Pakai besi bekas untuk bahan bangunan dilarang?. Tentu, tidak!. Tidak ada yang berhak akan hal itu. Pun, tidak ada regulasi yang mengatur tentang penggunaan material bekas. Justru, pada beberapa material tertentu sangat dianjurkan.
Toh, yang menentukan suatu material bangunan layak pakai, atau tidak. Bukan orang awam. Pun, bukan sang pemilik bangunan. Lalu siapa?. Yang paham seluk beluk material, dan bahan bangunan hanya yang ahli. Oke. Langsung gas. Tentang cara pakai besi bekas. Tapi, bukan untuk sambungan pada gambar diatas iya. Gambar tersebut hanya ilustrasi. Sangat tidak dianjurkan. Bahaya!.
Pengertian dan jenis-jenis besi bekas
Besi bekas adalah sejumlah material besi yang pernah digunakan untuk sebuah konstruksi. Kemudian dibongkar, dan diolah kembali. Supaya memiliki nilai jual yang tinggi, serta layak pakai. Untuk konstruksi bangunan yang baru, atau keperluan lain.
Diantara sekian banyak jenis material besi. Paling banyak dicari adalah baja konvensional. Selain besi beton, adalah besi WF, pipa, serta plat baja. Umumnya, pun untuk keperluan yang sama dengan sebelumnya. Yaitu bahan bangunan.
Kelemahan besi beton bekas bongkaran, konsekuensi dan solusi
Sebelum membahas cara pakai besi bekas, ketahui dulu kelemahannya. Dalam hal ini, kita angkat sebuah contoh. Misalnya material besi yang dimaksud adalah besi beton. Asalnya, jelas dari bekas bongkaran struktur beton bangunan. Yang mana besi beton tadinya digunakan sebagai besi tulangan.
Ada 2 kelemahan besi beton bekas. Ditinjau dari bentuk, serta kualitas. Demikian penjelasan tentang 2 hal tersebut.
1. Bentuk material tidak original
Jelas sudah berubah. Material besi beton pasti lebih pendek, dibanding dengan ukuran pabrik. Demikian juga tampilan material. Sudah tidak mulus. Dan, tidak lurus. Akibat pemakaian sebelumnya. Atau, karena proses pembongkaran.
Dengan kondisi seperti ini. Perlu kerja keras untuk meluruskan besi beton, dan memilah-milah. Supaya tidak terlanjur beli. Ternyata tidak berguna. Sia-sia kan dana yang sudah Anda keluarkan?. Akhirnya, besi beton cuma jadi waste.
2. Mutu bahan sangat rendah
Pada saat pemakaian sebelumnya. Proses pembentukan besi tulangan dilakukan dengan berbagai cara. Antara lain memotong, bending, dan memukul. Mengakibatkan sifat mekanis besi beton melemah. Dan, otomatis kekuatan material pun berkurang.
Risiko menggunakan material bekas
Konsekuensi pakai besi bekas yang bermutu rendah, adalah bangunan tidak kokoh. Ngeri bukan?. Iya. Dalam hal kualitas, menggunakan material bekas memang sangat beresiko. Apakah tidak ada solusinya?. Tidak ada. Yang ada hanya antisipasi, dan kesadaran.
Kesadaran yang dimaksud adalah sekalipun Anda melakukan pencegahan terhadap resiko. Tidak serta merta akan menjamin, kelak tidak terjadi apa-apa pada konstruksi. Mengapa demikian?. Sepengetahuan dan pengalaman kami, tidak perhitungan ilmiah yang dapat menentukan material bekas kokoh, atau tidak.
Sadar kualitas dan langkah antisipasi
Agar bangunan tetap kokoh. Pertama sekali, pun Anda harus sadar. Mutu material bekas tidak sama dengan material yang baru. Oleh sebab itu, penggunaan material bekas jangan dipaksa. Melainkan memberi toleransi pada dimensi material yang akan Anda gunakan.
Semisal, untuk membuat besi tulangan. Seyogianya, dengan material baru. Adalah menggunakan Ø12 mm. Tapi, bila pakai besi bekas. Sebaiknya, Anda naikkan menjadi Ø16 mm. Dengan demikian, kekuatan struktur beton akan sama seperti menggunakan material besi tulangan yang baru.
Alasan yang tepat menggunakan material bekas
Kalau alasannya karena biaya yang terbatas. Tidak tepat. Sebab, pakai besi bekas belum tentu biaya jadi hemat. Perhatikan contoh kasus penggunaan material tadi. Seharusnya Ø12, tapi menjadi Ø16 mm. Coba hitung dari segi biaya. Murah mana?, Dan, proses pengerjaannya lebih praktis mana?. Material baru, atau bekas?.
Pelaksanaan pekerjaan pakai material yang baru jelas lebih mudah. Karena ukuran material sesuai standar pabrik. Lurus, dan mulus. Sementara besi bekas. Dari segi harga, pun relatif masih mahal. Dibandingkan dengan harga material baru, hanya selisih antara 30-35%.
