Perbedaan Fabrikasi dan Perakitan Sangat Jauh Teman! Contoh Kasusnya Ini

Langsung pada topik utama iya teman-teman. Perbedaan fabrikasi dan perakitan akan lebih mudah dipahami jika menggunakan sebuah contoh kasus. Disini, saya akan mengambil contoh konstruksi tangga besi. Mengapa harus pakai contoh?. Sebab, topik ini berkaitan erat dengan beberapa material, tempat, proses pembuatan, serta pemasangan. Sampai sebuah benda dinyatakan telah jadi. Dan, terbentuk dengan sempurna.

Ketahui apa saja perbedaan fabrikasi dan perakitan pada proyek konstruksi

Pengertian fabrikasi secara umum dan khusus

Fabrikasi adalah proses pembuatan suatu komponen barang jadi, dengan menggunakan bahan setengah jadi. Dan, melibatkan beberapa tenaga kerja ahli, serta peralatan canggih. Upaya ini umumnya dimulai dari sebuah perancangan bentuk komponen yang akan dibuat, perkiraan biaya yang dibutuhkan, serta jangka waktu pelaksanaan pekerjaan.

Sementara pengertian khusus. Fabrikasi konstruksi tangga besi artinya proses pembentukan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat suatu tangga, yang mana seluruh bahan yang digunakan adalah terbuat dari material besi.

Pengertian perakitan dan kaitannya dengan fabrikasi

Secara umum perakitan sama dengan proses instalasi, atau pemasangan. Dan, dalam istilah pekerjaan konstruksi baja disebut ereksen (erection). Yaitu kegiatan merangkai seluruh komponen yang dibutuhkan untuk membuat suatu benda. Yang mana komponen-komponen tersebut dibuat dengan cara pabrikasi.

Kita kembali pada contoh kasus teman-teman. Pada umumnya perakitan konstruksi tangga dilakukan di proyek. Yaitu di tempat tangga besi akan berada. Namun, tidak menutup kemungkinan dilakukan dilokasi yang berbeda. Misalnya workshop baja.

Perakitan tangga perlu dilakukan di workshop untuk mengetahui apakah konstruksi tangga sudah sempurna, dan kokoh. Kalau belum?. Maka, akan lebih mudah melakukan revisi komponen-komponen tangga. Dibanding di proyek.

Perbedaan fabrikasi dan perakitan tangga

Paling signifikan terletak pada 5 faktor berikut:

1. Tempat dan lingkup pekerjaan

Sebagaimana disinggung sebelumnya. Ada 2 tempat untuk melaksanakan pekerjaan tangga besi. Yakni di workshop. Dan, di proyek. Kegiatan di workshop adalah sama dengan fabrikasi konstruksi baja pada umumnya. Antara lain mengukur, memotong, mengelas, membuat lubang baut, hingga proses mengecat.

Sementara di proyek, lingkup pekerjaan perakitan tangga, adalah meliputi pemasangan: 1]. Angkur baut, 2].Balok tangga, 3]. Anak tangga, 4]. Railing, serta 5]. Perapihan cat finishing.

2. Bentuk bahan

Perbedaan fabrikasi dan perakitan juga terlihat pada jenis bahan yang digunakan. Kalau pada saat fabrikasi tangga, semua material besi yang digunakan untuk membuat tangga. Adalah dalam keadaan baru, dan berupa bahan setengah jadi. Alias standar pabrik baja.

Sementara pada saat perakitan. Material besi tadi, sudah berbentuk komponen tangga. Sehingga wujud asli material besi, sama sekali tidak terlihat lagi. Apakah dalam bentuk batangan, atau plat lembaran.

3. Beda tampilan

Pula, dapat dibedakan menurut tampilan warna. Warna bahan yang digunakan pada saat fabrikasi, bukanlah warna yang akan ditampilkan pada akhir perakitan. Sebab, ketika komponen tangga dinyatakan siap pasang. Berati material besi telah melalui proses pengecatan. Dengan tujuan, supaya tampak cantik, dan menarik.

Penting diketahui pula. Pengecatan komponen tangga harus dilakukan di workshop. Yakni setelah proses fabrikasi tangga selesai. Mengapa harus di workshop?. Supaya proses pengerjaannya cepat, rapih, dan mutu cat bagus.

Jikalau pun, perlu dilakukan pengecatan ulang di proyek. Pada saat perakitan tangga berlangsung. Karena lecet, atau kotor. Hal itu sifatnya hanya merapikan. Bukan, mengecat dari awal.

4. Alat dan tenaga kerja

Karena kegiatan fabrikasi lebih banyak, dibanding perakitan. Maka, alat kerja yang dibutuhkan lebih banyak. Demikian juga soal jumlah tenaga kerja. 2 hal ini saling terkait karena banyaknya material yang harus dipersiapkan, dan diolah. Agar menjadi komponen yang siap pasang.

Sementara alat untuk merakit tangga sangat sedikit. Pada umumnya hanya 3 macam. Yakni las, kunci pengeras baut, dan gerinda untuk menghaluskan besi. Oleh sebab itu, tenaga kerja yang melaksanakan perakitan juga tidak banyak.

5. Biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan

Perbedaan fabrikasi dan perakitan, lagi terlihat pada biaya pelaksanaan. Meliputi biaya upah, dan alat. Hal ini adalah dampak langsung dari banyaknya: 1]. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan. Serta, 2]. Jumlah tukang, dan 3]. Peralatan kerja.

3 aspek tersebut paling banyak ditemui pada saat fabrikasi. Oleh sebab itu, biaya pelaksanaan fabrikasi jauh lebih tinggi. Pun, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Fabrikasi jauh lebih lama.

Esensi fabrikasi dan perakitan untuk berbagai jenis pekerjaan konstruksi

Proses fabrikasi dan perakitan akan terjadi pada semua elemen konstruksi bangunan yang dibuat dengan cara mengadopsi sitem PEB (Pre Engineered Building). Selain tangga besi, contoh yang lain adalah rangka atap baja, pintu folding gate, konstruksi menara tangki air, dan masih banyak lagi.

Namun sebaliknya, jikalau pengerjaan konstruksi bangunan adalah dilakukan dilapangan (site). Seperti pemasangan pondasi batu kali, pasang batu bata, plester dinding dan sebagainya. Sangat jelas, tidak ada proses fabrikasi dan perakitan. Karena tempat pelaksanaan pekerjaan hanya 1. Yaitu di lokasi bangunan. Demikian juga tenaga kerja yang terlibat, serta peralatan yang digunakan adalah sama.

Demikian ulasan mengenai perbedaan fabrikasi dan perakitan. Yang di contohkan pada sebuah pekerjaan konstruksi tangga besi. Sepengalaman kami, perbedaan-perbedaan ini juga ditemui pada pekerjaan-pekerjaan lain. Yang mana pekerjaan tersebut melalui proses fabrikasi dulu. Baru pelaksanaan perakitan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!