Bagi orang awam tentu tidak asing dengan istilah BoQ dan RAB proyek, namun perlu pertanyakan sampai mana pemahaman mereka tentang 2 istilah tersebut?. Apakah dapat menjelaskan perbedaan BoQ dan RAB proyek? Harapan melalui penjelasan dalam artikel ini dapat menjadi koreksi.
Sementara bagi yang telah banyak makan asam garam proyek, akan berasumsi topik BoQ dan RAB proyek terlalu sederhana. Yaitu sebatas teori yang hanya berguna untuk dokumen proyek, sehingga tidak begitu penting. Mindset seperti ini juga yang coba kita luruskan, melalui ulasan dari persfektif yang berbeda.
Perlu kita ketahui BoQ dan RAB adalah bagian dari 100 Daftar Istilah Dalam Proyek Konstruksi, silahkan anda pelajari. Agar tahu BoQ dan RAB sama-sama berkaitan dengan anggaran biaya, namun memiliki perbedaan yang signifikan. Untuk mengetahui sejauh mana perbedaan antara BoQ dan RAB, penjelasannya seperti ini:
BoQ (Bill of Quantity)
BoQ dalam terjemahan bahasa Indonesia adalah daftar kuantitas, adalah perincian seluruh item pekerjaan yang ada pada sebuah pekerjaan konstruksi. Yang terdiri dari pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing), pekerjaan utilitas, lanskap dan sebagainya.
1.Karakteristik BoQ
Seperti telah singgung sebelumnya, orang awan yang sering mendengar istilah BoQ pastian tidak dapat menjelaskan karakteristik BoQ. Berikut ini kami uraikan lebih detail ciri-ciri sebuah BoQ, yaitu:
- Dalam BoQ masing-masing item pekerjaan telah tercantum beserta volume,
- Tidak menutup kemungkinan item dan volume pekerjaan tersebut dapat bertambah atau berkurang kemudian hari, yaitu pada saat klarifikasi dan negosiasi harga.
- Dalam BoQ tidak tercantum harga satuan pekerjaan,
- Menghitung volume BoQ berdasarkan gambar rencana,
- Pihak yang menyusun BoQ adalah konsultan perencana.
2.Tujuan membuat BoQ
Setelah mengetahui siapa yang menyusun, tentu anda dapat tebak untuk apa membuat BoQ. Andai persfektif kita sama, tujuan menyusun sebuah BoQ adalah:
- Sebagai perhitungan awal, untuk mengetahui jumlah biaya yang harus siapkan oleh Owner untuk pelaksanaan proyek.
- Untuk keperluan pelaksanaan proses tender (lelang) proyek,
- Berguna sebagai acuan/dasar bagi peserta lelang (kontraktor) untuk mengajukan penawaran harga.
Perlu kita jelaskan juga, kalau BoQ berguna untuk keperluan proses tender saja, mengapa sampai sekarang istilah ini sering terdengar hingga pelaksanaan konstruksi?, Seperti Ini Jenis Penawaran Harga Proyek Baja, silahkan baca link tersebut. Akan membantu anda memahami masa berlaku dan mengetahui ekstensi istilah BoQ, seperti berikut:
- Jika rincian penawaran harga yang oleh kontraktor ajukan seluruhnya berpedoman pada BoQ, maka pemakaian istilah BoQ hingga pelaksanaan konstruksi oke-oke saja. Dan kemungkinan besar penawaran harga yang ajukan oleh kontraktor tersebut adalah sistem unit price atau cost and fee.
- Namun sebaliknya, jika rincian penawaran harga yang oleh kontraktor ajukan tidak berpedoman pada BoQ, maka.. untuk mengetahui lebih jelas lagi, dimana beda Boq dan RAB silahkan lanjutkan membaca mengenai RAB.
RAB (Rencana Anggaran Biaya)
Adalah daftar harga atau perhitungan rincian biaya yang kita anggarkan untuk pelaksanaan sebuah proyek konstruksi. Mencakup keseluruhan biaya yang kita perlukan untuk pengadaan bahan, biaya alat maupun biaya/upah tenaga kerja.
RAB dapat meliputi seluruh item pekerjaan yang ada pada sebuah proyek, atau hanya meliputi 1 sub pekerjaan saja. Misalnya RAB sub pekerjaan konstruksi baja, RAB sub pekerjaan instalasi listrik dan seterusnya.
1.Karakteristik RAB
Mari kita lakukan ulasan yang sama seperti pada BoQ, ciri-ciri sebuah RAB adalah sebagai berikut:
- Dalam RAB telah tercantum seluruh item pekerjaan, volume serta harga satuan pekerjaan,
- Item pekerjaan, volume dan harga satuan yang ada dalam RAB sifatnya mengikat. Artinya tidak dapat berobah (bertambah atau berkurang) kemudian hari,
- Menghitung volume RAB berdasarkan gambar bestek atau forcont,
- RAB oleh masing-masing peserta lelang (kontraktor), sehingga volume dan harga satuan pekerjaan pasti berbeda.
2.Tujuan menyusun RAB
Pada proyek berskala kecil yang tidak menggunakan jasa konsultan perencana, misalnya pembangunan rumah tinggal. Kontraktor selalu melakukan perhitungan RAB untuk diajukan kepada owner. Sementara kasus yang sedikit berbeda, jika kontraktor ingin nge-sub salah satu pekerjaan dari maincont. Walaupun sebenarnya maincont memiliki BoQ, namun tak jarang kontraktor harus melakukan perhitungan RAB.
Ketika maincont menyatakan agar subcont melakukan perhitungan RAB, maka secara otomatis BoQ yang susun oleh konsultan perencana tidak berlaku. Dengan kata lain BoQ tersebut menjadi rahasia oleh maincont, yang tidak perlu diketahui oleh subcont.
Berdasarkan situasi seperti ini, maka tujuan melakukan penyusunan RAB adalah:
- Untuk keperluan pengajuan penawaran harga dengan sistem lump sum,
- Sebagai dasar melaksanakan saat klarifikasi dan negosiasi harga,
- Pedoman untuk pelaksanaan proyek bilamana kontraktor ternyata menang tender.
Kesimpulan
Dari persfektif ini, kita harapkan orang awam pun telah dapat menjelaskan perbedaan BoQ dan RAB proyek seperti apa. Antara BoQ dan RAB dapat kita tinjau dari segi defenisi, karakteristik dan tujuan sangat berbeda jauh, demikian juga mengenai pihak yang menyusun.
Dengan membuat penjelasan yang detail seperti ini, juga akan memudahkan generasi yang akan datang memahami BoQ dan RAB. Sehingga dalam pelaksanaan proyek tidak ada lagi pemakaian istilah yang tumpang tindih.