Akhir-akhir ini semakin banyak bahan yang bisa kita gunakan untuk membuat jendela. Dan, diantaranya yang diproduksi dengan teknologi canggih adalah alumunium dan uPVC. Namun demikian, hal itu tidak serta merta membuat material konvensional jadi tidak laku. Kayu misalnya, tetap kok eksis sampai sekarang. Hanya saja kekurangan jendela kayu memang lebih banyak, dibanding kedua material tadi.
Apa saja kekurangan dan kelemahan tersebut?. Dan bagaimana cara mencegahnya sebelum digunakan sebagai bahan bangunan?. Jawaban selengkapnya akan teman-teman temukan dalam artikel ini.
Bicara tentang jendela secara umum terdiri dari 3 komponen utama, yaitu: 1]. Kosen, 2]. Daun jendela, dan 3]. Aksesoris. Nah, membahas tentang kekurangan jendela kayu juga akan saya kelompokan sesuai komponen tersebut. Supaya lebih detail dan akurat.
Kekurangan kosen kayu
Fungsi kosen kayu pada jendela adalah wadah untuk memasang engsel, hak angin, serta aksesoris daun jendela lainnya yang berkaitan langsung dengan cara penggunaan jendela. Memiliki kekurangan sebagai berikut:
1. Mengerut dan bengkok
Kosen kayu yang mengerut ketahuan beberapa lama setelah pemasangan. Yaitu muncul celah antara kosen dengan dinding bangunan. Yang mana awal pemasangan, kosen kayu selalu di bikin se-rapat mungkin dengan dinding.
Dampak dari pengerutan ini, sama dengan pengerutan yang terjadi pada material baja. Yaitu mengakibatkan ukuran kosen jadi berkurang, bahkan tidak jarang.mengakibatkan bengkok. Akhirnya daun jendela sulit buka tutup.
Mengapa kosen kayu bisa demikian?. Jawabannya ada 2, yaitu menggunakan kayu yang muda, dan digunakan dalam keadaan belum kering.
Maka dari itu, menggunakan kayu sebagai kosen jendela maupun pintu. Pastikan dulu apakah material tersebut berkualitas bagus atau tidak. Sudah oven atau belum?.
2. Lapuk dan berjamur
Kekurangan jendela kayu dan kosen juga disebabkan oleh cuaca setempat. Elemen dinding bangunan ini akan cepat lapuk dan berjamur, jika terus menerus berada pada udara lembab. Akibatnya tampilan jendela jadi buruk, dan menjadi tidak kokoh.
Oleh sebab itu, pemasangan jendela tidak boleh dilakukan sembarang tempat. Misalnya berdekatan dengan keran air, got, dan taman. Tetapi harus berada pada tempat yang kering. Yaitu ketinggian minimal 50 cm dari lantai.
3. Kusam
Kosen dan daun jendela bisa kusam disebabkan oleh 2 hal. Yaitu karena pemakaian sudah lama, atau disebabkan oleh faktor cuaca. Sebagaimana saya jelaskan sebelumnya.
Tampilan jendela yang kusam sebenarnya tidak mengurangi kekuatan kosen maupun daun jendela. Karena yang berubah adalah bagian luar (finishing) kayu saja. Sementara bagian dalam tetap bagus.
Tapi, jika ditinjau dari estetika bangunan secara keseluruhan. Mengingat pemasangan jendela selalu dilakukan pada dinding luar bangunan. Maka dipastikan tampilan bangunan juga menjadi tidak menarik.
Nah, untuk mencegah agar jendela kayu tidak cepat kusam. Sebaiknya jangan pasang jendela apa adanya. Akan tetapi beri lapisan akhir yang bagus. Misalnya menggunakan cat, atau melamin.
