BSN sebenanya telah mengeluarkan suatu SNI tentang bangunan gedung baja struktur. Termasuk di dalamnya mengatur spesifikasi material. Tapi, kok ada istilah material besi banci iya?. Apakah Anda masih asing dengan slogan ini?.
Kalau Anda sudah familiar tentang istilah banci, berarti sudah cukup lama di proyek konstruksi. Sebaliknya, jika belum mengenal istilah ini. Berarti Anda masih pemula kan?. Oke, tidak usah canggung. Pembahasan ini memang rada vulgar. Maaf. Begitu fakta yang terjadi di lapangan.
Sebenarnya istilah material besi banci bukan hal baru, bagi orang-orang konstruksi, suplier, maupun distributor/toko bahan bangunan. Dan, sebagai bagian dari tanggungjawab moral. Kami akan membagi informasi ini kepada pembaca Arsitekta.com. Sekalipun akan mengundang ekspektasi yang bukan-bukan. Khususnya bagi masyarakat awam.
Pengertian dan jenis-jenis material banci
Material besi banci adalah sekelompok bahan konstruksi bangunan yang terbuat dari logam, namun memiliki ukuran, kualitas, serta spesifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BSN. Sebagaimana ter-maktum dalam SNI 1729 : 2020.
Entah dari mana asal muasal istilah ini. Difinisi yang sebenarnya bukan berkaiatan dengan status sosial, atau gender. Tapi, murni sebagai sebutkan untuk material besi dan baja non SNI. Sebagai saran dari kami. Kedepan, sebaiknya istilah banci berganti dengan non SNI. Supaya lebih humanis. Serta, tidak memancing pra duga.
Jenis-jenis material logam non SNI, antara lain:
1. Besi beton
Selain sebagai material besi banci, bahan struktur beton ini juga memiliki sebutan yang lain. Yakni besi kurus, dan besi gemuk. Jadi, seluruhnya ada 3 slogan, yang menandakan bahwa material yang dimaksud adalah bukan SNI.
Parahnya lagi. Sekaligus menjadi alasan mengapa besi beton menjadi urutan pertama. Ukuran banci yang terdapat pada material ini hampir di segala jenis. Mulai diameter terkecil, hingga terbesar. Bahkan, bukan saja pada pada besi beton polos. Tapi, termasuk besi beton ulir.
Besi beton kurus
Ciri-cirinya adalah:
1. Bentuk profil tidak sempurna. Beberapa bagian batang kalau di amati adalah gepeng.
2. Panjang bahan tidak sampai 12,0 meter. Tapi, 11,5 meter.
3. Tidak punya cap pabrik. Atau, merek.
4. Pada batang tidak ada tulisan SNI.
5. Toleransi ukuran sampai 10%. Misalnya besi beton dia.12 mm. Kalau di ukur dengan tepat, paling 11,10 mm. Dan, besi dia.10. Tepatnya, adalah 9,0 mm.
Besi beton gemuk
Gemuk disini maksudnya adalah gambaran bahwa telah dilakukan penyempurnaan terhadap ukuran material besi benci. Dari sebelumnya yang dikenal dengan istilah besi kurus. Jadi, bukan berarti telah sesuai kriteria SNI.
Ciri khas besi beton gemuk, secara umum sama dengan besi beton kurus. Kecuali, tentang toleransi ukuran (poin 5). Yaitu sekitar 5% dari ukuran sebenarnya. Contoh besi 8 mm. Ukuran nyata-nya adalah 7,6 mm.
Penting diketahui, istilah SNI pada material besi beton, juga sering disebut besi full. Hal ini tidak ditemukan pada material lain. Artinya, diperoleh simpulan. Dengan adanya dinamika atas keberadaan material besi banci. Ternyata memunculkan istilah-istilah baru.
Dan, hal itu akan merugikan masyarakat. Kala belanja material misalnya. Karena ketidaktahuan informasi tadi. Sekaligus memberi kesempatan untuk berbuat tidak bijak, oleh pihak-pihak tertentu yang menyediakan barang.
2. Besi siku
Dari sekian banyak material besi banci. Paling banyak adalah berasal dari jenis bahan bangunan baja struktur. Hal itu akan Anda temui pada nomor 2, hingga nomor 8 berikut ini. Dalam hal ini, besi siku menempati urutan pertama. Mengapa?.
Kasusnya mirip dengan besi beton banci. Material berbentuk L ini, ada juga istilah yang menunjukkan kondisi yang lebih parah. Yakni besi siku afalan. Lebih jelas mengenai status material tersebut. Silahkan Anda baca pada tautan ini.
Beda material besi siku afalan, dengan besi siku benci adalah sebagai berikut:
Tanda-tanda besi siku afalan
- Bentuk, maupun tebal bahan tidak beraturan.
- Bagian tepi profil cenderung lebih tipis
- Ujung besi siku rada lancip/lonjong.
- Panjang material bermacam-macam.
- Dijual secara kiloan. Bahkan sering menjadi besi bekas. Akibat tidak laku
- Kualitas jauh lebih rendah dari material besi banci.
