Pada saat proses pembangunan memasuki tahap finishing, orang sering jadi bimbang mengenai jenis cat yang hendak digunakan. Padahal bahan pelapis konstruksi bangunan bukan hanya cat. Tapi, ada pula jenis-jenis yang lain. Sehingga seluruhnya ada 6 macam. Nah, yang menjadi permasalahan yang sebenarnya kadang kala tidak bisa men-selaraskan antara fungsi, dengan tujuan akhir (tampilan bangunan) yang hendak di capai.
Sekilas tentang istilah bangunan dan kaitannya dengan pekerjaan finishing
Agar tampilan bangunan cantik dan indah, Anda tidak boleh merubah, atau memanipulasi fungsi bahan pelapis konstruksi bangunan. Sekali lagi, disini saya pakai istilah pelapis karena untuk merubah persepsi kita. Bahwa finishing bangunan bukan saja cat. Tapi, masih ada jenis-jenis material yang lain. Yang tak kalah bagusnya.
Pula, saya pakai istilah konstruksi bangunan untuk karena semua konstruksi bangunan sesungguhnya membutuhkan lapisan akhir. Jadi, bukan saja dinding/tembok, pagar, langit-langit, atau elemen bangunan yang hanya terlihat saja. Tetapi, termasuk pula konstruksi bangunan yang tidak kelihatan dari luar. Misalnya rangka atap, bawah lantai dan sebagainya.
Nah, agar tidak menjadi hal yang membingungkan. Sebaiknya ketahui dulu fungsi bahan pelapis konstruksi bangunan, lalu tetapkan jenis (merek dan warna) yang hendak Anda gunakan. Dalam hal ini tentu harus yang terbaik. Dengan demikian tampilan ahkir bangunan Anda jadi cantik dan bagus.
Nama-nama pelapis bangunan yang terbaik saat ini
Dari 6 jenis bahan pelapis dibawah ini, setidaknya 4 macam selalu digunakan pada setiap bangunan gedung. Sekalipun ukuran bangunan sangat sederhana. Karena sifatnya wajib, dan mendukung kinerja bangunan. Agar maksimal.
Jadi, tujuan finishing bangunan bukan sekedar estetika saja. Tapi, banyak hal yang dirancang sedemikian rupa oleh para produsen. Supaya menguasai pasar. Nama-nama bahan pelapis konstruksi bangunan adalah sebagai berikut:
1. Vernis
Digunakan untuk melapisi permukaan kayu. Baik kayu asli, misalnya papa, balok, usuk maupun reng. Maupun kayu olahan. Seperti tripleks, multipleks, serta kayu lapis jenis lainnya. Semua cocok di beri lapisan akhir vernis. Asalkan permukaan kayu telah di haluskan lebih dahulu.
Fungsi dan keuntungan menggunakan vernis adalah:
– Melindungi kayu dari serangga/rayap, jamur, dan lumut
– Membuat kayu jadi khalis (anti air). Sehingga tidak mudah lapuk.
– Membuat tampilan kayu mengkilap, dan cantik.
– Kayu mudah dibersihkan. Dengan lap dan air saja sudah cukup. Sebab debu dan kotoran tidak bisa menempel.
Konstruksi bangunan yang wajib menggunakan vlamir adalah kosen, pintu dan jendela kayu. Selain itu, adalah tiang, serta perabot bangunan yang terbuat dari material kayu. Dan, posisi pemasangan terlihat dari luar. Artinya komponen tersebut menjadi bagian dari tampilan akhir interior, maupun eksterior bangunan.
2. Cat Tembok
Salah satu bahan pelapis konstruksi bangunan yang terkenal adalah cat tembok. Kegunaannya mirip dengan plamir. Hanya objek yang Anda beri lapisan akhir adalah segala jenis tembok. Yang terbuat dari batu bata, batu belah, atau cor beton. Contoh tampilan cat temboj seperti gambar rumah tinggal ini.
Karena konstruksi tembok ada 2 macam, yakni berada di dalam dan di luar bangunan. Maka dari itu cara pemakaian, maupun jenis cat tembok yang harus Anda gunakan ada 2 macam. Yaitu cat tembok khusus bagian luar, dan cat tembok khusus bagian dalam bangunan.
Penting menggunakan cat tembok secara hati-hati, karena sekalipun jenis/merek cat yang Anda gunakan sama. Tapi, fungsi cat bisa saja berbeda. Oleh sebab itu, jangan sampai salah pilih. Supaya dinding tidak mudah kusam, retak, dan tumbuh jamur.
3. Plamir
Bahan pelapis dinding ini bisa digunakan bersamaan dengan cat tembok. Tapi, bisa pula tidak. Digunakan bersamaan dengan cat tembok, bilamana tembok tersebut berada didalam ruangan. Dengan adanya lapisan plamir manfaat yang diperoleh adalah:
– Permukaan tembok jadi rata dan halus
– Pemakaian cat tembok jadi hemat. Karena tidak perlu melakukan pengecatan berulang-ulang untuk memperoleh hasil yang terbaik.
Sementara itu, penggunaan plamir tanpa cat. Pun, hanya berlaku untuk dinding yang tertutup dari panas, dan hujan. Jadi, plamir disini berfungsi sekaligus sebagai finishing akhir dinding. Praktik ini sering dilakukan bilamana anggaran biaya terbatas. Atau, rencana pekerjaan cat dilakukan tahap berikutnya.
