Walau base plat baja (plat landas/plendes) berupa komponen tambahan pada sebuah tiang kolom, atau kuda-kuda. Namun bukan berarti tidak memiliki peranan penting. Karena salah sedikit dalam hal pengerjaan bisa berakibat fatal.
Penentuan dimensi material misalnya, wajib dilakukan secera cermat oleh orang yang telah pengalaman. Sehingga kualitas base plat bagus. Dan tidak mengakibatkan dampak buruk pada konstruksi bangunan yang lain.
Ciri-ciri base plate baja yang berkualitas
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, selama berkecimpung pada pekerjaan konstruksi baja. Setidaknya ada 10 ciri-ciri base plat yang bagus.
Bagus dalam hal ini berarti tidak mengakibatkan dampak yang buruk bagi konstruksi bangunan. Namun, justru mendukung kinerja bangunan sehingga lebih menarik, kokoh, nyaman dan tepat guna.
Penilaian terhadap komponen tumpuan tersebut dapat dilakukan pada saat fabrikasi dan pemasangan. Dan tanpa membatasi apakah akan digunakan pada material baja tertentu. Antara lain sebagai berikut:
Pabrikasi base plate dengan benar
Ditandai dengan 5 hal berikut:
1. Pengukuran dilakukan menggunakan alat ukur metal
Alat ukur metal maksudnya adalah alat ukur yang terbuat dari material logam. Seperti rol meter metal, dan sikon. Bukan alat ukur yang terbuat dari kain, atau laser digital.
Pengukuran yang dilakukan menggunakan rol meter metal terkenal sangat akurat. Sebab tidak molor, dan panjang. Oleh sebab itu, pengukuran material dapat dilakukan sekali. Alias tidak berulang/bertahap.
2. Ukuran base plate baja sesuai dengan gambar kerja
Mari garis bawahi kata gambar kerja. Yaitu dokumen gambar yang dibuat oleh drafter, untuk digunakan sebagai acuan pelaksanaan pabrikasi maupun instalasi baja. Jadi, bukan berdasarkan gambar detail. Contoh gambar kerja bse plate seperti dibawah ini.
Oh iya Sobat, perbedaan antara gambar detail dan gambar kerja sudah paham kan?. Jikalau belum, sebaiknya Anda membaca dulu pembahasanya melalui tautan ini.
Pada prinsipnya, sekalipun gambar detail base plate baja dianggap telah lengkap. Namun, karena esensi gambar detail bukan untuk proses pabrikasi, maka penggunaan gambar tersebut tidak diizinkan sebagai acuan.
3. Bentuk presisi
Setelah melalui proses pemotongan, bagian sisi samping base plat harus rata, dan sama. Jika tidak. Berarti terjadi kesalahan pada saat pemotongan. Yaitu posisi nyala api blender potong tidak tegak lurus.
Akibat kesalahan ini, sebenarnya tidak berpengaruh pada kekuatan bangunan.Tetapi, membuat tampilan base plat baja menjadi tidak bagus. Sementara, pemasangan base plat selalu ekspos.
4. Permukaan rata
Adakalanya pula permukaan plat baja landas tidak rata setelah dilakukan pemotongan. Hal tersebut umumnya disebabkan oleh terjadinya pemuaian pada material, akibat panas dari alat potong blender.
Tetapi, bisa juga disebabkan oleh faktor material itu sendiri. Maksudnya, memang dari awal bentuk permukaan plat baja telah lengkung.
Maka dari itu, harus dipastikan lebih dulu. Sebelum proses pabrikasi dilanjutkan pada proses pengeboran lubang baut. Karena permukaan base plat yang lengkung, dapat mengakibatkan posisi lubang angkur salah
5. Dilengkapi dengan kode material
Setelah proses pabrikasi selesai total. Kode material base plat baja harus dibuat. Agar tidak salah pasang pada tiang kolom yang tidak seharusnya. Sekaligus untuk membedakan antara base plat yang satu dengan yang lain.
Sebagaimana kita ketahui, pada proyek yang sama sering terdapat beberapa jenis base plat. Karena tiang kolom baja pada proyek tersebut bermacam-macam. Jadi, kode material sifatnya wajib.