Karakteristik besi siku non SNI
1. Panjang tetal sama dengan besi siku SNI. Yakni 6,0 meter.
2. Bentuk profil sangat proporsional, dan sempurna. Hanya,
3. Tebal bahan berkurang sekitar 20%, dari ukuran standar. Contoh siku L 4×4. Kenyataan tebal bahan adalah 3,2 mm.
Selain 3 hal diatas. Ciri lain besi siku banci adalah terkait lebar bahan. Persentase relatif lebih kecil, dibanding tebal bahan. Yaitu sekitar 10%. Contoh siku L 60×60. Lebar asli material ini adalah 54×54 mm.
3. CNP
Atau sering disebut kanal C. Bukan C baja ringan iya teman-teman. Tapi, baja profil. Pun tidak lepas dari issu material besi banci. “Penyelewengan” pada profil ini hampir di seluruh dimensi. Antara lain tinggi, lebar dan tebal profil.
Tinggi profil besi CNP umumnya berkurang sekitar 5-10 mm. Lebar bahan antar 2-5 mm. Sementara tebal kanal C, menyusut sampai 10%. Contoh CNP tebal 3,2 mm. Versi banci-nya paling 2,56 mm saja.
4. Besi stal kotak
Atau, sering juga disebut holow. Ciri-ciri yang banci adalah:
- Terdapat garis memanjang, pada salah satu bidang. Layaknya sebuah sambungan.
- Lengkungan sudut, sangat kentara. Dengan jari-jari (r) ukuran besar.
- Karena terlalu tipis, permukaan bahan terlihat cekung.
Selain 3 tanda-tanda diatas, dari segi ukuran. Khususnya tinggi, dan lebar profil. Jauh berbeda dengan material asli. Sejauh ini tidak diketahui toleransi untuk kedua ukuran tersebut. Oleh sebab itu, setiap pembelian material hendaknya ukur di tempat. Untuk mengetahui apakah material besi banci, atau SNI.
5. Pipa hitam
Dari sekian banyak jenis pipa besi. Yang memiliki ukuran banci adalah besi pipa hitam. Atau, dalam bahasa asing disingkat dengan BSP (Black Steel Pipe). Umumnya panjang material ini tetap sesuai standar. Yakni 6,0 meter.
Namun, dimensi yang “melenceng” adalah diameter bagian dalam (ID / Inside diameter), dan tebal pipa. Mencapai 5-10% dari ukuran tabel resmi.
Misalnya pipa dia.4″x4,5 mm. Seharusnya ID material ini adalah 114 mm. Faktanya, bisa jadi 102,6 mm saja. Kemudian tebal bahan hanya 4,05 mm. Nah, kedua ukuran banci ini berpengaruh pada diameter luar (OD / Outside diameter) pipa. Akhirnya, menjadi lebih kecil dari ukuran SNI.
6. Plat besi
Material besi banci yang berbentuk lembaran, hanya plat baja hitam. Bukan plat kapal. Sebab material ini paling sering digunakan untuk komponen struktur baja. Khususnya untuk bahan plat landas, plat sambung, stiffners, serta plat buhul.
Versi banci dari material ini, pun terkait tebal bahan. Ukuran-ukuran berikut tersedia dipasaran saat ini, padahal tidak tercantum dalam tabel plat. Antara lain tebal 2,6; 3,8; 7; dan 14 mm. Maka dari itu, untuk mengitung berat baja, tidak berdasarkan tebel. Tapi, harus menggunakan perhitungan manual.
7. Strip plat
Ciri-ciri plat strip banci sebagai berikut:
- Panjang bahan tidak sampai 4,0 meter
- Lebar bahan tidak sama dari ujung ke ujung
- Permukaan tidak rata. Menandakan bahwa tebal bahan tidak sama.
- Ketersediaan material terbatas.
8. WF
Terakhir material besi banci di “cap” kepada baja WF. Sejauh pemahaman kami, material ini tidak murni di produksi, dengan ukuran sebagaimana 7 jenis material besi sebelumnya. Sebab semua ukuran besi WF yang beredar saat ini, baik di dalam negeri, maupun luar negeri telah terdaftar dalam klasifikasi SNI, dan SII.
Jadi, lagi-lagi berdasarkan pengamatan dan pengalaman kami. Sebutan material besi banci secara tidak sengaja “sematkan”, akibat material WF memiliki ukuran rada “nyeleneh”. Dalam istilah Jawa disebut “nanggung (baca: ganjil)”.Contoh:
- Besi WF 198x99x4,5×7;
- WF 248x124x5x8. Hingga ukuran terbesar adalah
- WF 446x198x8x12
Jadi, boleh kita simpulkan. Besi WF terkena dampak. Dari material besi banci yang semakin lama, makin beragam. Pun, seolah-olah dapat diterima oleh segenap masyarakat. Termasuk penggiat proyek konstruksi. Padahal sebenarnya ukuran-ukuran tersebut adalah resmi. Dan, sudah terdaftar pada BSN (Badan Setifikasi Nasional).
[Penutup] Pembahasan tentang bahan bangunan banci bagian kedua
Pembahasan tentang material banci. Khususnya terkait penggunaan bahan, serta dampaknya pada konstruksi. Akan kami bahas pada artikel bagian kedua. Informasi penting tersebut, hanya bisa Anda temukan di laman ini. Jangan bosan-bosan iya, membaca tulisan-tulisan yang kami sajikan.