Tak jarang pihak warga, dalam hal ini yang diwakili oleh panitia pembangunan. Ingin membangun sebuah mushola tanpa melibatkan jada arsitek. Sehingga pada saat pelaksanaan, sering terkendala oleh hal-hal teknis. Salah satunya adalah mengenai rangka atap mushola.
Hal itu pula yang mendasari ide penulisan artikel ini. Beberapa waktu lalu kami dihubungi seseorang melalui kontak ini. Dan, menanyakan model konstruksi atap yang cocok, untuk mushola yang tengah Beliau bangun. Berikut jenis material, hingga perkiraan biaya.
Awalnya, saya berusaha menjawab satu persatu. Dengan tujuan agar si-Bapak terbantu. Namun, mengenai pertanyaan terakhir. Soal biaya. Saya menyampaikan, “harus di desain dulu rangka atap mushola Bapak, lalu dapat melakukan perhitungan biaya. Dan, hasilnya pasti akurat”.
Pengertian dan fungsi ganda rangka atap
Rangka atap adalah susunan beberapa material yang terpasang secara horizontal, vertikal, dan/atau dengan sudut kemiringan tertentu, diatas sebuah bangunan. Yang berfungsi sebagai tempat untuk memasang atap. Dengan demikian, bangunan menjadi nyaman, serta bebas dari hujan, dan terik matahari.
Secara khusus. Rangka atap mushola, sebenarnya memiliki fungsi ganda. Hal itu juga hampir ditemui pada setiap bangunan. Misalnya rumah tinggal, serta gedung-gedung tingkat. Yaitu berfungsi sebagai:
- Gantungan rangka plafon, da
- Gantungan lampu.
Kedua unsur ini wajib Anda masukkan dalam perhitungkan. Sebab, sama-sama menambah beban yang harus dipikul oleh rangka atap. Uniknya lagi. Sering kali lampu, dan plafon justru lebih berat dibanding penutup atap bangunan sendiri.
Oleh sebab itu, pantas dipertanyakan, esensi rangka. Apakah untuk pemasangan atap bangunan, atau konstruksi yang lain?. Apapun jawabannya, disini perlu ketelitian jasa arsitek. Supaya tetap mempertimbangkan segala aspek.
Contoh desain rangka atap mushola
Denah rangka terlihat pada gambar ini. Silahkan perhatikan. Keterangan gambar:
- Bentangan utama 9,0 m. Model joglo.
- Teras keliling 4,0. Rencana menjadi kesatuan dengan atap mushola.
- Rangka atap pakai baja ringan
- Penutup atap adalah genteng metal
- Teritisan keliling bangunan, yakni 1,0 meter.
a. Spesifikasi rangka kuda-kuda
Junlah kuda-kuda yang dibutuhkan untuk membuat rangka atap mushola, adalah:
• 1 buah kuda-kuda induk (KK) . Pemasangan tepat di tengah bangunan.
• 6 buah kuda-kuda trapesium (KT). Dengan posisi pemasangan sebelah kanan, dan kiri KK.
• 4 buah jurai luar (JR). Yaitu yang menghubungkan antara nok (KK), dengan sudut bangunan.
Adapun rangka atap tambahan, yang tidak kami sebutkan diatas. Di dalam gambar terlihat, tapi tanpa kode. Pemasangannya tidak berupa rangka batang. Melainkan, terdiri dari 1 batang.
Sementara itu, semua material untuk membuat rangka atap ini adalah menggunakan baja ringan C75x0,70. Sedangkan untuk bahan bracing pakai ukuran 45×0,40. Dengan syarat material dari perusahaan yang bonafid. Bukan tanpa merek.
b. Pemasangan reng baja ringan dan ukuran bahan
Perhatikan gambar rangka KK. Jelas terlihat letak pemasangan reng baja ringan. Sisi kanan, dan kiri adalah sama. Menggunakan baja ringan (reng) 30×40. Dengan jarak pemasangan 385 mm. Sesuai anjuran, dan aturan pakai genteng metal.
