Penyajian Gambar Desain Bangunan Oleh Arsitek Profesional

Sesama arsitek pun kadang harus berkompetisi. Guna mendapatkan kepercayaan dari klien untuk merancang sebuah bangunan. Selain dengan cara tertutup. Proses seleksi bahkan sering dilakukan terbuka.  Yaitu dengan cara sayembara. Untuk itu tentu penyajian gambar desain bangunan adalah menjadi salah satu barometer untuk menentukan pemenang. Selain hasil desain yang baik dan kelengkapan gambar.

Pengertian penyajian desain bangunan

Penyajian atau pengajuan desain bangunan adalah proses menyampaikan ide/gagasan dalam bentuk gambar. Lengkap dengan ukuran serta keterangan. Untuk mendapat persetujuan dari pihak-pihak yang berkompeten dalam pembangunan. Diantaranya adalah pemilik bangunan, pengawas atau pimpinan proyek.

Berbeda halnya saat pra perancangan (tahap seleksi arsitek). Penyajian gambar desain bangunan  pada tahap pelaksanaan konstruksi sangat kompleks. Selain melibatkan banyak orang. Juga harus secara berulang-ulang. Karena jumlah gambar yang anda sajikan sangat banyak. Yaitu meliputi seluruh jenis pekerjaan bangunan. Oleh karena itu membutuhkan waktu yang sangat lama. Yaitu hingga pelaksanaan pembangunan dinyatakan selesai.

Macam-macam model pengajuan gambar bangunan

Ada 4 macam bentuk penyajian gambar desain bangunan. Khusunya untuk bangunan rumah dan gedung lainnya, yaitu:1].sketsa, 2].gambar 2D, 3].gambar 3D dan 4].Animasi atau gambar 4D.

Gambar: 4 macam bentuk penyajian gambar desain bangunan.

1. Pengajuan gambar dalam bentuk sketsa

Penyajian gambar desain bangunan dalam bentuk sketsa atau gambar free hand. Sebelum era komputerisasi tergolong banyak. Khususnya untuk gambar tampak. Tetapi saat ini sudah sangat langka. Namun demikian sketsa tetap berguna. Terutama pada saat perancangan maupun pelaksanaan konstruksi.

a. Kegunaan sketsa selama perancangan

Selama proses perancangan, manfaat sketsa adalah sebagai gambar pra rencana. Yaitu berisi ide-ide yang terbaik dari arsitek. Misalnya tentang layout, tata ruang hingga bentuk bangunan. Sketsa umumnya dibuat meminta persetujuan pemilik bangunan tentang gagasan-gasan tersebut. Dan setelah mendapat persetujuan dari sang pemilik. Maka gambar sketsa dijadikan acuan untuk membuat gambar akhir.

b. Manfaat sketsa pada saat pembangunan

Selama proses pembangunan, kegunaan sketsa adalah sebagai gambar sementara. Yang berisi tentang penjelasan suatu ide atau solusi. Pada umumnya hal seperti ini terjadi karena gambar konstruksi kurang lengkap. Maka oleh pihak-pihak yang bertanggungjawab (konsultan pengawas), akan membuat sketsa. Untuk selanjutnya dijadikan acuan untuk membuat shop drawing. Dengan demikian kecil kemungkinan terjadi kesalahan ketika pengerjaan bangunan.

 

2. Penyajian gambar dalam bentuk 2D

Gambar 2D bangunan artinya adalah hasil karya desain arsitektur yang memiliki dimensi panjang dan lebar. Karena hanya terdiri dari 2 dimensi, maka karya ini hanya dapat terlihat dari satu arah saja. Gambar bangunan dalam bentuk 2D antara lain:

  1. Tampak bangunan
  2. Denah,
  3. Potongan,
  4. Dan gambar detail.

Contoh gambar 2D tampak bangunan. Silahkan anda perhatikan seperti gambar berikut.

Contoh gambar tampak depan rumah tinggal bertingkat dalam bentuk 2D

i. Cara membuat gambar 2D

Pada jaman dulu arsitek membuat desain arsitektur dalam bentuk 2D secara manual. Yaitu dengan cara menggunakan meja gambar. Namun walau sering disebut manual. Tetapi rancangan sudah menerapkan skala dan ukuran secara benar. Jadi berbeda dengan sketsa. Karena sketsa dibuat tidak berdasarkan ukuran yang real.

Pada era digital seperti ini. Penyajian gambar desain bangunan dalam bentuk 2D selurunya sudah menggunakan program komputer. Salah satunya adalah AutoCAD. Dengan software ini akurasi ukuran pada gambar lebih terjamin. Dibandingkan dengan menggunakan meja gambar. Selain itu hasil gambar AutoCAD menarik dan sangat mempesona.

ii. Manfaat gambar 2D saat pembangunan

Menurut fungsinya, gambar bangunan dalam bentuk 2D adalah digunakan untuk proses tender dan pelaksanaan pembangunan. Dan perlu anda ketahui selama proses pembangunan. Ada 3 jenis gambar yang dibutuhkan. Yaitu gambar konstruksi, gambar kerja maupun gambar jadi (as built drawing).  Seluruhnya adalah dibuat dalam bentuk 2D.

