Cara Mudah Membedakan WF, INP, dan H-Beam Yang Terbaik Begini

Perbedaan bentuk profil baja WF, INP dan H-Beam
Selain sangat mirip, kegunaannya juga relatif sama. Oleh sebab itu, perlu tahu bedanya. 3 jenis baja profil itu adalah besi WF, INP dan H-Beam. Supaya dapat mengaplikasikan material secara tepat. Baik sebagai bahan bangunan, maupun konstruksi non bangunan/gedung.

Manfaat selanjutnya, kalau penggunaan material sudah tepat apa?. Berarti hemat biaya. Gabungan dari 2 hal ini. Keuntungan yang Anda peroleh adalah bangunan jadi kokoh, nyaman digunakan, serta tahan lama. Cara membedakan WF, INP, dan H-Beam berikut ini.

Ciri-ciri 3 jenis baja profil ini

Pertama berdasarkan bentuk profil, ciri-ciri material adalah:

1. Baja WF

Penampang (potongan melintang) baja WF sangat proporsi, dibanding INP dan H-beam. Karena lebar profil adalah 1/2 x tinggi. Sehingga tidak terlihat gemuk, atau kurus. Contoh profil WF 200. Lebar (sayap) material ini adalah 100 mm.

 

Sementara itu, dari tebal bahan. Boleh dibilang juga ideal. Tidak terlalu tipis, maupun tidak terlalu tebal. Contoh WF 250x125x6x9. Tebal sayap adalah 9 mm. Sedangkan tebal badan adalah 6 mm. Perhatikan perbandingan kedua angka tersebut. Adalah sama-sama kelipatan 3.

Artinya, selain pertimbangan faktor kekuatan material. Supaya mampu menahan gaya tekan, dan tarik yang besar. Penentuan dimensi besi WF ternyata memperhatikan faktor estetika. Sehingga terlihat proporsional.

Cara mengecek ukuran WF, INP dan H-Beam

Alat yang digunakan adalah jangka sorong. Dalam istilah lokal disebut sketmat. Sebaiknya jenis digital. Kalau tidak ada. Pakai sketmat analog (manual), juga tidak masalah. Namun, Anda harus lebih teliti. Sebab material yang akan di ukur adalah satuan milimeter.

Tips untuk melakukan pengukuran adalah sebagai berikut:

  1. Yang Anda ukur sebaiknya jangan material bekas. Atau sudah di cat. Sebab ketebalan bahan sudah tidak orisinil.
  2. Mengukur tinggi WF. Lakukan dari samping material. Tepatnya, antara sayap atas dan bawah.
  3. Ukur lebar sayap. Adalah secara melintang. Dan, jangan lupa. Kedua sayap WF harus Anda ukur. Untuk mengetahui apakah sama atau tidak.
  4. Mengukur tebal bahan. Tepat di tengah (as/grid) penampang. Misal WF 300. Berarti posisi yang Anda ukur adalah pada ketinggian 150 mm.

Ciri-ciri besi WF banci

Perbedaan WF, INP dan H-Beam yang paling mencolok adalah adanya ukuran banci. Banci disini adalah sebutan untuk material WF yang berukuran tanggung. Dan, diantara 3 jenis material ini. Sebutan banci hanya ditujukan kepada besi WF. Sebab, baja INP dan H-Beam tidak ada ukuran banci.

Contoh material yang disebut banci adalah WF 198x99x4,5×7. Beda tipis kan dengan WF 200x100x5,5×8?
Selisihnya antara 1-2 mm saja. Seluruh besi WF banci ciri-cirinya demikian. Hanya selisih ukuran beberapa milimeter. Dan, hal ini ditemukan hingga ukuran WF 446x199x8x12.

Mengenai istilah banci yang disematkan pada material besi dan baja. Akan kami bahas dalam kesempatan berbeda. Sebab, sesungguhnya istilah tersebut tidak hanya ditujukan pada besi WF. Tapi, untuk beberapa bahan bangunan yang terbuat dari besi.

Ulasan mengenai hal tersebut, bisa Anda dapatkan dalam website ini. Dengan kata kunci “8 Jenis Material Besi Banci”. Sebagai bagian yang tak terpisahkan dari baja profil WF, INP dan H-Beam. Yang tengah Anda baca saat ini.

2. Besi INP

Ciri khas besi INP adalah tinggi, dan gemuk. Istilah tersebut cocok karena lebar sayap INP sangat pendek. Yakni kurang dari 1/2 x tinggi profil. Sementara itu, disebut gemuk. Karena tebal profil INP mendekati H-Beam.

