Lapangan bagi pekerja konstruksi artinya adalah tempat berlangsungnya kegiatan pembangunan. Atau, familiar dengan istilah proyek. Di tempat ini Anda tidak boleh sembarangan melakukan aktivitas. Misalnya ketika menempatkan, atau menata material baja.
Apakah ini sepele menurut Anda?. Tinggal meletakkan bahan dimana saja kan bisa?. Mungkin bisa. Kalau lahan di proyek Anda luas. Itu pun konsekuensinya tetap ada. Lalu, bagaimana kalau proyek Anda sempit?. Apakah Anda bisa leluasa?.
Oleh sebab itu, jawaban paling bijak untuk pertanyaan diatas adalah. Tidak boleh anggap remeh!. Semua harus tertata rapi, sekalipun untuk waktu yang singkat. Serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait.
Tujuan penataan bahan
Menata material baja penting dilakukan agar:
1. Ruang gerak pekerja bangunan leluasa dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
2. Memudahkan proses langsir, dan ereksen konstruksi baja.
3. Menjaga agar material tetap dalam kondisi bagus, tidak lecet dan rusak.
Contoh tata letak material yang bagus
Misal lahan proyek seperti gambar dibawah ini. Silahkan perhatikan seksama. Ada beberapa unsur lain yang berhubungan dengan letak material bukan?.
1. Jumlah, dan letak bangunan
Pada gambar denah jelas terlihat ukuran bangunan sangat besar. Serta terdiri dari 4 unit. 2 unit berada sebelah kiri, dan 2 sebelah kanan. Oleh sebab itu proses ereksen dilakukan 2 tahap.
Dengan dasar itu pula, menata material baja konstruksi yang terbaik adalah dengan cara berikut:
- Menyediakan 3 area khusus (lingkaran merah/arsir). Berfungsi untuk bongkar, dan setting material konstruksi.
- Membatasi jumlah material pada masing-masing area. Untuk menghindari tumpukan yang terlalu tinggi.
- Pada masing-masing area juga harus menyediakan (memastikan) ruang gerak alat kerja (crane).
2. Akses keluar masuk armada
Aspek lain yang berkaitan langsung dengan penataan material di lapangan adalah akses untuk mengirim material. Jalan tersebut harus keras, dan lebar. Supaya truk bisa papasan.
Oleh sebab itu sebelum melakukan pengiriman material, penting Anda survei lokasi. Untuk memastikan akses, dan armada yang cocok. Dengan demikian pula, Anda akan lebih mudah menata material baja yang tiba di lapangan.
3. Penempatan alat berat dan jarak langsir material
1 unit crane kapasitas 25 ton setidaknya membutuhkan ruang gerak (manuver), antara 30-40 meter. Dengan space tersebut juga leluasa untuk memindahkan material baja. Sekalipun yang berukuran besar/panjang.
Hal itu pula sebaga syarat, jikalau jarak langsir material terlalu jauh (lebih dari 40 meter), maka Anda harus pakai 2 unit crane. Supaya proses langsir bisa dilakukan estafet. Bukan dengan cara memindah alat berat crane.
Dengan demikian pula proses ereksen konstruksi baja dapat Anda lakukan 2 grup sekaligus. Silahkan perhatikan kembali denah penataan material. Terdapat 2 unit crane, pada 2 lokasi yang berbeda.
Contoh penempatan material yang tidak bagus
Tonton video short berikut ini. Video ini adalah contoh menata material baja yang tidak tepat. Kesannya, di biarkan berserakan begitu saja. Sangat parah!.
Pun terlihat dalam video. Penempatan material acak. Seharusnya untuk type yang sama adalah 1 tempat. Bukan terpisah, atau campur dengan type material yang lain. Repot kan untuk memisahkan-nya lagi?.
Dampak material yang berserakan
Sebagaimana terlihat pada gambar dibawah judul. Setidaknya ada 5. Dari resiko terendah, hingga terbesar adalah sebagai berikut:
1. Kotor dan korosi
Akhirnya mau tidak mau Anda harus melakukan pengecatan ulang. Akhirnya keluar biaya lagi. Semakin kotor material tersebut, makin besar kemungkinan mengalami korosi. Serta, biaya perbaikan cat juga akan semakin besar. Perapian cat untuk permukaan material baja kastela repot lagi. Karena berlubang-lubang. Tentu memerlukan teknik khusus, serta waktu yang lebih lama.
2. Bengkok dan/atau puntir
Hal ini umumnya terjadi karena material tertimbun, atau terlindas alat berat. Oleh sebab itu jangan menata material baja di tepi jalan. Melainkan di dalam bangunan. Perhatikan gambar tata letak material yang kami lampirkan.
Akibat dari kejadian ini. Maka material baja harus Anda ganti dengan yang baru. Jangan melakukan perbaikan dengan cara memanasi material. Supaya lurus kembali. Hal itu sama saja dengan merusak mutu baja, dan lapisan cat-nya. Resiko ini makin membutuhkan biaya yang semakin besar bukan?.
3. Dipakai oleh tukang yang lain
Dampak berikutnya akibat menempatkan material sembarangan adalah salah pakai. Hal ini sering terjadi pada material besi beton. Tanpa sengaja digunakan sebagai tulangan oleh tukang batu. Sehingga pada saat Anda membutuhkannya, material tersebut telah tiada.
Kasus yang berbeda. Oleh karena unsur sengaja. Sering terjadi pada besi CNP. Oleh tukang batu digunakan sebagai bekisting, atau alat bantu pasang bata. Pada kasus seperti ini, kondisi material baja ada 2 kemungkinan. Yaitu rusak karena korosi, atau rusak total (bengkok/gepeng).
4. Hilang
Cara menata material baja yang salah, juga bisa berakibat kehilangan. Kejadian ini sering terjadi pada material yang berukuran kecil/pendek. Contoh plat isi, buhul, atau trekstang. Hilang kemana?. Modusnya sangat banyak sobat. Bisa dengan cara sengaja. Misalnya dimasukkan kedalam tas oleh oknum tukang. Atau, sengaja di sembunyikan di tepi lahan. Lalu pada saat pulang kerja diambil, dan dijual sebagai rongsok.
Tindakan yang tidak sengaja adalah terpendam dalam tanah, galian, cor dan sebagainya. Ha ini umumnya terjadi pada saat proses peng-urugan, atau perataan tanah dengan menggunakan alat berat. Sehingga tanpa sadar, operator sudah menimbun material baja. Akhirnya sama dengan kasus sebelumnya. Anda harus mengganti material.
[Penutup] Peran aktif pekerja konstruksi baja
Singkatnya semua material baja yang sudah di lapangan harus dijaga dengan benar. Salah satunya yang terbaik adalah dengan cara yang telah Anda baca ini. Selain aktif, dan jeli terhadap keberadaan material Anda dilapangan. Anda juga perlu koordinasi dengan atasan. Serta, pihak-pihak lain yang memiliki wewenang lebih di lapangan. Misalnya penawas proyek. Dengan demikian Anda telah menata material baja secara tepat dan benar. Selamat mencoba.