Begitu besar peran gambar 2D dalam pelaksanaan pembangunan. Maka akurasi ukuran merupakan syarat utama. Sebab seluruh pekerjaan pembangunan mengikuti ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar tersebut. Hal itu pula yang menyebabkan pembuatan gambar 2D dengan menggunakan komputer adalah pilihan yang terbaik.

 

3. Penyajian desain bangunan 3d

Gambar bangunan 3D atau sering disebut gambar perspektif. Adalah karya arsitektur yang terdiri 3 macam dimensi. Yaitu panjang, lebar dan tinggi. Ciri khas gambar 3D selain memiliki volume serta ruang. Juga terlihat sangat dinamis dan cantik. Yakni menyerupai wujud seperti asli.

a. Kegunaan gambar 3D

Penyajian gambar desain bangunan dalam bentuk 3D adalah untuk melengkapi gambar rencana dan gambar tender. 2 jenis gambar tersebut paling banyak menyertakan gambar 3D. Khusunya untuk menampilkan tampak luar (eksterior). Maupun interior bangunan.

Perlu anda ketahui. Pada dasarnya pembuatan 3D adalah berdasarkan gambar 2D. Namun demikian walau gambar 3D sudah ada. Gambar 2D tetap diperlukan. Sebab gambar 3D hanya menampilkan wujud visual bangunan. Dan tidak memiliki ukuran. Sehingga gambar tersebut tidak bisa anda jadikan acuan pada saat pelaksanaan pembangunan.

b. Software untuk membuat gambar 3D

Perkembangan teknologi yang semakin cepat memiliki pengaruh positif pada penyediaan software grafis. Untuk membuat gambar 3D bangunan saat ini banyak. Ada yang gratis dan ada pula berbayar. Lagi-lagi, salah satu yang termasuk populer adalah AutoCAD. Selain bisa untuk membuat gambar 2D dan 3D. Software ini juga gratis.

Beberapa software lain yang tergolong favorit. Baik bagi pemula maupun arsitek profesional adalah Google Sketchup dan ArchiCAD. Selain 3 macam software tersebut. Masih banyak aplikasi lain yang berkualitas baik. Untuk penyajian gambar desain bangunan 3D anda.

 

4. Animasi bangunan

Animasi arsitektur hemat kami sama dengan desain 4D. Karena didalamnya meliputi dimensi panjang, lebar, tinggi dan gerak. Yang berguna hanya pada saat pelaksanaan presentasi desain. Dihadapan pemilik bangunan atau para kontraktor. Yang tengah mengikuti proses tender proyek.

Proses pembuatan animasi bangunan adalah berdasarkan gambar 3D. Pada umumnya hanya berlaku untuk proyek-proyek yang besar. Sedangkan untuk bangunan-bangunan yang relatif kecil. Cukup dalam bentuk desain 3D. Hal ini terjadi karena biaya untuk membuat animasi bangunan sangat mahal. Sedangkan eksistensinya hanya bermanfaat pada saat tender saja.

 

Integrasi antara jenis-jenis dan bentuk gambar

Melalui penjelasan diatas, hubungan antara jenis-jenis gambar dan bentuk penyajian sangat erat. Jenis-jenis gambar berorientasi status, karakteristik, sifat serta fungsi gambar selama pembangunan. Sedangkan bentuk gambar artinya wujud, tampilan serta cara pembuatan gambar. Kedua objek gambar tersebut berhubungan seperti pada diagram berikut.

Diagram integrasi antara jenis-jenis gambar dan bentuk gambar.

Proses pembuatan desain arsitektur yang saling terkait

Masih berdasarkan penjelasan diatas. Sebenarnya proses pembuatan gambar mulai dari sketsa, 2D, 3D hingga animasi saling terkait. Anda tidak bisa membuat gambar 2D tanpa ada sketsa terlebih dulu. Demikian selanjutnya. Gambar 3D bisa anda buat jika sebelumnya anda sudah membuat gambar 2D. Demikian pula hingga pembuatan animasi.

Keterkaitan bentuk gambar. Juga tidak berpengaruh pada program/software komputer yang anda pakai. Misalnya ketika anda membuat gambar 2D dengan menggunakan AutoCAD. Hasil gambar dari software tersebut, dapat anda gunakan pada Sketchup untuk membuat desain 3D. Demikian pula hasil desain 3D dari Sketchup. Juga bisa anda manfaatkan pada software Lumion, untuk membuat animasi bangunan.

[Penutup] Penamaan gambar mirip satu sama lain

Demikian rangkai penjelasan mengenai penyajian gambar desain bangunan. Kami sadari sedikit agak sulit memahami keberadaan gambar-gambar yang kami jelaskan ini. Karena penggunaan nama pada gambar antara yang satu dengan yang lain mirip. Namun demikian faktanya dilapangan. Oleh karena itu perlu jeli untuk membedakan gambar. Apalagi yang menyangkut tentang status atau jenis gambar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!