Belanja material bangunan di toko terdekat ada sisi baiknya. Namun, ada juga sisi buruknya. Demikian sebaliknya. Belanja di toko bangunan yang jauh. Pun tidak menjamin pembeli puas. Lalu bagaimana caranya supaya jangan sampai terlanjur, dan kecewa?. Syaratnya 4T.
Sebelum beranjak jauh. Kaitannya dengan pekerjaan proyek. Apa sih yang dimaksud dengan terdekat?. Terdekat dalam hal jarak tempuh, atau di hati masyarakat?. Kalau dari segi jarak. Ketentuannya darimana?. Lokasi proyek, atau domisili pemilik proyek?. Jawabnya proyek. Sebab proyek yang membutuhkan material. Bukan pemilik, atau kontraktor. Mereka hanya yang menyediakan (melakukan pembelian). Sehingga, kalau pengiriman pun berlangsung. Material akan dikirim ke site. Bukan ke alamat rumah/kantor.
Kalau terdekat di hati warga, artinya apa?. Yaitu rasa puas yang dimiliki masyarakat setelah melakukan pembelian material pada salah satu toko bangunan. Dan mau belanja semua kebutuhan proyek dari toko tersebut. Selain itu, bersedia mereferensikan toko bangunan kepada orang lain.
Plus minus beli material di toko bangunan yang dekat dan jauh
Belanja material bangunan di toko terdekat dengan proyek, umumnya tidak dikenakan biaya kirim. Hal tersebut dilakukan pihak toko sebagai bentuk servis. Tidak hanya bagi pelanggan yang sudah kenal. Pelanggan baru pun selalu mendapat layanan yang sama. Kemudahan lainnya adalah tidak antri. Sehingga pengiriman material pada saat itu juga bisa dilakukan.
Akan tetapi beli material di tempat yang dekat, juga memiliki beberapa resiko. Kemungkinan yang terjadi antara lain:
- Harga material relatif tinggi
- Jumlah stok terbatas
- Material/stok/model lama
- Kualitas bahan kurang bagus,
- Spek bahan tidak sesuai
Sementara itu, belanja material bangunan di toko yang jauh. Pun ada dampaknya. Pertama, Anda harus cek fisik (survei) barang ke toko tersebut. Agar yakin bahwa material yang akan dibeli sudah pas. Hal ini tentu membutuhkan waktu, dan biaya. Belum lagi, jika ternyata material yang dimaksud tidak sesuai harapan. Sehingga tidak jadi beli. Maka sia-sia semua energi yang sudah keluar.
Kemungkian yang lain. Semisal proses transaksi sudah terjadi. Anda tetap mengeluarkan biaya tambahan, yaitu ongkos kirim barang. Mengingat jarak toko dengan proyek yang sangat jauh. Namun demikian, walau sudah membayar ongkos kirim. Tidak terjamin material Anda segera dikirim. Alasannya, antri. Maka dari itu, solusi satu-satunya adalah membawa armada sendiri. Sehingga pada saat itu juga material bisa Anda bawa.
Strategi membeli bahan bangunan jamin puas dengan syarat 4T
Setelah mengetahui, ternyata banyak kendala yang harus dihadapi, saat belanja material bangunan di toko terdekat, maupun yang jauh. Langkah selanjutnya bagaimana?. Tipsnya begini. Sebelum Anda memutuskan membeli material ke salah satu toko, syaratnya 4T.
1. Terlengkap materialnya
Bila toko bangunan besar, pada umumnya material yang dijual lengkap. Tandanya adalah memiliki gudang stok. Jadi bukan hanya material yang di ruang display. Begitu juga sebaliknya. Banyak toko memajang material, tapi tujuannya sebagai contoh. Sedangkan material asli tidak ready stock. Sehingga harus menunggu kiriman dari tempat lain.
Penting belanja material bangunan di toko yang lengkap, gunanya adalah untuk hemat waktu, dan biaya. Bila memungkinkan, semua material yang Anda butuhkan beli di satu toko saja. Hal itu lebih efisien. Daripada belanja di banyak toko. Apalagi dengan cara pritil-pritil (istilah Jawa; tidak serentak).
3. Terpercaya tokonya
Kriteria toko bangunan yang terpercaya antara lain:
- Menjual bahan-bahan bangunan yang berkualitas. Bukan yang aspal. Atau palsu.
- Sanggup memberi surat garansi. Sebagai jaminan mutu barang.
- Melayani pelanggan dengan ramah. Misal saat pelanggan ingin konsultasi.
