H-Beam dan Welded Beam adalah 2 jenis baja profil yang sangat mirip. Saking miripnya, orang awam bahkan toko, dan distributor, tidak bisa membedakan mana h-beam, mana welded beam.
Kesamaan bentuk dan fungsi beam
Profil baja h-beam dan welded beam mirip dengan huruf H. Bila dibalik 90º, akan menyerupai huruf I. Dengan sayap berada di atas, dan di bawah. Bentuk profil ini juga yang sering menjadi sebutan untuk baja WF. Dan, termasuk dengan baja kastela. Dimana merupakan material buatan dari baja WF.
Dengan demikian, total baja profil yang menyerupai huruf H, atau I seluruhnya ada 4 macam. Hal inilah yang wajib diketahui masyarakat. Khususnya oleh pihak industri, distributor, toko-toko besi, hingga aplikator. Diharapkan bersedia memberi penjelasan tentang keberadaan material-material tersebut.
Edukasi penting dilakukan supaya:
- Material digunakan sebagaimana fungsinya. Demi mencegah hal-hal yang tidak di inginkan. Misalnya kegagalan konstruksi.
- Tidak terjadi simpang siur informasi. Terutama soal nama material. Sebab akan merugikan generasi muda, yang ingin mendalami mengenai material baja.
- Praktik-praktik yang merugikan masyarakat tidak terjadi. Misalnya soal harga bahan, serta biaya jasa pengerjaan konstruksi.
Perbedaan WB dan H beam
Kembali mengenai h-beam dan welded beam. Ada 6 macam perbedaan, yaitu sebagai berikut:
1. Bahan dasar
H-beam Medium termasuk carbon steeel (baja paduan karbon sedang). Dengan kandungan terdiri dari 0,3-0,59% karbon. Serta, Mmanganese 1,65%, Silicon 0,6% dan Copper 0,6%. Oleh PPBBI material ini, harus setara dengan Bj 37. Atau, memiliki tegangan akhir 3.700 kg/mm².
Sedangkan welded beam terbuat dari plat baja yang sudah jadi. Dimana, fungsi plat baja tersebut sebenarnya bukan ditujukan khusus untuk bahan welded beam. Melainkan untuk semua keperluan struktur/konstruksi baja.
Tapi, dengan adanya inovasi ahli konstruksi baja, dibuatlah baja, yang menganut sistem FEB (Fre Enginereed Building). Dengan tujuan agar varian material baja semakin banyak. Apakah hal tersebut salah?. Tentu tidak!. Salah. Jikalau tidak diterapkan dengan benar, dan tepat.
Makin banyak ragam baja profil, justru semakin bagus. Fungsi material berarti semakin banyak. Itu artinya, peluang untuk mendapatkan pekerjaan bagi kontraktor baja makin luas. Pula, secara otomatis akan meningkatkan penjualan bagi suplier, serta produksi pabrik baja. Semua pihak mendapat manfaat bukan?.
2. Proses produksi
H-beam dan welded beam diproduksi dengan cara yang berbeda. Profil baja h-beam dibentuk mulai dari nol. Nol disini artinya material baja sebelumnya masih berupa bahan mentah. Dan, tidak memiliki bentuk yang baku.
Kemudian diolah melalui hot rolled shapes. Oleh industri baja berteknologi tinggi. Di Indonesia setara dengan PT.Krakatau Steel (KS), dan PT.Gunung Garuda (GG). Sehingga menjadi material baja yang menyerupai huruf H.
Sementara itu, welded beam adalah salah satu material frefab. Dan, diproduksi oleh sebuah workshop baja konstruksi. Dengan menggunakan alat potong, serta sambungan las. Bukan oleh industri baja. Sebagaimana yang diketahui oleh orang awam selama ini.
Pun, kalau ada pabrik baja yang memproduksi welded beam. Dipastikan karena pesanan khusus. Serta, partai besar. Bukan disebabkan oleh bagian dari produk yang diperjualbelikan secara umum.
3. Ukuran minimal dan maksimal beam
Ukuran maksimal baja h-beam adalah 300×300. Beda dengan tabel baja?. Iya. Dalam tabel, ukuran paling besar adalah h-beam 400. Tapi, kini ukuran tersebut tidak diproduksi lagi. Sebagaimana informasi yang kami peroleh, dari distributor baja terbesar di Kota Semarang. Hal itu disebabkan oleh kurangnya permintaan.
Demikian sebaliknya, soal ukuran minimum. H-beam dan welded beam berbeda. Ukuran h-beam terkecil adalah 100×100. Tapi sejauh ini, pun ukuran ini sudah sangat jarang. Informasi lebih lanjut dari sang distributor. Dengan alasan yang sama.
Lain halnya dengan welded beam. Tidak ada limit ukuran. Karena sifatnya by order. Ukuran sekecil, atau sebesar apapun bisa Anda peroleh. Jasa konstruksi baja akan melayani permintaan partai kecil, maupun besar. Dengan pilihan hanya prabrikasi, atau termasuk instalasi konstruksi.
4. Berat satuan
Tabel baja h-beam dilengkapi dengan berat satuan. Sama halnya dengan material-material baja yang lain buatan pabrik. Sehingga dengan melihat tabel tersebut, Anda tahu berat baja per batang, maupun per meter lari.
Beda dengan welded beam. Material buatan ini tidak memiliki tabel ukuran, dan berat. Oleh sebab itu, untuk mencari tonase material harus melalui perhitungan manual. Berdasarkan luas penampang bahan, tebal bahan, dan di kali dengan berat jenis baja.
5. Harga bahan
Perbedaan baja h-beam dan welded beam, yang berpengaruh secara langsung kepada masyarakat luas adalah mengenai harga. Dalam bentuk setengah jadi, maupun material jadi (siap pasang). Hal ini terjadi karena proses produksi kedua material memang berbeda. Begitu pula metode yang diterapkan pada saat membuat material baja.
Sejauh pengalaman, dan pengamatan kami selama ini. H-beam jauh lebih murah daripada welded beam. Karena diproduksi secara massal. Serta dengan mesin canggih. Sedangkan, welded beam relatif mahal karena proses pengerjaannya masih semi manual. Selain itu, dengan jumlah yang terbatas.
6. Kekuatan baja
Kasusnya mirip dengan harga material. Baja H-beam pun unggul dalam hal daya tahan. Jauh lebih kokoh, dan kuat terhadap tegangan tarik, maupun tekan. Dengan catatan, bandingkan secara apel to apel. Misalnya, h-beam 250×250 dan WB 250×250.
Daya tahan welded beam lebih rendah. Karena awalnya terdiri dari 3 bagian yang terpisah. Yaitu web, serta flange atas, dan bawah. Sedangkan baja h-beam dari “sananya” sudah menjadi satu kesatuan yang utuh. Dan, tidak ada sambungan.
[Penutup] Memakai material beam secara bersama-sama
Sekalipun baja h-beam dan welded beam memiliki banyak perbedaan. Namun, kegunaannya pada konstruksi bangunan sebenarnya sama. Yaitu sebagai tiang kolom, balok, dan rafter. Juga cocok Anda terapkan sebagai balok tangga, maupun rangka kanopi.
Selain itu, kedua material tersebut memungkinkan diterapkan secara bersamaan pada satu konstruksi. Misalnya, untuk struktur baja yang berukuran kecil. Anda pakai baja h-beam dan welded beam untuk struktur yang berukuran besar. Mengingat keterbatasan (ketersediaan) material h-beam. Akhir-akhir ini semakin langka.