Kali ini Anda akan mengetahui plus minus material prefabrikasi. Sebelum, maupun setelah pemasangan pada konstruksi bangunan. Sekaligus, sebagai kelanjutan dari ulasan sebelumnya. Tentang jenis-jenis bahan bangunan prefabrikasi.
Hal ini penting, supaya tidak terjadi penyesalan kemudian hari. Karena telah menggunakan material prefabrikasi. Padahal, tujuan pembuatan prefab (istilah lain dari prefabrikasi), adalah untuk memudahkan pekerjaan bangunan. Dan, atas kemudahan tersebut, biaya bangunan jadi hemat. Sesederhana itu sebenarnya.
Tapi, kalau Anda sampai menyesal. Berarti ada beberapa hal mendasar, yang belum Anda ketahui. Pada umumnya adalah tentang kelemahan material.
Kelebihan material prefabrikasi
Selain hemat, kelebihan material prefabrikasi ada 5, yaitu:
1. Bentuk material persis dengan gambar
Karena pengerjaan awal, atau pabrikasi dilakukan di workshop. Tempat yang jauh berbeda dengan proyek. Dan, peralatan yang digunakan sangat lengkap. Hal tersebut menjamin material prefab 100% sama dengan gambar desain. Halus, dan rapih.
Contoh material prefabrikasi yang mulai populer saat ini adalah ACP batik, dan plat baja pintu. Sebelumnya, adalah ornamen-ornamen, atau ukiran-ukuran pada dinding bangunan. Seperi terbuat dari beton, fibberglass, dan besi cor (besi tempa).
Jadi, boleh disebut metode prefab bukan hal yang baru. Namun, akhir-akhir ini memang dengan peralatan yang lebih canggih. Sehingga bisa dimanfaatkan lebih maksimal, untuk konstruksi bangunan yang lebih besar, dan kompleks.
2. Proses pabrikasi sangat cepat
Melibatkan teknologi modern adalah salah satu cara untuk memperoleh kualitas yang bagus. Hal tersebut dapat dibuktikan pada segala bidang usaha. Termasuk proyek konstruksi. Khususnya pada saat pelaksanaan pabrikasi. Lebih spesifik lagi, yaitu pabrikasi material bangunan siap pasang.
Di lapangan, mengharapkan material refabrikasi benar-benar siap pasang. Sementara itu, di workshop proses pabrikasi bisa dilakukan dengan cepat. 2 hal ini tidak ditemui pada material bangunan yang lain. Sehingga metode prefab memang jauh lebih unggul. Dari segi biaya, sampai proses pelaksanaan pekerjaan.
3. Metode pemasangan memiliki banyak pilihan
Paling canggih tentunya memakai alat berat. Apakah bisa?. Sangat bisa. Material prefabrikasi untuk konstruksi apapun, memungkinkan Anda pasang dengan bantuan alat berat. Umumnya diantara beberapa jenis crane. Sama persis dengan instalasi material baja.
4. Garansi pabrik
Produsen membuat material prefab adalah perusahaan yang profesional. Dan, memiliki keahlian dibidang tertentu. Mengapa disebut dibidang tertentu?. Karena, dari sekian banyak material frebab, perusahaan paling mampu mengerjakan 2 macam prefab.
Pun, pekerjaan tersebut harus yang sejenis. Misalnya konstruksi baja, dan pintu besi prefab. Atau, rangka atap dan partisi. Dimana material yang digunakan adalah sama-sama baja ringan. Maka dari itu, ada garansi pada setiap produk yan mereka buat. Sebagai jaminan kualitas kepada para pelanggan.
5. Sangat kuat dan kokoh
Pada intinya material prefabrikasi tidak bisa bongkar pasang. Karena sekali terpasang, material tersebut sudah menjadi satu kesatuan dengan konstruksi bangunan yang lain. Bahkan tak jarang menjadi konstruksi utama. Seperti pondasi, balok, dan kolom struktur bangunan. Hal itu menandakan bahwa material prefab sangat kokoh.
Kelemahan bahan bangunan prefab
Pertama, saat pabrikasi. Atau pra instalasi. Kelemahan bahan bangunan prefabrikasi adalah pada saat membuat mock up. Hal ini bertujuan untuk memastikan bentuk, dan dimensi material telah sesuai dengan gambar kerja.
Akhirnya proses mock up, sering menyita waktu. Dan, mengakibatkan pelaksanaan pabrikasi menjadi mundur. Nah pada saat seperti ini, sering pula berdampak pada pekerjaan dilapangan. Jadi, saling tunggu. Parahnya lagi, mock up ternyata tidak berjalan lancar. Dengan demikian, dipastikan material prefabrikasi akan jelek. Dan, berkualitas rendah.
Kelemahan yang kedua. Adalah ketika instalasi. Material yang terlalu lama tersimpan di proyek. Misalnya, karena lokasi pasang belum siap. Akhirnya menjadi kotor, dan rusak. Akhirnya, membutuhkan proses perapihan, serta finishing ulang.
Pun, akan berdampak pada mutu material. Tidak seperti semula lagi. Dan, hal ini bagi aplikator adalah sebuah kerugian. Karena selain telah keluar biaya. Untuk melakukan perapihan. Tapi, ternyata kualitas material telah berkurang.
Langkah-langkah menjaga mutu bahan agar tetap bagus
Berdasarkan ulasan diatas, mutu material prefabrikasi tidak bagus, kebayakan disebabkan oleh faktor internal. Yakni oleh aplikator. Pada saat pabrikasi, maupun saat instalasi. Serta, oleh pihak yang berada di lapangan. Antara lain main/sub kontraktor yang terkait dengan proses instalasi material prefab.
Pemasangan material prefab umumnya jarang menemui kendala serius. Karena material ini dirancang untuk percepatan instalasi. Tetapi, hal tersebut ternyata tidak cukup. Tetap diperlukan kerjasama antara pekerja dilapangan. Supaya material tidak rusak.
Sebenarnya kerusakan material prefabrikasi bukan pada saat proses instalasi, atau digunakan. Tapi, ketika menunggu instalasi. Maka dari itu, untuk mencegah hal tersebut tidak terjadi. Lakukan langkah-langkah berikut:
- Beritahu orang di lapangan jadwal pengiriman material. Agar disediakan tempat untuk penyimpanan material yang aman, dan terhindari dari hujan.
- Bilamana poin 1 tidak terpenuhi. Atur ulang pengiriman material Anda. Sebaiknya 1, atau 2 hari sebelum instalasi dimulai. Supaya tidak terlalu lama menunggu.
- Setelah material terkirim. Anda harus menugaskan satu orang tenaga kerja untuk mengawasi keberadaan material tersebut. Agar tidak rusak, tertimpa material lain, atau kotor.
- Proses pengiriman material selanjutnya. Anda jadwalkan sesuai kebutuhan pemasangan. Supaya tidak terjadi tumpukan material di lapangan. Bila memungkinkan, begitu tiba, langsung pasang.
[Penutup] Sebab dan akibat penumpukan material bangunan
Selain aplikator, pemilik bangunan atau yang mewakili, perlu melakukan hal yang sama agar mutu material prefabrikasi tetap bagus. Antara lain dengan cara menyediakan tempat untuk menampung material. Sebelum instalasi bisa dimulai.
Kerjasama ini penting, karena pihak aplikator sendiri, ingin agar material yang telah selesai pabrikasi segera terkirim. Selain untuk mengejar progres pekerjaan. Juga, untuk menghindari agar tidak terjadi penumpukan material di workshop. Supaya proses pabrikasi baja yang lain tidak terganggu.