Reng tersebut Anda pasang mengeliling rangka atap mushola. Dan, dimulai dari titik paling tinggi. Yakni nok. Kemudian, ke arah bawah. Dan, terakhir adalah sejajar dengan rangka atap paling bawah.
Rincian biaya
Untuk memudahkan teman-teman mengaplikasikan rangka atap caranya seperti ini. Disini saya lampirkan 2 jenis perhitungan. Yakni hitungan kebutuhan material, dan biaya pemasangan.
1. Kebutuhan material mushola
Total kebutuhan material untuk rangka kuda-kuda adalah 1.131,65 m. Atau, sebanyak 188,61 batang. Jumlah tersebut diperoleh dari perhitungan berikut:
1. KK = 97,0 meter
2. KT.1 = 188,0 m
3. KT.2 = 170,0 m
4. KT.3 = 160,0m
5. JR = 110,0 m
Sementara kebutuhan material yang tidak berupa rangka adalah 405,65 m. Adapun cara untuk menghitung panjang material ini, dapat Anda lakukan dengan cara skala. Lalu, tambahkan toleransi 10-15%. Untuk jaga-jaga. Supaya material jangan sampai kurang.
Namun demikian akan lebih akurat, jikalau perhitungan Anda lakukan dengan rumus. Misalnya untuk menghitung panjang konsol (KS), adalah dengan cara:
= (4,0 + 1,0) : cos 15º
= 5,17 m
Sementara kebutuhan reng hitung dengan berdasarkan data berikut:
- Jumlah reng area joglo = 10 jalur
- Reng bagian bawah = 20 jalur.
- Panjang atap = 19,0 meter persegi.
Maka, total kebutuhan reng untuk rangka atap mushola adalah:
= 19,0 x 30 x 2 sisi
= 1.140,0 meter. Atau, 190,0 batang.
2. Biaya keseluruhan
Rincian biaya pemasangan rangka atap mushola terdiri dari:
1. Biaya pembelian baja ringan = 428,0 m2 x Rp 75.000,- = Rp 31.350.000,-
2. Alat kerja dan baut skrup = 1 Ls x Rp 9.500.000,-
3. Biaya upah = 428,0 m2 x Rp 35.000,- = Rp 14.630.000,-
4. Lain-lain (Jasa pemborong dan waste) = Rp 5.548.000,-
Total Rp 61.028.000,-. Atau, jika di rata-rata luas bangunan adalah Rp 211.169,-/m². Sementara bila dibandingkan dengan luas atap adalah Rp 142.588,-/m².
[Penutup] Faktor yang mempengaruhi kontruksi atap mushola
Setiap lingkungan tentu memiliki kebutuhan yang berbeda-beda tentang rumah ibadah. Terutama mushola. Besar/luas bangunan ini umumnya ditentukan oleh jumlah warga. Semakin banyak warga pada daerah tersebut, tentu kebutuhan ruang akan tempat ibadah semakin luas. Demikian sebaliknya.
Lalu, hubungannya dengan rangka atap mushola apa?. Tentu bentangan. Semakin luas sebuah bangunan, dipastikan bentang kuda-kuda akan makin lebar. Oleh sebab itu, harus dilakukan perhitungan kebutuhan luas ruang, sebelum benar-benar membuat desain bangunan. Dengan demikian, biaya yang dibutuhkan untuk pemasangan rangka atap tidak mahal.
Kaitannya dengan ide warga, yang merancang mushola dengan teras keliling. Adalah sebuah ide yang cemerlang. Hal tersebut efektif untuk mengurangi bentangan kuda-kuda, serta hemat biaya. Setidaknya, kalau tidak pakai teras. Maka, ukuran mushola adalah = 4 + 9 + 4 meter. Menjadi, 17×17 meter persegi. Lebar banget bukan bentangannya?. Jadi, ide ini pantas diapresiasi, dan di teladani. Alhamdulillah.