Akhir-akhir ini sering sekali kami mendapat lis produk dari toko atau distributor besi. Intinya mengharapkan kami memilih material besi atau baja yang mereka sediakan untuk kami gunakan pada proyek-proyek bangunan yang kami desain.
Belajar dari katalog yang kami terima, diantaranya ada yang menjual material secara acak. Alias tidak satu jenis. Bahkan boleh kami sebut tidak berkaitan satu sama lain dalam hal fungsi. Sehingga dapat dipastikan akan sulit menjual produk-produk tersebut.
Pembahasan kali ini kami angkat agar Teman-teman yang ingin buka bisnis toko bahan bangunan, paham jenis-jenis material apa saja yang dibutuhkan konsumen. Jadi, sebaiknya jangan didasari oleh keinginan sendiri menentukan barang yang hendak dijual.
Cara memilih material besi yang bagus dan laris
Kami perencana bangunan adalah pihak pertama yang menentukan jenis material apa saja yang digunakan pada sebuah bangunan. Sementara owner (pemilik bangunan) adalah pihak kedua. Dan sifatnya hanya memberi referensi.
Saat pemilihan material salah satu faktor yang selalu kami pertimbangkan adalah kemudahan suply dan ketersediaan di toko-toko bahan bangunan terdekat. Hal itu penting guna mencegah tingginya biaya pembangunan.
Misal Anda sudah punya tempat yang strategis, dan ingin membuka toko besi di tempat tersebut. Maka supaya laris manis dan untung banyak, Anda harus memilih material besi berdasarkan 3 faktor berikut:
1. Merek dan jenis-jenis material besi
Menurut kegunaan material besi terbagi 2 yakni material utama/inti dan material bantu. Material inti misalnya besi beton, pipa dan baja profil. Sementara contoh material bantu adalah kawat bendrat, baut mur dan las.
– Ragam material yang paling dibutuhkan
Dari 2 jenis material tersebut harus Anda pilih yang mana. Menjual material inti saja, material bantu saja, atau bahkan dua-duanya?. Saran kami adalah material inti. Atau, jika memungkinkan secara lengkap. Dengan kata lain termasuk material bantu.
Misalnya hanya menjual material inti. Berarti Anda memilih material besi harus dengan selektif. Caranya adalah mengerucutkan jenis-jenis bangunan yang akan di suply. Misalnya bangunan industri dan gudang. Maka material besi yang paling dibutukan pada bangunan-bangunan tersebut adalah:
- Plat Hitam (Mild Steel Plate)
- Pelat Putih (Cold Rolled Steel Palte)
- Plate Stainless (Stainless Steel Plate)
- Plate Bordes (Checkered Plate)
- Pelat Kapal (Marine Plate)
- Plate Strip (Strip Plate)
- Baja WF (Wide Flange Beam)
- Baja H-Beam (Wide Flange Beam)
- Besi INP (I-Beam)
- Besi Kanal C (Lip Channel)
- Baja Kanal U (U Channel)
- Baja Siku (Angle Bar)
- Besi Beton Polos (Mild Steel Round Bar)
- Besi Beton Ulir (Deformed Bar)
- Assental (Shafting Bar)
- Besi Segi Empat (Square Bar)
- Besi pipa Segi Empat (Square Tube)
- Pipa Hitam ( Black Welded Steel Pipe)
- Pipa Hitam [Light/Medium] (Black Steel Pipe Light & Medium)
- Pipa Hitam Sch 40 / 80 (Carbon Steel Pipe Schedule 40 / 8 Welded Or Seemless)
- Pipa Air / Galvanish (Galvanished Steel Pipe)
- Pipa Stainless (Stainless Steel Pipe)
- Wire Mesh (Jaring Ulir)
- Expanded Metal (Expanded Mesh)
- Elbow, Flange, Reducer, Tee
Setelah memilih jenis material yang dijual. Langkah berikutnya adalah menentukan merek. Dalam hal ini berarti Anda harus membuat daftar masing-masing material beserta merek-merek dagang.
– Memilih merek produk
Merek menjadi salah satu faktor penentu laris tidaknya toko. Oleh sebab itu pilih material yang merek top. Misal material besi beton, merek yang terkenal adalah:
- Krakatau Steel (KS)
- Master Steel (MS))
- Delco Priima (DP)
- Cakratunggal Steel (CS)
- Interwood Steel (IS)
Sementara besi WF dan H-Beam selain merek KS adalah merek GG (Gunung Garuda), LS (Lautan Steel), KPSS (Kerawang Prima Sejahtera Steel) dan RSI (Rajawali Steel Indonesia).
