga permasyarakatan dengan resto. Bangunan resto perlu view yang bagus, dan sifatnya terbuka. Untuk mendapatkan pemandangan yang paling bagus. Maka kita kita harus memberikan respons atas kebutuhan tersebut, supaya para pengunjung bisa menikmati dengan santai dan rileks.

Berbeda dengan lembaga permasyarakatan. Aspek utama yang dibutuhkan dalam bangunan tersebut bukan view, melainkan keamanan. Maka dari itu sirkulasi menuju dan dari tempat tersebut harus dirancang se-aman mungkin. Demikian ulasan mengenai analisis tapak bangunan. Semoga bermanfaat.

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!