Sistem Konstruksi Bangunan Posyandu dan Jenis Bahan Yang Digunakan

Melanjutkan artikel bagian pertama. Mengenai desain posyandu minimalis, serta fasilitas dan sarana prasaran yang dimiliki. Kali ini bagian yang tidak kalah pentingnya ialah sistem konstruksi bangunan posyandu.

Perspektif tampak atas konstruksi bangunan posyandu

Tujuan, manfaat dan sumber dana pembangunan

Pembahasan ini penting untuk mengetahui jenis-jenis bahan yang digunakan untuk pembangunan, cara pemasangan material, serta guna memudahkan penghitungan anggaran biaya.

Manfaat selanjutnya dari 3 aspek tersebut. Anda akan lebih mudah mengaplikasi gambar kerja sesuai dengan sistem konstruksi bangunan posyandu yang baik. Pun, sebelum itu. Akan bermanfaat pada saat pengajuan proposal.

Sebagaimana diketahui. Sumber dana pembangunan posyandu, yang pertama adalah warga masyarakat itu sendiri. Dengan cara swadaya. Kemudian pemerintah desa. Dan, bisa juga dari pihak swasta, atau donatur.

Nah, untuk memperoleh dana bantuan dari pihak-pihak ini lah, proposal pembangunan posyandu harus dibuat sebagus, dan selengkap mungkin. Selain desain bangunan, hal lain yang perlu Anda lampirkan dalam proposal adalah biaya dan sistem konstruksi.

Pengertian, jenis konstruksi posyandu dan bahan

Sistem konstruksi bangunan posyandu artinya proses pemasangan material, dan bahan bangunan yang terbaik, untuk membuat bagian-bagian dari satu jenis konstruksi posyandu, atau lebih. Sehingga bangunan tersebut benar-benar laik fungsi.

1. Konstruksi utama posyandu

Keseluruhan konstruksi bangunan posyandu terbagi menjadi 3 kelompok. Yaitu: 1]. Konstruksi jalan, saluran dan pagar keliling, 2]. Bangunan penunjang. Dalam hal ini adalah ruang tunggu dan toilet umum. Serta, 3]. Ruang periksa.

Saluran air

Terbagi menjadi 4 macam, yaitu saluran air bersih, saluran air kotor (bekas), air limbah, dan drainase lingkungan. Masing-masing memiliki sistem konstruksi yang berbeda-beda.

Misalnya pemasangan pipa kotor, dan air limbah. Walau sama-sama terpasang di bawah lantai/tanah. Tapi, menggunakan material yang berbeda. Pipa air kotor umumnya menggunakan pralon dia.2 inci. Sementara, pipa air limbah adalah pipa dia.4″.

Pagar keliling

Dinding bangunan bagian belakang adalah terbuat dari pasangan bata ringan. Finish plester, aci dan cat. Konstruksi tersebut sekaligus berguna sebagai pagar pembatas bangunan dengan area luas.

Sistem konstruksi bangunan posyandu sangat jelas terlihat berbeda adalah pagar samping. Sebagian adalah full bangunan. Sementara bagian lain, khususnya area kebun tanaman obat. Hanya setinggi 1,20 meter.

Pula, terbuat dari material yang sama dengan pagar/dinding belakang. Yakni bata ringan. Beda dengan pagar bagian depan. Terbuat dari besi teralis. Kombinasi dengan kolom beton, dan pintu gerbang.

2. Konstruksi atap ruang tunggu

Walau sebagai bangunan penunjang. Namun atap ruang tunggu, dan posyandu dibuat menyatu. Supaya bangunan terlihat mewah, dan megah. Namun demikian, sistem konstruksi kedua bangunan tersebut sebenarnya jauh beda.

Rangka atap bangunan posyandu menumpang langsung pada dinding. Atau, sering disebut gunung-gunung. Sedangkan, ruang tunggu memiliki rangka atap khusus. Yakni material baja CNP. Berguna untuk tiang kolom, regel, kuda-kuda maupun gording. Seperti gambar potongan dibwah ini.

Konstruksi baja yang digunakan untuk bangunan posyandu

Dalam hal ini muncul sistem konstruksi bangunan posyandu yang baru. Yakni sambungan baut, dan las. Jadi, bukan berorientasi pada struktur beton saja. Tapi, kombinasi. Yaitu antara pekerjaan baja, dan beton.

Sambungan baut mur berguna sebagai penghubung antara rangka atap. Misalnya, antara regel dan tiang kolom. Sementara, sambungan las adalah untuk memasang plat sambung, yang terdapat pada masing-masing konstruksi.

3. Lantai

Finishing untuk lantai bangunan hanya dilakukan pada ruang tunggu, ruang periksa, dan toilet. Adapun jenis lantai yang paling pas adalah keramik. Dengan ukuran yang telah disesuaikan dengan luas ruangan.

Misalnya, untuk ruang tunggu. Karena ruangan tersebut cukup luas. Bahkan, aktivitas paling banyak adalah di tempat tersebut. Maka, dipilih jenis keramik yang membuat orang nyaman. Sekalipun tengah antri untuk periksa. Yaitu ukuran 60×60.

Sementara lantai keramik untuk ruang periksa adalah ukuran 30×30. Motif serat bambu. Dan, berwarna cream. Sedangkan toilet menggunakan keramik polos ukuran 20×25.

4. Pintu dan jendela

Terakhir, sistem konstruksi bangunan posyandu yang tidak kalah pentingnya adalah terkait bukaan bangunan. Yakni pintu dan jendela. Elemen ini terbuat dari beragam jenis bahan. Misalnya untuk pintu utama. Adalah menggunakan engineering door.

Sementara itu, bukaan toilet adalah menggunakan uPVC. Dan jendela terbuat dari bahan kaca. Lengkap dengan aksesorisnya. Seperti engsel, kait angin, grendel dan handle.

Bahan pintu gerbang dan pagar depan

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya. Baham yang digunakan untuk membuat 2 jenis elemen ini adalah material besi. Yakni besi holow. Dengan berbagai macam ukuran. Agar tampilan pagar depan minimalis. Sesuai dengan konsep desain awal.

Perbedaan material hanya terjadi pada pintu gerbang. Karena sistem bukaan dengan cara sorong. Maka, pintu harus menggunakan rel. Adapun material yang paling pas untuk komponen tersebut adalah besi siku, dan besi assental bulat.

Demikian ulasan mengenai sistem konstruksi bangunan posyandu minimalis. Bilamana Anda membutuhkan RAB bangunan ini, silahkan hubungi kami melalui kontak telah tertera di website ini.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!