Pemasangan base plate baja yang tepat
Ciri-cirinya adalah:
1. Dilakukan di workshop baja
Base plat yang dipasang workshop tentu akan lebih presisi dibanding yang dilakukan di lapangan/proyek. Karena area kerja di workshop datar. Jadi, proses instal base plat pada kolom baja lebih mudah.
Selain itu, karena workshop memiliki atap. Maka proses pemasangan dapat dilakukan tanpa ada hambatan hujan, atau terik matahari. Sehingga menjamin mood pekerja, sekaligus kualitas pekerjaannya.
Dalam hal ini, bukan berarti pabrikasi baja tidak boleh dilaksanakan di proyek. Misalnya, karena pertimbangan workshop kurang memadai untuk melakukan pabrikasi baja tonase besar.
Namun, perlu di catat bahwa kemungkinan kesalahan pemasangan base plate baja akan lebih besar, jikalau dilakukan di proyek. Oleh sebab itu, khusus pemasangan base plat Saya sarankan tetap di workshop.
2. Tebal las sesuai standar
Tebal las pada base plat dan kolom baja adalah ditentukan berdasarkan tebal material base plat itu sendiri. Misal base plate terbuat dari plat baja T=12 mm. Maka tebal las yang harus diterapkan minimal 1/3 x T. Atau, 4 mm.
Las tersebut dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan menggunakan elektroda (kawat las) dia.4,5 mm. Atau secara berulang (2x), yakni menggunakan elektroda dia.2,6 mm.
3. Telah lulus uji las
Base plat yang telah terpasang pada kolom wajib melalui proses pengujian deteksi crack flaw. Sekaligus untuk mengukur sudut las, ketebalan, kedalaman, maupun ketinggian las. Serta, untuk memastikan bahwa base plat telah menyatu secara sempurna dengan tiang kolom. Sekaligus mengetahui kekuatan las, apakah telah sesuai ketentuan atau tidak.
Indikasi adanya kegagalan las pada sambungan konstruksi baja secara kasat mata tidak terlihat. Terlebih telah mendapat lapisan cat dasar (zinchromate), dan cat akhir (finishing).
Maka dari itu, jiakalau belum melakukan pengujian las. Base plat baja tersebut belum layak disebut berkualitas bagus. Sebab salah satu barometer yang dipakai untuk penilaian adalah hasil pengujian tersebut.
4. Posisi pasang base plat 90 drajat terhadap kolom baja
Hal ini dimaksud agar kolom baja tersebut kelak tidak miring ketika dipasang. Maka dari itu pula, Anda perlu memastikan permukaan base plat benar-benar rata.
Permukaan base plat yang rata akan memudahkan pemasangan pada kolom, serta pengecekan sudut pasang. Jadi, bukan sekedar persoalan estetika semata.
5. Tidak lengkung
Setelah melakukan pengelasan base plat baja. Ada kalanya bentuk plat berubah menjadi lengkung. Hal tersebut umumnya terjadi pada base plat yang relatif tipis, misalnya T=6 mm kebawah. Namun, menggunakan las yang besar. Seperti yang sering terjadi pada material CNP dan besi stal kotak.
Dampaknya, base plate tidak lagi 90 drajat terhadap kolom baja. Dan berpotensi miring pada saat pemasangan, dan/atau Anda akan mengalami kesulitan saat memasang baut angkur.
Tips menjaga kualitas plendes baja
Berlaku pula untuk semua jenis komponen konstruksi baja. Agar kualitas bagus adalah:
1. Melalukan pengawasan secara ketat pada saat proses pabrikasi, maupun pada saat pemasangan
2. Memenuhi segala ketentuan yang berlaku dalam RKS baja, maupun ketentuan-ketentuan umum yang dikeluarkan oleh pemerintah.
3. Tidak toleransi terhadap kesalahan.
4. Mengutamakan kualitas dibanding kuantitas
Demikian ulasan mengenai ciri-ciri base plat baja yang bagus, serta tips menjaga kualitas. Semoga bermanfaat.