Tanda-tanda toko bangunan yang dipercaya masyarakat sangat mudah. Yaitu selalu ramai pembeli. Bahkan, dari luar kota pun datang. Lalu bagaimana dengan Anda?. Jikalau orang lain mau belanja material bangunan di situ. Mengapa Anda tidak?. Sebaiknya toko tersebut Anda jadikan pilihan utama. Sekalipun jauh.
3. Termurah harganya
Harga menjadi hal yang pertama, ingin diketahui masyarakat saat belanja. Tidak terkecuali material bangunan. Guna mengecek harga material saat ini sudah mudah. Pertama dengan cara browsing. Sekiranya menemukan harga yang termurah. Lalu melakukan kontak dengan penjual. Kemudian, lanjut survei barang. Sekaligus transaksi. Jika sepakat.
Dalam hal ini, misalkan Anda adalah pemilik toko. Penting ketahui, material yang murah bagi pembeli, tidak dinilai dari nominal saja. Melainkan dari kualitas barang, servis, serta wajar tidaknya harga barang. Perbedaan harga yang tidak signifikan, sering diabaikan oleh pembeli. Terutama yang sudah toko langganan. Sehingga mereka akan tetap belanja material bangunan di toko tersebut.
4. Terbaru (bagus) modelnya
Terbaru dalam artian model dan ketersediaan barang. Dimana-mana pembeli akan mencari/senang dengan model yang baru. Walau akhirnya tidak jadi beli. Dengan alasan belum punya dana, atau spesifikasi bahan tidak sesuai. Namun dengan adanya model-model yang baru di toko Anda, ditambah promosi. Maka pelanggan akan tertarik, dan datang ke toko Anda. Dan, tidak mustahil untuk menggunakan material tersebut, walau modelnya tidak sesuai dengan yang Dia cari.
Terbaru dalam arti lain. Adalah bukan stok yang tidak lalu, dan sudah lama. Secara logika, material yang tidak laku ada 2 kemungkinan. Pertama kualitas buruk, atau modelnya yang jelek. Apakah orang mau belanja material bangunan demikian?. Tentu tidak. Sebab desain bangunan umumnya dirancang dengan material-material yang sedang trend.
3T yang harus Anda hindari saat belanja material, agar tidak kecewa
Selain syarat 4T. Penting Anda ketahui 3T beriku, adalah faktor yang menyebabkan seseorang mengalami kecewa, setelah membeli bahan bangunan.
1). Terdesak (terpaksa) beli material
Keterpaksaan membeli material terjadi karena 1 alasan. Yaitu di proyek sudah material habis. Dan tukang tidak bisa bekerja. Dalam kondisi seperti ini, pemilik proyek wajib belanja material bangunan. Agar tukang tidak menganggur lama. Resikonya adalah material yang dibeli kerap tidak sesuai dengan spek. Selain itu, mahal. Akhirnya, walau sebagai solusi dalam keadaan darurat, rasa kecewa tetap muncul.
2). Tergoda dengan iklan di internet
Terutama yang beli material by online. Karena melihat material hanya melalui gambar. Padahal material bangunan ragamnya banyak. Walau yang sejenis (merek, ukuran, kualitas), belum tentu motif/modelnya sama. Misal keramik. Oleh sebab itu, belanja material bangunan harus dicek dulu. Belanja berikutnya, jika sudah kenal dengan ‘tokonya’. Anda lakukan by online.
3). Terpengaruh dengan orang lain
Pemilik bangunan sering meminta pendapat orang lain, soal material yang bagus. Salah satu contoh, dengan tukang. Padahal sang tukang, belum tentu mahir membaca gambar. Akhirnya memberi referensi, agar pemilik bangunan membeli material sesuai dengan keinginan tukang. Bukan mengikuti keterangan bahan yang tertera dalam gambar. Dampaknya, ketika material diaplikasikan pada bangunan. Otomatis tidak sesuai dengan gambar.
[Penutup] Menjadi pembeli material bangunan yang bijak
Pemilik toko bangunan mengharapkan, agar punya pelanggan yang banyak, dan setia. Sehingga jualannya selalu ramai. Sementara, pihak pemilik proyek (pembeli) juga punya keinginan. Yaitu harus mendapat material yang berkualitas bagus, murah dan model terkini. Bagaimana cara, agar 2 kepentingan ini dapat tercapai sekaligus?. Tentu masing-masing punya strategi.
Sebagai sesama pengguna material bangunan. Cara bijak belanja material bangunan adalah tips dalam artikel ini. Kuncinya satu. Pilihlah toko bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan proyek Anda. Sebagian kecil, atau syukur kalau bisa seluruhnya. Sekalipun lokasinya jauh. Tidak masalah. Asal memenuhi syarat 4T. Bukan 3T.