5 Komponen Utama Yang Diperlukan Untuk Membuat Balok Baja Kastela

Balok baja kastela, atau Honeycom (HCO) adalah salah satu struktur utama untuk membuat sebuah konstruksi bangunan bertingkat. Yang mana material balok adalah terbuat dari baja profil yang dibelah dengan pola roda gigi, lalu digabungkan kembali, dengan cara las. Sehingga, ditengahnya terdapat beberapa lubang yang berbentuk heksagonal.

Bahan dasar baja kastela yang paling populer yaitu WF

Adapun komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membuat sebuah balok. Seluruhnya terdiri dari 5 macam. Sekaligus urutan pengerjaan (proses pemasangan komponen), adalah sebagai berikut:

Bahan dasar balok

Sebagaimana dijelaskan pada paragraf pertama. Bahan utama balok baja kastela adalah WF, atau H-beam. Langkah-langkah pembuatan baja kastela sebelumnya telah kami ulas dalam artikel khusus. Hal tersebut bisa Anda dapatkan dengan cara browsing di internet.

Penting juga diketahui bahwa balok baja, atau balok-balok struktur bangunan yang terbuat dari material lain. Misalnya beton, dan kayu. Menurut letak pemasangan, serta fungsinya terbagi 2, yaitu:

1. Balok induk/utama

Ciri khasnya adalah terpasang dintara 2 buah tiang kolom. Dan, terbuat dari material yang sama dengan kolom. Atau, setidaknya mendekati. Semisal balok baja kastela ukuran 450. Yang mana material dasarnya adalah baja WF 300. Maka, tiang kolom untuk balok tersebut minimal WF 300 juga.

Balok induk harus berukuran besar, karena beban yang harus ditopang sangat besar. Bahkan, harus melaluinya lebih dulu. Lalu beban-beban tersebut disalurkan ke struktur kolom, serta pondasi.

2. Balok anak

Atau sering disebut balok pembagi. Adalah balok yang terpasang diantara 2 buah balok induk. Dan, sesuai dengan namanya. Fungsi balok adalah untuk mendistribusikan (membagi) beban bangunan ke kedua balok induk tersebut.

Dalam kasus balok baja kastela. Material balok anak tidak harus sejenis. Atau, terbuat dari baja kastela juga. Tapi, memungkinkan untuk menggunakan material lain. Semisal baja WF, UNP, 2CNP, atau balok baja gabungan.

Plat tutup

Adalah berfungsi untuk menutup lubang heksagonal yang terdapat pada kastela. Oleh sebab itu, harus menggunakan plat baja lembaran. Serta, tebal plat minimal sama dengan badan WF.

Dari sekian banyak bentuk plat baja yang terdapat pada konstruksi baja. Plat tutup untuk baja kastela yang paling sering digunakan. Pun, dalam jumlah yang banyak. Dibanding jenis baja plat yang lain, misalnya nomor 3 dan 5. Dibawah ini. Jumlahnya 2x lipat lebih.

Plat pelekat

Setelah balok baja kastela terbentuk dengan sempurna, dan Anda potong sesuai panjang yang dibutuhkan. Komponen berikutnya yang harus Anda pasang adalah pelekat (plat lekat/end plate / clead plate).

Material yang digunakan untuk membuat komponen ini, juga terbuat dari plat baja lembaran. Dan, dilengkapi dengan sejumlah lubang baut. Untuk pemasangan balok pada kolom baja, atau beton.

Contoh pelekat balok baja kastela seperti dalam video ini. Dengan posisi pemasangan siku (90⁰) terhadap baja kastela. Serta, selalu berdekatan dengan stiffners, dan plat tutup kastela,

Voute / couph

Atau sering disebut couph dalam bahasa Inggris. Adalah terbuat dari material yang sama dengan bahan dasar balok baja kastela. Berfungsi sebagai pengaku balok, dan tempat untuk memasang plat lekat.

Dengan adanya tambahan voute pada kedua ujung balok. Maka, tinggi balok menjadi bertambah. Oleh sebab itu, pemasangan komponen ini umumnya hanya untuk balok induk. Sebab, meskipun ketinggian balok bertambah, akibat adanya voute. Hal tersebut tidak menjadi kendala. Mengingat pemasangan balok induk adalah pada tiang kolom.

a. Kendala pemasangan vouter pada balok anak

Sering sekali perbedaan dimensi antara balok induk, dan balok anak tidak begitu jauh. Sementara minimal tinggi voute adalah sama dengan tinggi balok anak. Sehingga, pemasangan voute tidak mungkin dilakukan.

Sebab bila ditotal, ketinggian voute dan balok anak pasti melebihi tinggi balok induk. Contoh kasus seperti gambar (A) dibawah ini. Komponen tambahan pada balok sebagian menggantung.

Pemasangan balok anak baja, bila menggunakan komponen tambahan; voute

b. Posisi voute yang benar

Namun demikian, sebagaimana terlihat pada gambar B. Pemasangan voute dapat dilakukan, bilamana tinggi total balok anak + voute, ternyata lebih kecil dibanding tinggi balok induk. Contoh:

“Balok induk terbuat dari baja kastela 525. Dan balok anak adalah baja WF 200. Nah, sekalipun menggunakan voute. Tinggi balok anak hanya 400 mm. Itu berarti posisi pemasangan balok anak dan komponen voute masih berada di dalam balok baja kastela”.

Stiffners (plat rib)

Khusus untuk struktur bangunan yang terbuat dari baja kastela, wajib menggunakan stiffners (rib). Komponen ini terbuat dari plat baja lembaran. Dan, berguna sebagai pengaku, agar tidak terjadi puntir pada balok, kolom, dan kuda-kuda WF.

Khusus pada balok baja kastela, jumlah stifners umumnya lebih banyak. Karena balok tersebut akan memikul beban yang sangat besar. Sementat tinggi baja kastela (H), 1,5x lipat dari profil baja WF.

Hal tersebut mengakibatkan baja kastela lebih rentan terhadap puntir, lentur dan lendut. Namun, dengan adanya pemasangan stifners yang lebih rapat. Maka, balok baja kastela menjadi kaku, dan kokoh.

[Penutup] Keunikan kastela

Baja kastela memang material yang unik, dan hal-hal yang perlu dibahas dengannya sangat banyak. Sehingga, banyak yang tidak mengetahuinya secara detail. Oleh sebab itu, semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan teman-teman tentang material baja rekayasa ini.

Selain topik ini, yang tidak kalah menarik adalah kuda-kuda baja kastela. Mengapa?. Karena komponennya lebih banyak, dibanding balok baja kastela. Selain itu, terkait dengan berbagai macam konstruksi bangunan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!