Kanal C baja ringan adalah salah satu material logam paling laris saat ini. Penggunaannya sangat banyak. Bahkan hampir ditemui pada semua proyek bangunan. Mulai dari bangunan rumah tinggal, hingga gedung bertingkat. Namun, tak banyak pula yang salah pengertian. Menganggap kanal C otomatis sama dengan CNP.
Pemakaian istilah pada material baja
Tadi, kami pakai kata otomatis. Adalah untuk menjelaskan bahwa pemakaian istilah kanal C, juga terdapat pada konstruksi baja profil. Teman-teman tahu kan, yang dimaksud konstruksi baja profil?. Oke kita lanjut saja. Kanal C dalam lingkup pekerjaan baja profil, adalah merujuk pada material CNP. Bukan kanal C baja ringan. Sampai disini paham kan reman-teman?.
Lebih dalam mengenai perbedaan 2 jenis material. Silahkan perhatikan gambar.
- Pemakaian nama kanal C, biasa dipakai untuk lingkup pekerjaan konstruksi baja ringan, dan konstruksi baja profil. Itu artinya, jenis material yang dimaksud bisa baja ringan. Tapi, bisa juga baja profil. Jadi, memiliki makna ganda.
- Sedangkan, pemakaian nama CNP, hanya ditemukan pada proyek konstruksi baja profil. Sehingga, hanya merujuk pada 1 material, yakni baja profil CNP.
Bedanya baja ringan kanal C dan baja profil CNP
Selain tentang penggunaan istilah, dan nama material. Perbedaan kanal C baja ringan dan baja profil CNP, sebagai berikut:
1. Bentuk profil
Sama-sama menyerupai huruf C. Tapi, bila diamati dari jarak dekat. Kanal C baja ringan memiliki variasi pada batang. Berupa garis lurus, garis diagonal, titik-titik, dan pola yang lain. Sehingga permukaan material tidak rata. Beda dengan besi CNP. Seluruh penampang rata. Bagian luar, maupun bagian dalam.
2. Tampilan dan warna
Tampilan seluruh material baja ringan memang bagus. Termasuk kanal C-nya. Hal tersebut disebabkan oleh lapisan galvanis, yang terkandung di dalam material. Sekaligus menjadi finishing warna baja ringan.
Sedangkan baja profil, masih tampilan yang asli. Sebagaimana pabrik memproduksi material tersebut. Demikianlah tampilan awal baja profil. Hingga Anda melakukan pengecatan untuk lapisan dasar, maupun finishing. Maka tampilan baja profil berubah. Menjadi cantik.
3. Tebal bahan
Kanal C baja ringan paling tebal adalah 1,0 mm. Sementara, material CNP tebalnya sampai dengan 3,2 mm. Jauh sekali kan?. Perbandingannya 3x lebih. Anda bisa buktikan hal ini, melalui tabel baja CNP. Tabel tersebut bisa Anda peroleh, dengan cara browsing pada halaman ini. Sebab semua tabel baja publish. 2 tahun yang lalu.
4. Bahan dasar
Disebut baja ringan karena bahan dasar yang digunakan untuk membuat material ini, adalah baja paduan karbon rendah. Tambah unsur galvanis. Sebagai anti karat, sekaligus finishing.
Penting juga diketahui. Awalnya baja ringan adalah berupa lembaran. Kemudian di bentuk dengan alat cetak khusus, dan bertekanan tinggi. Sehingga terbentuk beberapa profil yang kita kenal saat ini. Contoh mesin cetak baja ringan, seperti pada video ini.
Sedangkan baja profil adalah terbuat dari baja paduan karbon ringan. Dan dibuat dengan metode Cold Form Steel. Atau, dalam istilah sederhana. Material dicetak langsung sesuai dengan bentuk yang di inginkan, dimana material logam masih berupa cairan panas.
5. Daya tahan & kekuatan
Karena bahan dasar kedua material tersebut berbeda. Maka, daya tahan dan kekuatan material juga beda. Kanal C baja ringan memiliki kekuatan tarik sampai dengan 550 MPa. Namun hal itu, hanya ditemukan pada baja ringan jenis tertentu. Yakni baja ringan dengan spesifikasi grade G550.
Kekuatan baja profil. Tidak perlu kami sebutkan disini satu per satu. Sebab sejauh ini sudah terbukti. Tidak ada material logam lain, yang mampu menandingi kekuatan material ini. Mari kita sederhana-kan dengan sebuah logika saja. Begini; “Fungsi kanal C baja ringan, dapat tergantikan oleh besi CNP. Namun sebaliknya. Material baja ringan, tidak bakal bisa mengganti fungsi baja profil pada sebuah konstruksi.”