4. Biaya maintenance tinggi
Ditinjau dari segi biaya maintenance. Dan, dibanding dengan material yang lain. Jelas kekurangan jendela kayu adalah pada saat melakukan cat/finishing ulang. Kegiatan ini perlu dilakukan segera setelah jendela terlihat kusam. Jikalau tidak. Jendela kayu bisa jadi berjamur, atau lapuk.
Nah, biaya yang butuhkan untuk maintenance tersebut jumlahnya tidak sedikit. Bayangkan pengecatan ulang harus dilakukan satu per satu, dimana jendela tetap dalam posisi menempel pada dinding.
Biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut pasti lebih tinggi dibanding pengecatan yang dilakukan sebelum jendela terpasang.
Oleh sebab itu, satu-satunya cara untuk mencegah tingginya biaya maintenance adalah menunda terjadinya kusam pada jendela kayu. Dengan cara apa?. Yaitu menggunakan kayu, dan cat/finishing yang paling bagus.
5. Mudah terbakar
Walau faktor ini tidak kita harapkan terjadi. Namun tidak salah kalau di antisipasi sejak awal. Seperti kata pepatah lebih baik mencegah dari pada mengatasi, atau mencari solusi.
Oleh sebab itu pintu dan jendela kayu sebaiknya jangan dipasang pada area-area yang mudah terbakar. Seperti dapur masak umum, bengkel teralis, pom bensin dan sebagainya.
6. Usia pakai dan daur ulang
Kekurangan jendela kayu jangka panjang adalah terkait usia pakai, dan kemungkinan untuk daur ulang. Kalah jauh dibanding jendela yang terbuat dari material alumunium, maupun material uPVC.
Sebagus-bagusnya kualitas kayu paling banter bisa dipakai untuk bahan bangunan, termasuk kosen, pintu dan jendela selama 50 tahun. Lebih dari itu kualitas kayu dipastikan berkurang 50-75%. Maka dari itu sudah tidak layak pakai.
Demikian pula terkait daur ulang. Kosen dan jendela kayu hanya bisa digunakan kembali dengan bentuk/model, dan ukuran yang sama. Sementara kalau hendak daur ulang, bahkan modifikasi pun sangat sulit.
Oleh sebab itu sebelum menggunakan jendela kayu, pastikan lebih dulu bahwa material tersebut akan digunakan selama-lamanya. Alias tidak ada rencana hendak mengganti, modifikasi, atau daur ulang.
7. Pemasangan kosen kayu harus dilakukan bersamaan dengan dinding
Sebenarnya tidak hanya kekurangan jendela kayu. Tapi, termasuk pintu kayu. Harus dikerjakan bersamaan dengan pemasangan dinding batu bata. Seperti terlihat pada gambar berikut.
Oleh sebab itu sebelum pekerjaan kosen, pintu, dan jendela kayu Anda mulai. Gambar kerja konstruksi pintu dan jendela harus selesai, dan di ACC oleh pihak berwenang. Dengan demikian, tidak akan terjadi kesalahan pasang.
Sesungguhnya metode pemasangan kosen pintu/jendela kayu ini tidak terjadi pada alumunium dan uPvc. Pemasangan kedua material modern tersebut dilakukan setelah dinding bangunan selesai 100%. Jadi, pemasangannya tidak perlu dilakukan buru-buru.
Kekurangan daun jendela
Lebih spesifik lagi tentang kekurangan jendela kayu. Kali ini mari kita tinjau dari komponen daun jendela. Antara lain:
1. Sistem buka tutup jendela hanya 2 macam
Terkait cara mengoperasikan daun jendela kayu, hanya ada 2 pilihan. Yakni swing/ayun, dan jungkit. Hal ini membuat banyak orang yang tidak minat menggunakan jendela kayu. Karena dianggap ketinggalan zaman.
Sepintas anggapan tersebut memang benar. Sebab dari dulu pilihan daun pintu itu-itu saja. Sementara material lain sudah berinovasi pada sistem buka tutup yang lebih canggih. Seperti sliding/geser ke samping dan ke atas, lipat, dan gulung.