Maka dari itu, sebaiknya pikir matang-matang sebelum pakai besi bekas. Bilamana, Anda membutuhkan kalkulasi yang lebih detail mengenai hal ini. Silahkan konsultasi dengan kami. Melalui nomor telpon/WA 081.32526.4787.
Bila perlu, sekalian merancang konstruksi bangunan Anda. Supaya kokoh. Meskipun harus pakai material bekas. Oh iya. Motivasi yang tepat menggunakan material bekas ada 3, yaitu:
- Kebutuhan material tidak banyak, serta tidak tersedia di toko.
- Memiliki koneksi/relasi yang bergerak dibidang jual beli besi bekas
- Ditawari secara langsung oleh pemilik bangunan, agar membeli material-material bekas yang Dia punya.
Tips memilih besi beton bekas yang berkualitas
Ketika Anda telah memutuskan akan menggunakan besi beton, dengan jumlah tertentu. Maka pilihlah material dengan kriteria sebagai berikut:
a. Panjang besi minimal 3 meter
Supaya efisien. Dan, bisa Anda gunakan untuk besi tulangan utama, tanpa sambungan. Misalnya untuk membuat tiang kolom, maupun balok. Hal ini sekaligus sebagai antisipasi, untuk mencegah waste.
b. Tidak ada bekas cuil/sobek
Sekalipun bentuk batang sedikit ada tekukan, atau bengkok. Oke-oke saja. Namun, jangan pakai besi bekas yang cacat. Misalnya, pada permukaan material tercuil/sobek. Hal itu membuat besi beton makin mudah putus.
Sementara yang diharapkan dari material tersebut, sekaligus menjadi kelebihannya adalah kuat tarik. Nah, kalau cacatnya demikian, tentu tegangan tarik material sudah berkurang. Resikonya, terhadap bangunan juga bukan?
c. Beli material bekas ukuran yang sejenis
Namun dengan jumlah yang banyak. Jangan beli material dengan berbagai macam ukuran, tapi jumlahnya sedikit-sedikit. Contoh kasus seperti berikut [pilih mana]:
- Besi beton bekas Ø10 berjumlah 10 batang, atau
- Ø6; 8; 10; 12; dan Ø16 mm. Masing-masing sebanyak 2 batang.
Contoh kasus 1 dan 2, jumlahnya memang sama. Yakni 10 batang. Namun, soal efisiensi pemakain bahan. Jelas contoh nomor 1 lebih oke. Sebab penggunaan material bisa maksimal. Fokus pada salah satu struktur. Misanya khusus untuk balok beton.
d. Sebaiknya beli besi beton beton Ø12 kebawah
Kaitannya bukan tentang cara pakai besi bekas. Tapi, anggaran biaya, serta perancangan bangunan. Pemakaian besi beton Ø12 tergolong paling banyak. Diantara segala jenis besi beton. Oleh sebab itu, material bekasnya akan mudah temukan. Dan, relatif lebih murah.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan adalah soal fungsi. Sebaiknya jangan pakai besi bekas untuk bangunan bertingkat. Melainkan untuk bangunan 1 lantai saja. Atau, untuk struktur pondasi non gedung. Misalnya pondasi tower air, tangga, tandon bawah tanah, dan sebagainya.
Untuk fungsi-fungsi tersebut. Serta untuk rumah tinggal sederhana. Cukup menggunakan besi beton bekas Ø12 mm. Lebih dari itu, perlu analisa struktur yang lebih detail. Supaya aman.
[Kesimpulan] Apa untungnya menggunakan material bekas?
Jika seluruh material bangunan pakai besi bekas. Jelas, jauh lebih murah. Dibanding pakai material baru. Pun, jikalau pemakaian material dalam jumlah yang banyak. Tapi, kalau hanya sedikit?. Misalnya hanya 30% dari total kebutuhan?. Kami ragu keputusan Anda menggunakan material bekas sangat tidak tepat.
Besi beton sengaja kami ambil sebagai contoh. Karena material ini cukup familiar bagi masyarakat. Dengan demikian, diharapakan dapat menjadi gambaran pada masyarakat, ketika hendak menggunakan material bekas. Supaya konstruksi bangunan kokoh. Meskipun sebagaian pakai besi bekas.
Jika Anda sedang mencari Jasa Pembuatan Website MLM atau Website Replika kami merekomendasi Cekotechnology Jasa Website MLM Terbaik saat ini, sudah banyak pembisnis sukses menggunakan layanan Solusitech sebagai Jasa Pembuatan Website sudah tidak diragukan lagi kemampuan TIM Programmernya. Atau bisa kunjungi kami di Jagoan Studio
dan jika Anda sedang mencari jasa sewa mobil bisa ke Jagoan Trans. Kami semua berada di PT Kreativitas Digital Indonesia / KDI