Pada artikel sebelumnya telah menjelaskan tentang kelebihan, serta kelemahan baja ringan. Kali ini teman-teman perlu mengetahui ciri-ciri baja ringan yang bagus. Supaya jangan salah pilih. Mengingat banyaknya material baja ringan yang beredar di Indonesia saat ini.
Ciri-ciri material baja ringan yang bermutu bagus
Khususnya bagi Anda yang hendak membeli baja ringan. Jenis baja ringan yang paling bagus adalah terbuat dari bahan galvalum. Serta mendapat lapisan galvanis. Ciri-cirinya ada 8 macam, yaitu:
1. Warna material silver gelap
Bukan putih terang. Putih terang menandakan tidak di lakukannya proses galvanisasi pada material. Material tersebut boleh di katakan sama dengan material spandek. Maka dari itu, jangan terkecoh. Warna baja ringan yang menarik, belum tentu yang berkualitas baik.
2. Pada batang terdapat ekstra pengaku
Yakni berupa rusuk-rusuk yang terdapat di sepanjang batang. Dengan demikian, permukaan material baja ringan tidak mulus. Melainkan terdapat tonjolan-tonjolan searah dengan sumbu Y (vertikal), atau sumbu X (horizontal) profil. Maka dari itu, sekalipun warna material telah memenuhi syarat. Namun, kalau tidak memiliki pengaku. Berarti ciri-ciri baja ringan yang berkualitas tidak tercapai.
3. Pinggiran profil rata dan halus
Nah, perihal ini beda kasusnya teman-taman. Harus rata dan mulus. Tapi bukan pada permukaan batang. Melainkan khusus paa pinggiran profil. Pinggiran profil artinya bagian tepi, serta unjung bahan. Teman-teman bisa bayangkan kan, apa yang dimaksud dengan tepi dan ujung material?.
4. Ketebalan bahan sama
Ciri-ciri baja ringan yang berikutnya adalah tebal bahan sama dari ujung ke ujung. Atau dari tepi yang satu, ke tepi yang lain. Hal ini terkait dengan proses produksi bahan. Kalau menggunakan mesin ala kadarnya, jamin tebal bahan tidak sama. Namun sebaliknya, bilamana mesin produksi baja ringan sangat canggih. Otomatis tebal profil sama rata.
5. Bentuk profil teratur dan seragam
Ini menggambarkan antara material yang satu dengan yang lain. Sekaligus sebagai kelanjutan dari proses produksi yang tidak modern. Dan mengakibatkan bentuk profil pada 2 jenis bahan, atau lebih menjadi berbeda-beda. Penyebabnya termasuk 2 poin di atas. Mengakibatkan material mudah melengkung, dan/atau melintir.
6. Ukuran material sesuai dengan katalog
Produsen material bangunan yang bonafid selalu memiliki komitmen yang tinggi terhadap ukuran material. Jikalau disebutkan ukuran sekian dalam katalog. Maka kenyataannya juga begitu. Jadi tidak tipu-tipu. Permasalahannya, tidak semua pabrik mengeluarkan katalog/brosur. Sehingga kesulitan untuk mengecek dimensi material. Oleh sebab itu, kalau pabrik tidak mengeluarkan katalog. Besar kemungkinan produk tersebut tidak memiliki mutu yang bagus. Karena tidak mau terbuka soal ukuran bahan.
7. Memiliki sertifikasi produk
Ketika membeli baja ringan janga lupa menanyakan sertifikasi material. Seharusnya dokumen tersebut ada di setiap toko material. Dari produsen, maupun dari lembaga-lembaga terkait. Misalnya BSN (Badan Standarisasi Nasional), atau HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia).
Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui kualitas bahan. Apakah telah sesuai dengan ketentuan atau belum. Nah, jikalau sertifikasi produk ternyata tidak ada. Maka besar kemungkinan material tersebut adalah palsu. Ciri-ciri baja ringan yang palsu, antara lain:
- Tidak memiliki lapisan galvanis. Tandanya material tampak lebih cerah/mengkilap
- Tidak memiliki cap pabrik. Serta toko material tidak bisa memberi garansi.
- Relatif lebih tipis. Dibanding dengan produk yang sudah terkenal.
- Bentuk profil polos. Alias tidak memiliki rusuk pengaku.
- Tidak mencantumkan alamt pabrik, kontak servis dan spesifikasi material.
- Pemasaran lebih banyak dilakukan dengan cara door to door. Dan jarang melalui internet.
8. Punya aturan pakai dari pabrik
Setiap produk yang berkualitas umumnya disertai dengan cara pemasangan, perawatan bahkan kontak team teknis. Hal tersebut dilakukan sebagai servis, sekaligus untuk menarik hati konsumen. Namun dibalik itu, manfaat aturan pakai material juga sangat banyak. Salah satunya adalah cara pemasangan material menjadi seragam. Sehingga kecil kemungkinan terjadi kesalahan.
Pentingnya mewaspadai material bangunan yang palsu
Material bangunan yang palsu (tiruan) sangat banyak. Bukan saja baja ringan. Saking banyaknya material yang dibutuhkan pada suatu bangunan. Kita sering mengabaikan keaslian material. Asal tampak bagus. Langsung dibeli. Padahal kenyataannya adalah barang tiruan. Kecewanya setelah material terpasang. Tidak lama, tapi sudah rusak. Maka dari itu, harus cermat. Agar jangan sampai membeli material yang palsu.
i. Dampak menggunakan baja ringan palsu
Kalau sebelumnya teman-teman telah memahami ciri-ciri baja ringan yang palsu. Kali ini, Anda juga perlu mengetahui dampak menggunakan baja ringan yang tiruan. Antara lain:
- Konstruksi tidak kokoh
- Mudah korosi
- Tidak tahan lama
- Biaya perawatan tinggi
- Di dalam bangunan tidak nyaman
- Mengaplikasikan material sangat sulit
- Kadang kala pemasangan material harus membutuhkan alat khusus,
- Tidak ada pihak yang bertanggungjawab kalau terjadi kegagalan konstruksi.
ii. Kebanggaan menggunakan baja ringan yang ber-merek
Material bangunan yang terkenal pada umumnya berkualitas bagus. Saking terkenalnya, merek dagang produk tersebut sering digunakan sebagai ikon terhadap material-material yang sejenis. Contohnya baja ringan. Merek baja ringan yang terkenal di Indonesia cukup banayak. Sebut saja baja ringan Taso, baja ringan Kencana dan sebagainya.
Selain terbukti berkualitas. 2 jenis material tersebut juga sangat bagus di mata masyarakat. Hal tersebut disebabkan oleh tingginya pelayanan yang diberikan oleh produsen. Sehingga konsumen sangat puas, dan bangga menggunakan material tersebut. Sekalipun harga material sedikit lebih mahal.
Demikian penjelasan mengenai ciri-ciri baja ringan yang bagus. Semoga bermanfaat.