Bicara rumah tinggal pasti selalu menarik perhatian. Seakan-akan memiliki daya magnet. Ada saja topik yang harus dibahas. Serta, melibatkan semua kalangan masyarakat. Dari kalangan rendah, hingga para “sultan”. Bagiamana dengan Anda?. Apakah sudah tahu aslinya rumah kopel?.
Sekalipun bukan salah satu pemilik, namun bangunan ini sering kita temui setiap hari. Tanpa sadar atau tidak, ada beberapa hal unik yang tidak dimiliki oleh bangunan lain. Pun, pantas diketahui apa saja kelebihan, dan kelemahannya.
Pengertian dan ciri khas
Aslinya rumah kopel adalah deretan bangunan rumah tinggal, yang memiliki kesamaan dalam 5 hal. Berikut penjelasan dari sudut pandang teknik perancangan, dan pelaksanaan pembangunan.
1. Gaya arsitektur
Secara umum, walaupun jumlahnya sangat banyak. Tampilan eksterior maupun interior rumah kopel 100% sama. Baik dari segi pemakaian bahan, ornamen tambahan, maupun finishing cat. Sehingga sulit membedakan rumah, kalau tidak berdasarkan nomor.
Ketetapan tentang gaya arsitektur rumah, sebelumnya sudah di persiapkan sejak awal. Yakni pada saat membuat desain bangunan. Pun, telah mendapat persetujuan dari owner, serta instansi pemerintah yang terkait. Sehingga secara legalitas bisa dipertanggungjawabkan keberadaan bangunan.
2. Tata ruang dan letak
Lebih spesifik lagi tentang interior. Tata ruang rumah kopel, antara yang satu dengan yang lain seragam. Dalam hal ukuran, jumlah, maupun fungsi. Oleh sebab itu, sistem bukaan pintu, dan jendela juga otomatis sama.
Sedikit terdapat perbedaan. Khususnya terkait tata letak ruangan. Seperti terlihat pada gambar denah. Antara denah rumah yang satu, dengan sebelah “mirror”. Sehingga kalau di amati, aslinya rumah kopel tersebut asalnya
3. Luas tanah dan lantai bangunan
Ciri khas dalam skala yang lebih besar. Karena perancangan rumah kopel umumnya dilakukan untuk 1 unit bangunan. Namun, pelaksanaannya di berlakukan untuk seluruh unit bangunan yang hendak di bangun. Maka, pembagian luas tanah/kavling dibuat sama.
Dampak dari itu, kaitannya juga dengan tata ruang bangunan. Sebagaimana dijelaskan pada poin 2. Maka, luas bangunan pun sama persis. Oleh sebab itu, anggaran biaya bangunan juga sama. Atau, kalau Anda ingin beli jadi dari pengembang (developer). Dipastikan harga bangunan sama.
4. Sistem instalasi dan drainese
Hal ini sering tidak disadari oleh umum. Karena sudah tertutup oleh lantai, dinding, dan plafon. Aslinya rumah kopel menerapkan sistem instalasi, dan drainase duplikasi. Baik dalam hal spesifikasi material, letak pasang, maupun proses pemasangan.
5. Struktur dan konstruksi bangunan
Dari segi jenis bahan jelas sama. Tapi, soal struktur bangunan. Misalnya pondasi, balok sloof, dan dinding pemisah bangunan rumah. Ada 2, macam. Yaitu terpisah, atau menjadi satu. Atau, sering disebut dinding bersama.
Dinding bersama artinya satu bidang dinding yang digunakan secara bersama-sama oleh 2 orang pemilik bangunan. Sehingga yang menjadi batas bangunan adalah 1/2 dari dinding tersebut. Misalnya dinding batu bata setebal 15 cm. Maka, pembagian dinding tersebut menjadi 2. 1/2 untuk pemilik banguan A. Dan, 1/2 nya lagi untuk bangunan B.
Keuntungan membangun rumah dengan cara kopel
Bagi pembeli, maupun pengembang adalah hemat. Aslinya rumah kopel efisien dalam segala hal. Pertama, biaya jasa merancang bangunan. Anda hanya membayar jasa arsitek 1x saja. Padahal desain bangunan Anda untuk membangun rumah dengan jumlah puluhan, atau ratusan.
Keuntungan kedua adalah dari segi pemakaian bahan. Karena spesifikasi bahan seluruhnya sama. Maka, pengadaannya sangat mudah. Bahkan, tidak menutup kemungkinan dengan harga yang lebih murah. Karena dalam jumlah yang banyak.
Ketiga, proses pengerjaan berlangsung cepat. Sebab berada pada satu lokasi, dapat dilaksanakan secara serentak oleh team yang berbeda. Serta, bentuk konstruksi bangunan pada umumnya sangat sederhana. Misalnya pondasi cakar ayam, beton bertulang, dinding bata ringan, dan seterusnya.
Kerugian memiliki bangunan kopel
Harus diakui, dari segi kekuatan aslinya rumah kopel pas-pasan. Terlebih lagi jenis perumahan. Kalah jauh dibanding rumah yang berdiri sendiri. Dan, dibangun sendiri oleh sang pemilik.
Selain itu, soal kenyamanan. Karena umumnya terbuat dari 1 dinding. Maka, suara dari rumah sebelah sering terdengar. Begitu juga dalam hal bertetangga. Karena bangunan gandeng, tak jarang menimbulkan kesenjangan sosial diantara sesama penghuni.
Kendala berikutnya adalah dalam hal maintenance, serta renovasi bangunan. Selain membuat tetangga terganggu. Oleh polusi suara, atau debu. Pun, tidak mustahil harus terlibat. Bahkan, menjadi korban. Misalnya atap rumah bocor, dinding bersama retak, dan masih banyak resiko lainnya.
Demikian aslinya rumah kopel, ditinjau dari perspektif perancangan dan pelaksanaan pembangunan. Serta, konsekuensi yang harus Anda hadapi kelak, setelah memiliki rumah kopel. Semoga bermanfaat.