Perkuatan Kolom Baja Kastela Agar Tidak Mudah Lentur Caranya Begini

Bahan dasar baja kastela yang paling populer yaitu WF

Hingga saat ini, beberapa jasa arsitek, dan kontraktor enggan menggunakan kolom yang terbuat dari baja kastela. Mengapa?. Kan material ini sangat ringan, dan murah. Betul teman-teman. Kolom baja kastela memang punya banyak kelebihan. Tapi, disamping itu harus hati-hati.

Kelemahan tiang kolom

Salah satu kelemahan tiang kolom adalah lentur. Hal tersebut mungkin terjadi setiap saat, serta pada semua tiang kolom. Tanpa membedakan jenis bahan, tinggi, dan fungsi kolom itu sendiri. Apakah untuk konstruksi bangunan, atau hanya sekedar tiang bendera.

Tiang kolom yang menggunakan baja kastela, kasusnya lebih kompleks. Material ini rentan mengalami tekuk, terhadap 2 sumbu garis. Yakni searah dengan garis bentang kuda-kuda. Dan, panjang bangunan. Disebabkan oleh bentuk profil yang langsing, serta dibuat dengan cara rekayasa.

Cara mencegah tekuk pada kolom baja kastela

Tentunya bukan dengan cara membesarkan dimensi material baja profil. Tapi menambah pengaku, yaitu berupa stiffners atau plat tutup kastela yang lebih banyak. Teknis pelaksanaannya sebagai berikut:

a. Posisi/jarak pasang stiffners kolom harus tepat

Secara keseluruhan, kolom baja WF, H-beam, INP dan yang sejenis. Letak pemasangan stiffners wajib adalah sejajar dengan voute. Komponen tersebut berguna untuk menahan sayap baja profil tidak tekuk. Manakala balok, atau kuda-kuda baja sudah terpasang pada kolom.

Sementara itu, jarak pemasangan stiffners adalah menyesuaikan tinggi kolom. Semisal 6,0 meter. Seperti terlihat pada gambar kolom baja kastela dibawah ini. Minimal jarak stiffners 2,0 meter. Angka itu dari mana?.

Yaitu dengan cara lebih dulu mengurangi tinggi kuda-kuda, dan voute. Misal 1,0 meter. Dan, ditulis dengan kode x. Maka, ketentuan jarak pasang stiffers adalah:
0 = ((6,0 – x) – x ) : 2

Jadi, posisi stiffners tidak sama. Ada yang jarak 1,0 meter, dan yang 2,0 meter. Sehingga di total sebanyak 4 buah stifners, per 1 unit kolom baja. Dengan ketinggian 6,0 meter.

Apakah hal ini berlaku untuk semua bentang?. Tentu tidak. Beban konstruksi untuk bentangan kecil, pula relatif lebih kecil. Sehingga, kecil pula kemungkinan akan terjadi tekuk. Oleh sebab itu harus melakukan penyesuaian.

Pada situasi yang sebaliknya. Manakala bentang bangunan adalah besar. Dan, ketinggian kolom mencarai 9,0 meter. Pasti jumlah stiffners semakin banyak. Posisi pemasangannya dimana saja?. Lagi, jawabnya adalah menyesuaikan. Terhadap apa?. Yaitu terhadap balok, bracing, konsol, kuda-kida, spanner, dan elemen konstruksi bangunan yang terpasang secaa langsung pada kolom baja.

b. Jumlah dan tempat pemasangan plat tutup yang benar

Khusus kolom baja kastela memiliki 2 jenis plat tutup. Yang terbuat dari material baja lembaran. Satu, berbentuk segi 4. Yaitu terpasang pada top kolom. Dan, jumlahnya hanya 1 buah. Untuk masing-masing tiang kolom. Umumnya tebal plat sedikit lebih tipis dari web.

Sedangkan plat yang kedua, adalah komponen untuk menutup lobang kastela. Dengan bentuk segi 6. Dan, setiap kolom jumlah plat tutup jamin lebih dari 5 buah. Terkait letak pemasangan komponen ini. Juga terlihat dalam gambar kolom dibawah ini. Silahkan perhatikan.

Perbandingan tonase kolom baja

Contoh kasus. Sebuah konstruksi gudang setinggi 6,0 meter, dan bentang 45 meter. Bila menggunakan material baja biasa. Dimensi tiang untuk konstruksi tersebut idealnya adalah WF 588×300. Namun, bila menggunakan kolom baja kastela, minimal ukuran 750×200.

Bentuk kolom baja kastela dan komponen-komponennya

Perbandingan tonase kedua jenis kolom, sekaligus jenis-jenis komponen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

i. Tiang kolom baja WF

Rincian komponen, dan ukuran material sebagai berikut:

  1. WF 588×300 = 6,0 x 151,0 kg = 906,0 kg
  2. Base plat T=24 mm = 0,28 x 1 x 194,4 = 54,32 kg
  3. Stiffners T=12 mm = 0,18 x 3 x 97,22 = 52,49 kg
  4. Plat tutup kolom T=10 mm = 0,18 x 1 x 81,0 = 14,58 kg

Total tonase kolom WF 588 adalah 1.027,39 kg.

ii. Kolom baja kastela 750

Ragam komponen yang dibutuhkan terdiri dari:

  1. WF 500×200 = 6,0 x 89,50 kg = 537,50 kg
  2. Tutup kastela plat T=10 mm = 0,25 x 7 x 81,0 kg = 141,75 kg
  3. Base plat T=20 mm = 0,22 x 1 x 162,0 = 35,64 kg
  4. Stiffners T=10 mm = 0,15 x 3 x 81,0 = 36,45 kg
  5. Plat tutup kolom T=8 mm = 0,15 x 1 x 64,93 = 9,74 kg

Total tonase kolom adalah 761,08 kg.

Selisih tonase antara kolom baja WF dan kastela adalah 266,31 kg. Atau, sekitar 25,92%. Nah, seperti saya sebutkan di awal. Tonase kolom baja yang terbuat dari baja kastela memang jauh lebih kecil. Namun, kalau cara pemasangannya tidak benar. Dipastikan akan lentur.

Sedangkan, kolom baja WF, dan H-Beam pasti kokoh. Sebab, sama sekali tidak melakukan rekayasa terhadap material. Sebagaimana yang terjadi pada baja kastela. Dengan cara membelah, menyambung, serta menambah tutup lubang. Dengan menggunakan nyala api, dan las. Hal tersebut membuat kandungan karbon dalam material jadi lemah. Sehingga rentan terhadap tekuk.

[Penutup] Syarat pemasangan kolom agar benar-benar kokoh

Sebaiknya, selain melengkapi kolom baja kastela dengan segala jenis komponen yang dibutuhkan. Sebagaimana terlihat dalam rincian perhitungan tonase. Anda harus menghindari sambungan. Karena, proses penyambungan kolom baja kastela lebih rumit dibanding kolom baja biasa.

Oleh sebab itu, Jikalau Anda memutuskan untuk menggunakan baja kastela sebagai tiang kolom. Sebaiknya tinggi kolom 8,0 meter. Maksimal. Bila perlu, hanya 6,0 meter. Supaya sisa material dapat digunakan untuk keperluan konstruksi yang lain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!