Maka tidak heran, kalau pilihan pertama bukan jatuh pada material kayu. Tetapi terhadap material-material modern tersebut. Sebab kelebihan yang diperoleh lebih banyak.
2. Model daun jendela terbatas
Terkait model, atau tampilan daun jendela. Jika terbuat dari material kayu juga sangat terbatas. Paling pas adalah daun jendela full papan, atau model krapyak kayu.
Namun demikian ada yang mengkombinasikan dengan material kaca, tapi hasilnya kurang bagus. Sebab material kaca lebih condong digabungkan dengan alumunium, dan material-material modern lainnya. Yang sama-sama tergolong dalam kategori material buatan.
Sementara itu, untuk memasang kaca pada frame jendela pun perlu teknik khusus. Supaya posisi kaca pas ditengah, dan tidak goyang. Dampaknya, pemasangan jendela jadi lama dan mahal.
3. Kayu sangat berat
Setidaknya ukuran kayu yang digunakan untuk membuat kosen adalah 6 x 10 cm. Sementara untuk frame dan daun jendela adalah papan ukuran 2,5 x 20 cm. Bisa bayangkan berapa berat material tersebut, jika terpasang pada dinding bangunan?.
Kekurangan jendela kayu ini harus masuk dalam perhitungan struktur bangunan. Sebab walaupun terpasang pada dinding, namun sesungguhnya berat kosen dan jendela tetap akan diteruskan ke pondasi.
Maka dari itu ukuran dan jenis pondasi harus disesuaikan dengan besarnya beban yang harus dipikul. Akibat dari itu secara tidak langsung biaya konstruksi jadi mahal.
4. Ketersediaan bahan makin sedikit
Harus kita akui bahwa stock kayu yang bagus, dan layak digunakan untuk konstruksi bangunan semakin berkurang. Pun jika masih banyak, paling tempatnya di pedalaman. Sehingga mustahil untuk dijadikan bahan bangunan.
Oleh sebab itu, material kayu semakin mahal dan jarang digunakan di kota-kota besar. Hal ini juga yang membuka peluang, sehingga material modern selalu menjadi pilihan pertama. Khususnya untuk bahan kosen, pintu, dan jendela.
Kekurangan aksesoris jendela
Mengenai kekurangan jendela kayu jika ditinjau dari jenis komponen yang digunakan. Sebenarnya tidak terlalu signifikan, tetapi tidak elok kalau kita abaikan. Apa saja itu?. Adalah yang berhubungan dengan engsel, dan hak angin.
Karena jendela kayu cukup berat otomatis engsel dan hak angin yang digunakan harus yang besar. Oleh sebab itu biaya pengadaan, serta pemasangan kedua komponen tersebut pasti mahal.
Kesimpulan/penutup
Secara keseluruhan harus kita akui kekurangan jendela kayu sangat banyak. Mulai dari bahan baku (kayu), komponen pelengkap, hingga ongkos pasang jendela. Mengakibatkan jauh lebih mahal dibanding material-material lain.
Namun demikian, toh material kayu tetap punya daya tarik sendiri. Misalnya ketika digunakan pada bangunan dengan gaya arsitektur tradisional rumah joglo. Karena mayoritas struktur bangunan tradisional Jawa ini terbuat dari balok kayu. Maka jendela maupun pintu otomatis harus pakai kayu juga.
Dan, masih banyak contoh-contoh bangunan tradisional Nusantara yang membuat material kayu tetap eksis.
Oleh sebab itu, kekurangan-kekurangan tersebut cocok dijadikan masukan/pertimbangan. Manakala Anda hendak merancang sebuah bangunan dengan gaya arsitektur modern.
Silahkan hubungi kami, jika Anda ingin memperoleh desain kosen dan daun jendela kayu yang bagus. Melalui nomor kontak yang tertera dalam website ini.