Contoh Rumah Kontrakan Cluster Dan Perhitungan Biaya Paling Akurat

Setelah sebelumnya membahas tentang desain cafe, memanfaatkan bangunan yang sudah ada sebelumnya. Serta bangunan-bangunan yang berkaitan dengan bisnis. Seperti ruko dan rukan. Kali ini topik yang taj kalah menarik adalah mengenai rumah kontrakan cluster.

Desain tampak depan rumah kontrakan type 30 model cluster

Pengertian dan kelebihan

Arti rumah kontrakan cluster adalah sejumlah hunian sederhana yang sengaja dibangun secara kopel pada satu lahan kosong, untuk disewakan kepada keluarga, atau perorangan yang belum memiliki hunian.

Jadi, disebut cluster karena terdiri dari beberapa unit rumah. Dengan ukuran, desain dan bahan yang sama. Beda rumah kontrakan dengan perumahan pada umumnya adalah status pemilik, dan yang menempati bangunan.

Rumah tinggal pada umumnya adalah ditempati oleh yang punya. Sementara rumah kontrakan adalah orang lain. Yang mana sebelumnya telah mengadakan perjanjian sewa pakai dengan pemilik rumah, untuk jangka waktu tertentu.

Oleh sebab itu rumah kontrakan termasuk bisnis passive income yang sangat bagus. Apalagi terdiri dari puluhan unit. Tentu biaya sewa rumah yang akan Anda terima banyak.

Contoh rumah kontrakan cluster type 30

Baru-baru ini saya mendapat job desain rumah cluster dari seorang tuan tanah di Jawa Barat. Sebut saja demikian karena beliau memiliki beberapa bidang tanah yang luas.

Awalnya klien tersebut hendak membuat perumahan cluster biasa. Setelah selesai di bangun, lalu di jual ke masyarakat. Namun, saya mengusulkan rumah kontrakan saja. Karena di daerah tersebut masih banyak orang yang membutuhkan tempat tinggal, serta ekonomi kecil.

Dengan berbagai masukan, akhirnya beliau setuju. Kami membuat desain rumah kontrakan cluster seperti pada gambar Site Plan berikut. Silahkan perhatikan bentuk tapak, jumlah dan tata letak bangunan.

Site plan rumah kontrakan pada sebuah tapak yang berbentuk segitiga

– Ukuran tapak dan peruntukan

Bentuk tapak asli adalah memanjang ke samping, serta menyerupai segitiga. Lebar depan adalah 52,0 meter, dan panjang ke belakang adalah 32,0 dan 9,7 m. Sehingga total luas tapak adalah 1.084,20 m².

Perlu diketahui, sebelumnya telah terdapat 2 bangunan rumah berdiri di lahan tersebut. Pada gambar site plan diberi kode C. Adapun keberadaan bangunan tersebut adalah tetap dipertahankan. Oleh sebab itu luas lahan yang tersisa adalah sekitar 1.000 m².

Mengingat tapak hendak difungsikan layaknya sebuah kawasan perumahan. Maka fasilitas jalan, drainase, dan RTH (Ruang Terbuka Hijau) juga disediakan. Maka dari itu rumah kontrakan cluster cukup 12 unit. Ditambah 1 unit untuk pengelola. Sehingga total 13 unit.

– Ukuran rumah dan tata ruang

Masing-masing tapak rumah kontrakan adalah berukuran 5,0 x 7,25 m. Terdiri dari teras, ruang tamu, dapur/ruang makan, kamar tidur, kamar mandi, serta tempat cuci/jemur pakaian di area belakang.

Walau ukuran tapak tergolong terbatas. Sebagai jasa arsitek yang berpengalaman, kami tetap menyisakan lahan untuk taman. Tempatnya pada bagian depan tapak. Yakni ukuran 0,75 x 2,50 meter. Dengan demikian rumah kontrakan kelak tetap sejuk dan asri.

– Spesifikasi bahan bangunan

Pemilihan bahan dilakukan dengan dengan mempertimbangkan 2 hal. Yaitu kualitas dan ketersediaan biaya. Karena rumah kontrakan cluster tergolong bangunan semi privat, maka kualitas bangunan harus bagus. Sehingga banyak yang tertarik, dan sewa rumah tersebut.