Perbandingan ukuran profil WF, INP, dan H-Beam. Silahkan Anda perhatikan pada 3 contoh berikut. Sengaja kami ambil 3 jenis ukuran yang paling mendekati.

  1. WF 200x100x5,5×8
  2. INP 200x90x7,5×11,3
  3. HB 200x200x8x12

Cara membaca ukuran profil: A x B x t1 x t2
A = Tinggi profil (web / badan)
B = Lebar sayap (flange)
t1 = Tebal badan
t2 = Tebal sayap

 

3. Besi H-beam

Jumlahnya tidak sebanyak besi WF dan INP, tapi terkenal. Hal tersebut disebabkan tampilan material yang unik. Yang mana, antara tinggi (A), dan lebar profil (B) adalah sama. Akhirnya terlihat pendek.

Selain itu, karena profil H-beam memiliki ketebalan diatas rata-rata. Melebihi tebal profil WF. Membuat material tersebut makin kokoh. Dan, cocok untuk struktur kolom. Sebab kuat tekan H-Beam paling tinggi. Dibanding INP dan WF.

Harga material besi tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya, naiknya signifikan.

Beda profil pasti beda harga

Cara lain untuk mengetahui perbedaan WF, INP dan H-Beam adalah berdasarkan harga. Umumnya, WF lebih murah. Caranya bukan langsung membandingkan material apel to aple. Tapi berdasarkan harga satuan per kilogram. Perhatikan 3 contoh material berikut. Walau ukurannya berbeda-beda, tapi akurat untuk dijadikan acuan menghitung harga satuan.

Contoh #1: harga besi WF 250×125

Merek GG (Gunung Garuda), saat ini adalah Rp 6.177.000,-/btg. Kemudian, bila Anda bagi dengan berat satuan WF tersebut. Maka, diketahui harga Per kilogram adalah Rp 17.390,-/kg.

Contoh #2; HB 250×250

Per batang seharga Rp 16.771.700,-
Harga Per kilogram:
= Rp 16.771.700 : 869 kg
= Rp 29.300,-/kg

Contoh #3: INP 100×50

Per batang adalah Rp 1.250.000,-. Jika di bagi dengan berat material @49,92 kg/btg. (1 batang = 6 mter). Maka, harga satuan besi INP adalah Rp 25.040,-

Akibat perbedaan harga satuan WF, INP dan H-Beam di atas. Dampaknya adalah terhadap harga satuan pekerjaan konstruksi. Jelas konstruksi INP jauh mahal. Urutan kedua, adalah konstruksi H-Beam. Dan, paling murah ternyata konstruksi WF.

Merek 3 jenis material dan asal produk

WF, INP dan H-Beam juga dapat dibedakan berdasarkan asal muasal produk. Dari dalam negeri, atau luar negeri. Khusus 3 jenis material ini. Produk yang berasal dari dalam negeri, terkenal adalah dengan merek:

  1. KS = Krakatau Steel
  2. GG = Gunung Garuda
  3. LS = Lautan Steel

Sementara baja import. Adalah sebutan untuk baja profil yang berasal dari luar negeri. Umunya tidak mencantumkan logo, nama pabrik, atau merek produk. Namun sekedar klaim, bahwa material tersebut adalah bukan buatan lokal.

Diantara WF, INP dan H-Beam. Paling banyak beredar di pasaran dalam negeri, saat ini adalah WF. Menjadi pertanyaan sekarang, adalah kebenaran produk. Apakah benar material WF yang di klaim tadi, benar buatan luar negeri, atau bukan. Toh, yang tahu persis asal muasal baja, hanya sang importir bukan?.

[Penutup] Manfaat mengenal material baja secara detail

Spesifikasi bahan yang digunakan untuk sebuah konstruksi, terkadang tidak lengkap. Terlepas hal itu adalah kesalahan yang secara sengaja, oleh jasa arsitek. Atau bukan. Yang jelas akan merugikan banyak orang. Kerugian bidang apa?, uang?.

Benar. Segala kejadian yang berlatar-belakang spesifikasi bahan, akan bermuara pada anggaran biaya. Pertama-tama yang dirugikan adalah kontraktor.

Semisal, karena kurang teliti dengan ukuran material. Seharusnya INP, ternyata yang di hitung tonase adalah besi WF. Jelas-jelas harga satuan WF jauh lebih murah. Mau tidak mau, harus belanja baja INP, tapi dengan RAB material baja WF. Dengan kejadian tersebut, dipastikan proses konstruksi akan terkendala. Sebab pengadaan material saja sudah tekor.

Dampak selanjutnya adalah kepada tukang, dan terakhir adalah pemberi pekerjaan. Oleh sebab itu, penting memahami material baja WF, INP dan H-Beam secara detail.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!