6. Berat material
Tebal bahan dan bahan dasar, adalah 2 faktor penentu berat suatu material konstruksi. Sampai disini, teman-teman tahu kan material mana yang paling berat diantara baja ringan, dan baja profil?. Pengaruhnya apa?. Seperti penjelasan berikut ini.
7. Fungsi material
Kanal C baja ringan paling pas digunakan untuk rangka kuda-kuda bentang 8 kebawah. Selain itu rangka atap, serta cocok untuk partisi. Intinya, adalah untuk konstruksi bangunan yang bersifat non struktural. Sementara baja CNP. Mampu digunakan untuk berbagai jenis struktur bangunan. Mulai rangka atap, kuda-kuda, bahkan balok dak, dan tiang kolom.
8. Ragam ukuran besi C
Tadi sudah membahas soal tebal profil. 2 hal lagi yang berbeda antara kanal C baja ringan, dengan besi CNP. Adalah tinggi, dan panjang material. Jenis-jenis material baja ringan bisa dihitung dengan jari. Membuktikan hal tersebut, silahkan Anda baca tautan ini. Sementara, ragam ukuran besi CNP mencapai 20 lebih.
Soal ketersediaan material. Panjang besi CNP bisa Anda pesan sesuai dengan kebutuhan. Misalnya panjang 6.785 mm. Maka, pabrik akan memproduksi sesuai dengan ukuran tersebut. Tapi, baja ringan hanya tersedia dengan 3 pilihan. Yaitu panjang 6 m; 9 m; dan 12 m.
9. Sistem sambungan
Alat sambung baja ringan hanya 1 macam, yakni drilling crew. Alat ini digunakan untuk segala kebutuhan konstruksi. Aneh bukan?. Sementara, alat sambung untuk konstruksi baja profil. Sangat beragam. Selain menggunakan sambungan las. Juga tersedia dengan model baut. Dan, baut sendiri, ragamnya banyak. Antara lain: baut hitam, baut baja (A-325), baut galvanis dan sebagainya.
10. Harga beli material
Kanal C baja ringan jauh lebih murah, dibanding baja profil CNP. Sekalipun untuk ukuran yang sama. Begini perbandingan harga material, per tanggal 23 Agustus 2022;
- Kanal C75x100 mm = Rp 142.000,-/btg
- Besi CNP 75x50x1 mm = Rp 181.500,-/btg
11. Jasa pemasangan
Biaya jasa pemasangan baja ringan pun relatif lebih murah. Umumnya dihitung berdasarkan luas atap/bangunan. Tapi, biaya jasa pekerjaan baja profil adalah berdasarkan tonase. Bukan luas bangunan. Hal tersebut mengakibatkan biaya jasa sangat fleksibel.
Fleksibel yang dimaksud seperti ini. Bilamana konstruksi bangunan berukuran besar. Namun, material yang digunakan tidak banyak, dan rata-rata ukuran kecil. Maka, tonase pekerjaan akan sedikit. Dan, akhirnya biaya borongan menjadi rendah. Namun sebaliknya. Sekalipun berukuran kecil. Namun, jikalau konstruksi bangunan bertingkat, dan menggunakan profil baja yang berukuran besar. Berarti biaya borongan otomatis sangat besar.
12. Pemakaian ulang material kanal C
Konstruksi bangunan sering menggunakan material bekas bongkaran. Dengan tujuan untuk menghemat biaya. Atau, karena fungsi bangunan hanya sementara. Sehingga tidak perlu dibuat permanen. Maka, material yang terbaik untuk kasus ini adalah CNP. Bukan kanal C baja ringan. Sebab, material baja ringan bekas bongkaran, sudah tak layak pakai.
Sementara baja profil, masih bisa dimanfaatkan untuk segala macam konstruksi. Sesuai dengan fungsi semula. Atau, bisa juga alih fungsi. Contoh, besi CNP pada bangunan lama adalah berfungsi sebagai gording, atau rangka cladding. Tapi, pada bangunan yang baru digunakan sebagai kuda-kuda. Oke-oke saja.
[Penutup] Keunggulan lain dari CNP
Masa pakai kanal C baja ringan sebenarnya hanya untuk bangunan tertentu. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan untuk bongkar pasang. Ketika baja ringan sudah dibongkar, maka kekuatan material tersebut sudah jauh berkurang. Sebab terdapat banyak lubang. Yaitu bekas baut skrup. Serta hal-hal lain yang mengakibatkan material bengkok, melintir atau retak.
Tapi, usia pakai CNP sama dengan baja profil yang lain. Sekalipun sudah lama digunakan pada suatu konstruksi. Satu saat Anda bongkar. Dan digunakan kembali pada bangunan yang baru. Sangat memungkinkan. Oleh sebab itu, CNP jauh lebih unggul dibanding kanal C baja ringan.
It’s going to be end of mine day, but before ending I am reading this impressive post
to improve my experience.