Baut mur yang disediakan oleh pabrik sangat beragam. Salah satu ragam baut dapat kita lihat dari panjangnya. Oleh sebab itu ketika hendak kita pakai untuk sebuah proyek konstruksi baja. Kita harus paham cara hitung panjang baut. Supaya efisien dan efektif.
Efisien dalam hal ini maksudnya supaya hemat biaya. Seperti pemakaian material baja pada umumnya, kalau terlalu panjang maka biaya pemasangan material akan tinggi. Akan tetapi kalau terlalu pendek, tentu material tidak bisa berguna sebagaimana yang kita harapkan.
Sementara efektif maksudnya adalah untuk mencapai manfaat pemakaian material se-maksimal mungkin, tanpa mengeluarkan biaya yang .banyak.
Pengenalan dasar tentang mur baut baja
Sebuah baut yang digunakan untuk sambung konstruksi baja minimal terdiri dari 2 jenis komponen. Yaitu batang baut yang berbentuk bulat dan mur berbentuk segi enam.
Pada batang baut terdapat drat ulir. Drat ulir tersebut ada yang menyelimuti sepanjang batang baut. Atau sering disebut full drat. Tetapi ada pula yang hanya sebagian (seperempat atau setengah panjang batang baut). Perbedaan kedua baut mur silahkan Anda perhatikan pada video short ini.
Selain drat, batang baut juga dilengkapi dengan akhiran yang berbentuk segi enam. Elemen ini disebut kepala baut. Bentuknya mirip dengan mur. Tetapi kepala baut menjadi satu kesatuan dengan batang baut.
Komponen tambahan yang sering dipakai bersamaan dengan baut mur adalah ring. Ring baut berfungsi untuk menambah daya ikat antara mur dan batang baut yang terpasang pada satu sambungan konstruksi baja. Sehingga sambungan tersebut menjadi kencang dan kokoh.
Ragam kualitas mur baut konstruksi baja, silahkan Anda dalam artikel yang ada di tautan ini. Disini tidak perlu dibahas lagi, karena fokus pembahasan adalah mengenai perhitungan panjang baut. Agar memenuhi syarat.
Cara hitung panjang baut mur tanpa ring
Contoh baut mur Ø1/2″ (M12). Hendak digunakan untuk memasang gording CNP 150x50x20x3,2 mm pada sepatu gording yang terbuat dari plat baja tebal 6 mm. Dalam hal ini objek (komponen konstruksi) yang akan disambung berarti tebal 3,2 dan 6,0 mm.
Guna memudahkan perhitungan, objek-objek tersebut diberi kode:
t1 = 3,2 mm
t2 = 6,0 mm
d = Diameter batang = 12 mm
D = Tebal mur/kepala baut = d
L = Panjang total
Rumus menghitung panjang (L) baut M12 adalah:
= t1 + t2 + 2d
= 3,2 + 6 + 24 = 33,2 mm
Contoh kedua. Baut M19 dipakai untuk menghubungkan 3 buah balok baja, profil WF 250x125x6x9. 2 diantara balok tersebut adalah berfungsi sebagai pembangi (balok anak). Sehingga harus menggunakan tambahan pelat lekat, untuk sambungan pada balok utama. Masing-masing tebal 10 mm.
Nah berdasarkan keterangan material diatas. Diketahui dimensi komponen untuk sambungan balok yaitu:
t1 = 6 mm
t2 = 10 mm
d = 19 mm
Berarti:
L = t1 + (2 x t2) + 2d
= 6 + 20 + 38
= 64 mm
Panjang standar baut dan satuan
Sembari memahami cara hitung panjang baut. Penting ketahui bahwa satuan yang digunakan untuk panjang alat sambung berulir tersebut adalah inci. Yang digunakan untuk keperluan konstruksi bangunan maupun otomotif.
Panjang baut dihitung mulai dari ujung drat hingga pangkal batang yang terhubung dengan kepala baut. Umumnya kelipatan 1/4 inci. Mulai dari 1″; 1,25″; 1,5″; 2″; 2,25″; 2,5″ dan 3″.
Maka dari itu terkait penulisan dimensi baut mur. Kami dari Jasa Arsitektur dan Konstruksi Baja umumnya menggunakan satuan yang sama untuk diameter maupun untuk panjang baut. Yakni inci. Misal dia.5/8×2″. Artinya baut M16 dengan panjang 50 mm.
Namun ada pula yang menggunakan satuan milimeter dan inci. Satuan milimeter khusus untuk menjelaskan diameter baut. Sementara satuan inci adalah untuk panjang batang baut.
Aplikasi satuan inci terhadap panjang baut
Kembali pada contoh baut M12, yang digunakan untuk sambungan gording. Hasil perhitungan adalah 33,2 mm. Berarti panjang baut yang memenuhi syarat adalah 1,5″. Ukuran ini konversi menjadi milimeter sama dengan 38,1 mm.
Demikian pula baut sambung balok baja WF (M19). Berdasarkan hitungan panjang baut yang dibutuhkan adalah 64 mm. Nah, ukuran yang paling mendekati dari itu adalah 2,5″. Sama dengan 63,5 mm. Tapi masih belum memenuhi syarat, karena kurang panjang. Oleh sebab itu harus panjang 2,75″.
Singkatnya, syarat penentuan batang baut adalah harus lebih panjang dari hasil perhitungan. Supaya mur tidak mudah lepas ketika digunakan pada sebuah konstruksi. Dengan kata lain, makin panjang baut yang digunakan, maka konstruksi semakin kokoh.
Cara hitung panjang baut pakai ring
Pemasangan ring pada baut mur sebaiknya jangan hanya sebelah. Alias pada sisi mur. Melainkan termasuk pada sisi kepala baut. Jadi setiap pemasangan baut mur jumlah ring ada 2.
Oleh sebab itu ketika menghitung panjang baut, Anda harus tambah tebal ring. Berapa tebal ring baut?. Yakni 2 – 4 mm. Ring baut bermacam-macam. Ada yang berbentuk plat tipis. Dan ada pula yang menyerupai cincin. Atau sering disebut ring per.
Nah, acuan untuk perhitungan kebutuhan panjang baut sebaiknya ambil ukuran yang paling panjang. Yakni 4 mm. Supaya sambungan baut mur memenuhi syarat.
Contoh baut sambung balok kastela 600. Balok baja rekayasa berongga tersebut akan dipasang pada tiang WF 400x200x8x13. Dengan menggunakan mur baut Ø7/8″ dan 2 buah ring plat.
Data perhitungan panjang baut pada konstruksi tersebut adalah:
t1 = Tebal flend WF 400 = 13 mm
t2 = Tebal plat lekat baja kastela = 14 mm
t3 = Tebal ring plat = 4 mm
d = Diameter baut = 22 mm
Maka cara hitung panjang baut Ø7/8″ adalah:
= t1 + t2 + (2 x t3) + (2 x d)
= 13 + 14 + 8 + 44 = 79 mm
Berarti panjang baut yang dibutuhkan adalah:
= 79 : 25,4 mm
= 3,11 inci
Bulatkan menjadi 3,5″.