Sementara itu dari segi investasi (sudut pandang pemilik). Biaya bangunan harus dibuat se-efisien mungkin. Supaya hemat. Dengan demikian pengembalian modal tidak berlangsung lama.

Nah, atas dasar pertimbangan tersebut diputuskan material yang digunakan antara lain:

  1. Pondasi batu belah
  2. Besi beton Ø10 dan Ø6 mm
  3. Bata ringan lengkap dengan plester dan aci
  4. Baja ringan tebal 7 cm
  5. Atap Alderon type 680 (Double layer)
  6. Plafond gypsum board tebal 9 mm
  7. Dan keramik ukuran 30×30 cm

Sementara fasilitas jalan adalah terbuat dari paving blok tebal 6 cm. Dan saluran air kotor/hujan adalah menggunakan buis beton U-30 cm. Lengkap dengan bak kontrol pada setiap persimpangan jalan.

Perhitungan anggaran biaya

Anggaran biaya bangun rumah kontrakan cluster terbagi 2, yaitu:

a. Biaya bangun 1 unit rumah kontrakan

Terdiri dari:

  1. Galian tanah dan urugan = Rp 3.551.011,-
  2. Pekerjaan pondasi dan beton = Rp 26.620.136,-
  3. Rangka dan penutup atap = Rp 19.755.250,-
  4. Pasangan bata ringan = Rp 35.121.125,-
  5. Pasang lantai dan dinding keramik Rp 18.385.100,-
  6. Pasang kosen pintu dan jendela = Rp 9.739.000,-
  7. Pekerjaan plafond = Rp 5.075.000,-
  8. Pekerjaan cat = Rp 8.864.500,-
  9. Instalasi M.E.P = Rp 10.112.500,-

Jumlah Rp 137.223.622,-
Atau sekitar Rp 3.785.479,-/m²

Sehingga total biaya untuk 13 unit rumah, dibutuhkan biaya sebesar:
= 13 x Rp 137.223.622,-
= Rp 1.783.907.088,-

b. Biaya sarana prasarana kawasan

Antara lain:

  1. Biaya pekerjaan persiapan = Rp 15.421.000,-
  2. Instalasi Pengelolaan Limbah (IPAL) = Rp 70.694.220,-
  3. Instalasi pipa air kotor kawasan = Rp 27.336.000,-
  4. Pasang paving block = Rp 24.885.000,-
  5. Pasang drainase perumahan = Rp 30.010.000,-

Jumlah biaya sarana prasarana = Rp 168.346.220,-

Sehingga total keseluruhan biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah kontrakan cluster adalah:
= Rp 1.783.907.088 + Rp 168.346.220,-
= Rp 1.952.253.308,-

Penutup dan saran baik

Bila Anda ingin memiliki bisnis yang sama, silahkan kontak kami melalui nomor yang tertera dalam website ini. Kami akan mendampingi Anda untuk mewujudkan impian tersebut. Melalui desain dan perhitungan biaya bangunan.

Tempat untuk membuat rumah kontrakan bisa dimana saja. Tidak harus dalam jumlah yang banyak, tapi bisa juga 1 unit. Asalkan lahan Anda sudah tersedia, dan legal.

Satu hal yang perlu Anda ingat, tanah dan bangunan ini seluruhnya tetap menjadi milik Anda. Maka orang-orang yang berada di tempat tersebut akan membayar Anda, selama mereka tinggal di rumah kontrakan tersebut. Oleh sebab itu modal yang Anda investasikan akan cepat kembali.

Lagi pula, harga jual rumah makin lama akan semakin tinggi. Hal itu sejalan dengan biaya sewa/kontrak rumah. Makin lama pasti semakin tinggi pula. Jadi paling cocok tapak yang Anda miliki, Anda jadikan rumah kontrakan cluster. Bukan perumahan biasa untuk dijual. Seperti bisnis developer. Semoga bermanfaat.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!