Singkatnya setiap material besi punya merek yang sendiri-sendiri. Dan merek tersebut ditentukan oleh pabrik. Maka dari itu penting juga memahami track record pabrik. Apakah sudah terkenal atau masih tergolong baru.
Bila pabrik besi telah terkenal maka besar kemungkinan produk yang Anda jual sudah terkenal. Hal itu membuat penjualan jadi laris, dan kesempatan memperoleh untung banyak terbuka lebar.
Sebaliknya, jika produsen material besi tidak top. Maka kemungkinan besar produk-produk mereka juga kalah bersaing dengan merek lain. Akibat dari itu Anda akan sulit menjual material-material tersebut. Dan akhirnya Anda akan rugi.
2. Kualitas dan garansi produk
Sejalan dengan merek dan nama produsen. Kala memilih material besi yang bagus umumnya dibarengi dengan pemberian garansi. Dan garansi tersebut diberi karena produk tersebut memang berkualitas tinggi.
Jadi, setiap material yang sudah Anda tetapkan untuk dijual di toko Anda. Harus pisah satu sama lain menurut kualitas dan masa garansi dari pabrik. Misal antara pipa besi hitam merek Spindo dan merek lokal.
Karena pipa Spindo adalah yang paling berkualitas diantara segala jenis merek besi pipa di Indonesia. Maka besar kemungkinan lebih banyak laku dibanding merek lain. Oleh sebab itu sebaiknya di beri stock lebih banyak.
Kualitas dan garansi berkaitan langsung dengan penggunaan material besi di proyek. Maka prioritas utama penjualan bukan semata-mata menyediakan merek top. Tapi menyediakan material yang mudah laku terjual.
Sementara itu perspektif pembeli, merek yang top tidak menjadi barometer pertama untuk membeli satu jenis material. Akan tetapi kualitas serta ketersediaan bahan. Dan akan bagus lagi bila disertai dengan garansi.
3. Harga dan sistem penjualan
Barometer kedua bagi konsumen ketika hendak memilih material besi adalah harga dan sistem penjualan. Harga murah tapi kontan tidak bagus menurut konsumen. Demikian juga jikalau harus partai besar.
Pangsa pasar pada umumnya menghendaki pembelian sebuah barang dengan harga murah, bisa secara ecer dan dengan cara tempo.
Tempo maksudnya tidak cash pada saat itu juga. Tetapi diberi tenggang waktu beberapa minggu/bulan kepada konsumen untuk melunasi pembelian barang.
Singkatnya, faktor harga dan sistem pembelian material merupakan kebijakan setiap toko bahan bangunan. Akan tetapi secara tidak langsung akan berpengaruh pada penjualan barang. Artinya semakin ketat sistem pembayaran yang diterapkan, maka besar kemungkinan pelanggan akan mencari toko yang baru tempat membeli material besi.
Kebiasaan pengguna material besi
Jasa konstruksi (kontraktor) umumnya berupaya belanja material dari toko-toko yang sudah langganan. Sebab memudahkan proses DO (Delivery Order) dan pembayaran. Oleh sebab itu tidak heran material yang dibelanjakan di tempat tersebut umumnya sangat banyak dan bervariasi.
Nah kondisi seperti ini jadi pelajaran penting bagi Anda yang ingin buka toko bahan bangunan. Material yang Anda jual harus yang berkaitan satu sama lain. Dengan demikian pelanggan lebih memilih material besi sesuai dengan kebutuhan proyek yang akan dilaksanakan.
Material yang berkaitan misalnya pelat besi dengan alat las dan mesin bor. Mengapa harus alat las dan mesin bor?. Karena penggunaan material plat besi selalu membutuhkan kedua alat tersebut. Jika tidak, berarti plat besi tidak bisa digunakan menjadi bahan konstruksi bangunan.
Contoh lain adalah ketika Anda memutuskan menjual segala jenis material baja ringan. Maka alat bantu material yang berkaitan dengan itu adalah drilling screw, dinabolt, fisher, gerinda potong dan gunting seng.
Dengan trik seperti itu maka pelanggan perlu mencari material yang dibutuhkan kesana kemari. Tetapi cukup berada di toko Anda. Sehingga material-material yang ada di toko Anda cepat laku, dan untung. Semoga sukses.