4. Cat Dasar Zinchromate
Atau sering disebut menie besi. Adalah bahan pelapis konstruksi bangunan baja dan besi. Artinya, kalau bukan untuk kedua material ini cat dasar zincrhomate tidak perlu. Fungsinya adalah untuk melindungi material besi/baja dari korosi. Lebih lengkap mengenai cara pengecatan baja. Silahkan Anda baca di dalam artikel ini.
Khusus konstruksi bangunan umum, non bangunan baja. Cat dasar zinchromate sering digunakan pada saat membuat kanopi, tangga, maupun pagar. Setelah memberi lapisan cat dasar, kemudian lapisi dengan cat akhir. Yaitu jenis cat minyak. Atau, sering disebut cat besi. Walau pada hakekatnya kegunaan cat bukan untuk material besi. Tapi, termasuk material kayu. Namun istilah tersebut terlanjur terkenal bagi umum.
5. Cat minyak
Cat minyak atau cat besi sangat bagus untuk lapisan akhir material kayu, maupun besi dan baja. Dengan lapisan ini tampilan material tersebut jadi bagus, memiliki warna khas dan rapih. Selain itu cat minyak mampu mencegah lapuk, dan rayap pada kayu.
Sementara untuk material baja, perlindungan terhadap korosi semakin kuat. Sebab sebelumnya telah menggunakan cat dasar. Lalu, tambah lagi cat minyak. Maka dipastikan ketahanan material baja terhadap karat makin tinggi.
Adapun konstruksi bangunan yang wajib memakai lapisan cat minyak. Selain pagar, tangga dan kanopi adalah rangka atap baja, grill tutup saluran, mainhole, teralis pintu dan jendela. Serta perabot yang terbuat dari besi dan kayu.
Singkatnya, bahan pelapis konstruksi bangunan ini cocok Anda pakai sebagai pengganti vernis. Sementara khusus untuk material baja. Penggunaan cat minyak bisa juga dilakukan tanpa cat dasar lebih dulu. Asalkan komponen bangunan terlindung dari panas, dan hujan.
6. Ter Aspal
Atau sering disebut aspal ter adalah salah satu turunan dari aspal yang sering digunakan untuk konstruksi jalan raya. Namun, ter aspal sudah bentuk cair. Sehingga pada saat pemasangan, Anda tidak perlu panaskan lebih dulu, layaknya melakukan aspal di jalan raya. Tapi, langsung melapisi material bangunan dengan kuas. Layaknya mengecat tembok atau besi.
Fungsi utama ter aspal pada konstruksi bangunan adalah untuk memberi perlindungan material kayu agar tidak di makan rayap. Oleh sebab itu, konstruksi kayu yang perlu diberi lapisan ini misalnya rangka atap, lantai, dan dinding papan yang tidak menonjolkan estetika.
Artinya ketika telah Anda beri lapisan ter terhadap material kayu. Maka konstruksi tersebut tidak perlu lagi diberi lapisan cat. Sehingga tampilan kayu sesuai dengan warna ter aspal. Yakni agak hitam. Oleh sebab itu, dalam hal ini prioritas penggunaan ter aspal adalah fungsi. Bukan tampilan yang diperoleh setelah memberi lapisan ter.
Maka dari itu terjawab sudah. Bahwa tidak selamanya pemakaian bahan pelapis konstruksi bangunan untuk tujuan estetika. Tapi, ada kalanya untuk tujuan khusus. Seperti material yang satu ini.
Cara mudah menentukan lapisan yang terbaik
Setelah memahami jenis-jenis bahan pelapis. Dalam benak teman-teman pasti bertanya bagaimana cara memilih yang berbaik?. Disini hal tersebut akan saya jelaskan. Tahap demi tahap. Agar mudah Anda aplikasikan di proyek bangunan.
[Pertama] Identifikasi material bangunan
Kenali dulu material apa saja yang digunakan pada konstruksi bangunan. Pada dasarnya hanya 3 macam. Yakni material beton/tembok, kayu, dan besi/baja. Selain 3 jenis material ini umumnya tidak perlu lagi Anda beri lapisan akhir. Karena dari pabrik sudah ada. Contoh material alumunium, PVC, stainless dan sebagainya.
Semua contoh material tadi sudah dalam keadaan jadi, dan siap pasang. Sehingga tidak perlu di beri cat, atau bahan pelindung yang lain. Ketika material tersebut akan digunakan.
[Kedua] Menentukan bahan pelapis konstruksi bangunan.
Lebih mudah dengan bantuan gambar diagram diatas. Untuk material kayu, pilihannya ada 3. Yaitu Vernis, Cat minyak, atau Ter aspal. Silahkan pilih salah satu. Karena ketiga jenis bahan pelapis tersebut tidak boleh digunakan secara bersamaan.
Khusus material besi dan tembok terdapat hal yang spesial. Yaitu masing-masing bahan pelapis dapat digunakan bersama-sama. Atau, hanya salah satu saja. Misalnya material besi dan baja. Jika tanpa lapisan cat dasar pun, oke-oke saja. Pula, demikian sebaliknya. Langsung Anda beri lapisan cat akhir pun tidak masalah. Unik bukan?.
Kasusnya sama dengan cat akhir tembok bangunan. Di awali dengan lapisan plamir juga boleh. Tanpa plamir pun boleh. Kembali pada prioritas Anda. Untuk estetika dan kualitas. Atau, sekedar mencapai tujuan tertentu saja. Karena adanya keterbatasan biaya?. Silahkan pilih bahan pelapis konstruksi bangunan yang terbaik!. Yang penting tujuan utama tercapai. Antara lain pada material besi, yaitu tidak korosi.