Contoh direksi keet seperti terlihat pada gambar denah dibawah ini. Data umum tentang bangunan ini direncanakan seperti berikut:
1. Luas lantai 2,4 x 4,8 m = 11,52 m2
2. Tinggi plafon = 2,4 m
3. Sudut kemiringan atap = 7º
4. Teritisan samping dan belakang = 50 cm
5. Lebar kanopi tambahan pada bagian depan = 75 cm
Adapun ketentuan Panjang, Lebar dan Tinggi bangunan sengaja dibuat kelipatan 1,2 meter. Adalah untuk pertimbangan efisiensi biaya. Dimana bahan untuk dinding dan lantai direksi keet yang terbaik saat ini adalah plat GRC, atau yang sejenis, dan seukuran.
Sistem konstruksi dan spesifikasi material
Mengingat kehadiran bangunan ini sifatnya adalah hanya sementara. Yang mana setelah proyek selesai, direksi keet harus segera di bongkar oleh kontraktor. Dan, di keluarkan dari tapak. Maka sistem konstruksi yang cocok diterapkan pada bangunan tersebut adalah:
1. Pondasi sekaligus perkerasan tanah
Contoh direksi keet seperti ini tidak memerlukan pondasi khusus. Sebagaimana bangunan gedung pada umumnya. Tapi, hanya melakukan perkerasan permukaan tanah. Yaitu dengan menggunakan rabat beton tebal 10 cm.
Material yang dibutuhkan untuk membuat rabat antara lain: semen, pasir, kerikil dan air. Dengan komposisi adukan 1:3:6. Sementara itu material tambahan yang Anda perlukan pada saat mengecor adalah baja CNP 100. Yakni sebagai cetakan (bekisting).
Besi CNP dibuat berdasarkan ukuran direksi keet. Ditambah selasar keliling 0,5 m. Sehingga ukuran bekisting menjadi: 3,4×5,8 m. Hal itu dimaksud untuk menyediakan akses jalan sekeliling bangunan. Sekaligus untuk space tambahan, agar air hujan tidak membasahi dinding GRC.
2. Struktur rangka
Material yang digunakan ada 4 macam, yaitu:
- Besi siku L 40x40x3 dan L 40x40x4
- Stal kotak 60×60
- Stal kotak 40×40
- Besi holow 20×40
Berdasarkan fungsi dan tata letak pemasangan rangka. Dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, antara lain: Lantai, Dinding dan Atap.
a. Lantai
Menggunakan panel GRC tebal 20 mm, sebanyak 4 lembar. Dan, terpasang menggunakan rangka besi siku, dengan modul ukuran 60×60 cm. Seperti gambar tertera dibawah ini.
Sangat jelas terlihat dalam gambar. Bahwa jumlah material GRC yang dibutuhkan untuk membuat lantai adalah 4 lembar. Itu artinya modul rangka lantai, juga Anda siapkan 4 buah. Dengan ukuran @120×240 cm.
Cara pemasangan panel GRC dengan rangka siku adalah menggunakan baut skrup ukuran 6 mm. Pemasangan skrup lakukan dengan jarak 40 mm. Dan, harus rata dengan GRC.
Masing-masing rangka lantai Anda letakkan diatas lantai cor, dan hubungkan struktur tiang dengan menggunakan mur baut baja. Dengan demikian, posisi rangka lantai disini bisa Anda lepas dengan mudah. Karena tidak menyatu dengan lantai cor.
b. Dinding
Khusus dinding, rangka utama adalah menggunakan besi holow 60×60. Sementara rangka pembagi, yang berfungsi sebagai rangka panel dinding adalah menggunakan material besi siku 40x40x4. Dengan jarak rangka 60×60 cm.
Jadi secara keseluruhan, contoh direksi keet ini tidak membutuhkan material yang beragam. Untuk dinding bagian depan, samping, maupun belakang menggunakan material yang sama. Serta cara pemasangannya pun sama. Yakni menggunakan baut skrup.
c. Rangka atap dan komponennya
Adalah bagian-bagian rangka yang berhubungan langsung dengan pemasangan atap. Antara lain kuda-kuda, gording, lisplang serta komponen-komponen atap lainya. Sejauh dibutuhkan demi kenyamanan, dan keamanan pengguna direksi keet.
Pada contoh direksi keet kali ini material yang dibutuhkan untuk rangka atap hanya 2 macam, yakni besi holow 40×40, dan holow 20×40. Setiap elemen dipasang dengan cara mur baut. Sehinga kelak muda Anda bongkar, dan pasang kembali di proyek.
Anggaran biaya
Biaya pengadaan material dan pemasangan direksi keet sebagai mana dijelaskan, dan terlihat pada gambar terlampir adalah sebagai berikut:
1. Pemadatan tanah = 17,92 m² x Rp 35.000,- = Rp 627.200,-
2. Pintu ukuran: 80×200 cm = 1 unit x Rp 1.500.000,- = Rp 1.500.000,-
3. Jendela ukuran: 60×120 cm = 2 unit x Rp 650.000,- = Rp 1.300.000,-
4. Cat tembok = 74,88 m² x Rp 35.000,- = Rp 2.620.800,-
5. Cor beton bertulang T=10 cm = 1,15 m³ x Rp 3.500.000,- = Rp 4.025.000,-
6. Rangka lantai = 140,50 kg x 24.500,- = Rp 3.442.250,-
7. Rangka dinding = 989,75 kg x 24.500,- = Rp 24.248.875,-
8. Konstruksi atap/kanopi = 195,85 kg x 24.500,- = Rp 4.798.325,-
9. Lantai GRC T=20 mm = 4 lbr x Rp 487.500,- = Rp 1.950.000,-
10. Dinding GRC T=10 mm = 14 lbr x Rp 243.750,- = Rp 3.412.500,-
11. Atap galvalume 0,30 + alumunium foil = 26,10 m² x Rp 115.000,- = Rp 3.001.500,-
12. Carpet plastik lantai = 11,52 m² x Rp 15.000,- = Rp 172.800,-
Total biaya untuk membangun contoh direksi keet adalah sebesar Rp 51.099.250,- (belum termasuk PPn). Kemudian jika rata-rata per meter persegi adalah sekitar Rp 4.450.000,-.
Angka tersebut sangat murah mengingat penggunaan direksi keet sifatnya tanpa batas. Selain bisa dilakukan secara berulang, pula bisa dilakukan untuk jangka panjang. Sebab tidak terbuat dari rangka baja. Dan, tidak bakal rusak. Asal penyimpanan konstruksi direksi keet dilakukan dengan cara tepat. Yaitu ditempat kering.
[Bonus] Cara menentukan tempat direksi keet yang benar
Sebagaimana umumnya letak direksi keet adalah ditentukan atas kesepakatan antara owner dan kontraktor. Supaya tidak mengganggu aktivitas konstruksi. Maka harus dipilih tempat yang paling strategis.
Adapun pemilihan tempat tersebut dilakukan dengan pertimbangan supaya sampai proyek selesai, bangunan penunjang tersebut harus tetap berada pada tempat semula. Alias jangan sampai dipindah, karena ternyata mengganggu pelaksanaan pekerjaan bangunan utama.
Sebagai gambaran umum. Contoh direksi keet yang letaknya sangat bagus antara lain:
- Berada di depan tapak
- Tidak berada diatas lahan yang akan di bangun
- Menghadap ke jalan masuk/keluar proyek
- Jarak minimal dengan area proses konstruksi adalah 10 meter.