Melakukan analisa adalah cara untuk mengetahui apa perbedaan antara RAB (Rencana Anggaran Biaya) dan RAP (Rencana Anggaran Pelaksanaan), namun dengan terlebih dahulu menentukan apa jenis proyek yang kita analisa. Akan lebih mudah menemukan perbedaan antara RAB dan RAP, serta kita dapat melakukan analisa secara detail jika jenis proyek yang bahas spesifik. Maka perlu pembatasan analisa kita tentukan secara spesifik yaitu jenis proyek konstruksi baja.
Sebenarnya RAB dan RAP proyek baja merupakan ruang internal (private) kontraktor, yang tidak semua orang bisa tahu. Rahasia keberhasilan maupun kegagalan kontraktor menyelesaikan sebuah proyek konstruksi baja, dapat kita ketahui dari kemampuan kontraktor menyusun RAB dan RAP, apakah telah kontraktor lakukan dengan benar atau belum.
Seperti telah jelas dalam 100 Daftar Istilah Dalam Proyek Konstruksi, RAB dan RAP memiliki kesamaan. Yaitu sama-sama berkaitan dengan anggaran biaya, namun jika kita tinjau dari beberapa segi, RAB dan RAP proyek baja juga memiliki beberapa perbedaan.
Perbedaan RAB dan RAP dari segi defenisi
Berikut ini perbedaan antara RAB dan RAP proyek baja, yang jika kita tinjau dari segi defenisi dapat terlihat dengan kasat mata yaitu:
1.Pengetian RAB proyek baja
Secara umum defenisi RAB proyek telah jelas dalam artikel Jelas Perbedaan BoQ dan RAB Proyek Seperti Ini, silahkan baca link terebut.
Tetapi secara khsusus, yang kita maksud RAB proyek baja adalah daftar harga atau perhitungan rincian biaya yang kita anggarkan untuk melaksanakan sub pekerjaan konstruksi baja. Yaitu meliputi biaya pengadaan bahan baja, biaya alat dan biaya/upah tukang baja.
2.Defenisi RAP proyek baja
RAP proyek baja adalah rincian perkiraan biaya pelaksanaan sub pekerjaan konstruksi baja, yang kita hitung secara detail sesuai kebutuhan nyata lapangan (real on site). Biaya tersebut untuk menyelesaikan suatu perjanjian/kontrak kerja. Yakni meliputi biaya terduga maupun tak terduga yang harus kita alokasikan selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi baja berlangsung.
Yang kita maksud biaya terduga antara lain biaya real belanja bahan baja, biaya tenaga kerja dan biaya alat. Sedangkan biaya tak terduga terdiri dari:
- Biaya transportasi dan penginapan,
- Mobilisasi tenaga kerja dan alat-alat,
- Penyediaan material bantu/perlengkapan,
- Biaya penyusutan alat,
Sementara biaya tak terduga meliputi biaya masa pemeliharaan (retensi), biaya over head, mediator atau fee marketing, bunga bank dan lain sebagainya.
Perbedaan RAB dan RAP dari segi fungsi
Setiap Jenis Gambar & Dokumen Proyek Baja yang kita buat tentu memiliki fungsi/tujuan, silahkan baca artikel tersebut. Untuk mengetahui macam-macam fungsi setiap gambar dan dokumen proyek baja. Demikian juga hal RAB dan RAP proyek memiliki fungsi yang berbeda, yaitu seperti ini:
1.Fungsi RAB proyek baja
RAB proyek baja kita buat untuk keperluan pengajuan penawaran harga pekerjaan konstruksi baja. Yang selanjutnya berguna untuk acuan menyusun RAP, manakala kontraktor yang mengajukan penawaran harga tersebut ternyata menang tender.
2.Manfaat RAP proyek baja
Telah kita bahas sepintas sebelumnya, fungsi RAP proyek baja adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan kontraktor dalam melaksanakan sebuah proyek konstruksi baja. Lebih tepatnya, supaya kontraktor tahu berapa margin yang akan peroleh nanti setelah pekerjaan konstruksi baja selesai terlaksana.
Selain yang kita sebutkan sebelumnya, adapun manfaat lain dari RAP proyek baja adalah untuk:
- Mengetahui semua item pekerjaan yang harus kita laksanakan,
- Mengetahui seluruh jenis bahan yang harus kita belanjakan,
- Mendata secara rinci jenis alat yang harus kita sediakan,
- Memiliki acuan dalam menyediakan sumber daya manusia (SDM) dan tenaga kerja,
- Memiliki batas alokasi dana (Budget) untuk membiayai masing-masing item pekerjaan,
- Dapat melakukan evaluasi dan monitoring alokasi dana.

Perbedaan RAB dan RAP dari segi teknis penyusunan
Berkaitan tentang anggaran biaya, tentu melibatkan banyak pihak agar dapat anda buat dengan benar dan lengkap. Anda tidak dapat membuat sebuah RAB proyek baja sendirian, melainkan harus bekerjasama dengan bagian pembelian bahan, bagian peralatan, bagian fabrikasi dan sebagainya.
Adapun perbedaan antara RAB dan RAP proyek baja, kita tinjau dari segi teknis penyusunan. Adalah seperti berikut:
1.Teknis penyusunan RAB proyek baja
Menyusunan RAB proyek baja dapat kita lakukan dengan teknis berikut,
- Volume pekerjaan kita hitung berdasarkan gambar bestek atau forcont,
- Dilakukan oleh devisi/team internal (staff/engineering) kontraktor yang khusus bertugas menyusun RAB.
- Bagi kontraktor berkualifikasi kecil, penyusunan RAB masih banyak dilakukan team yang sebenarnya bertugas di lapangan/proyek. Ada juga yang dilakukan oleh team eksternal (freeland).
2.Cara penyusunan RAP proyek baja
Sebab berkaitan dengan masalah margin dan keberhasilan dalam pelaksanaan proyek, maka menyusun RAP proyek baja harus kita lakukan lebih cermat daripada ketika menyusun RAB. Pertimbangan lainnya, sebab proses pengerjaan konstruksi baja melalui 2 tahap, yaitu tahap fabrikasi dan tahap erection. Maka untuk menyusun RAP proyek baja kita lakukan dengan teknis berikut:
- Team yang terlibat dalam penyusunan RAP harus benar-benar berpengalaman,
- Kebutuhan bahan dihitung berdasarkan shop drawing,
- Setiap jenis bahan baja dihitung se-efisien mungkin,
- Seluruh alokasi biaya pengeluaran dibuat sangat efisien,
- Penyusunan RAB baja harus dilakukan oleh team internal kontraktor.
Kesimpulan.
Hasil analisa ini dapat kita simpulkan memang banyak perbedaan antara RAB dan RAP pada proyek baja. Disini perbedaannya kita temukan kala diadakan tinjauan dari segi defenisi, fungsi maupun teknis penyusunan.
Walau dilakukan pembatasan jenis pekerjaan yakni spesifik pada proyek konstruksi baja, namun harapkan untuk jenis pekerjaan lain akan tahu perbedaan RAB dan RAP yang relatif sama seperti dijelaskan disini. Sebab analisa ini kita lakukan secara detail, sehingga dapat mewakili semua jenis pekerjaan konstruksi.