Kerangka dan bahan khotbah lebih awal disiapkan, hasilnya akan lebih baik. Dibandingkan dengan yang spontanitas, atau mendadak. Terlebih bagi teman-teman yang baru terjun ke dalam dunia pelayanan. Lebih lagi, bagi yang tidak memiliki latar belakang Theologia. Hal ini sebenarnya tidak asing, sebab semua hamba Tuhan pasti pernah mengalaminya.
Tulisan ini kami susun, untuk memberi kemudahan kepada teman-teman pemula. Sebagian berdasarkan pengalaman pribadi, hasil diskusi dengan sesama majelis, dengan calon pendeta, serta yang sudah berprofesi seagai pendeta. Semoga menjadi motivasi. Khususnya berkaitan dengan persiapan membawakan Firman dihadapan Tuhan, dan jemaat.
Sebenarnya latar belakang saya adalah arsitek dan konstruksi baja. Sejak tahun 2002 silam saya membagi sedikit waktu, untuk melayani jemaat Tuhan di GKPS Semarang. Hingga saat ini dua-duanya dapat berjalan berbarengan, dan lancar. Bahkan berkat Tuhan semakin bertambah-tambah. Puji Tuhan, Haleluya!.
Pengertian dan jenis kerangka khotbah
Sebenarnya apa sih kerangka dan bahan khotbah itu?. Kerangka atau konsep khotbah adalah kumpulan beberapa topik dalam Firman Tuhan, yang saling terkait dan menjadi satu kesatuan. Fungsinya adalah untuk memudahkan pengkhotbah mengingat alur Firman yang akan disampaikan. Sesuai tingkat kesulitannya, ada 3 bentuk kerangka khotbah, yaitu:
1. Konsep khotbah bentuk piramida
Atau dari bawah ke atas. Ibaratkan sebuah pohon, pengkhotbah akan menyampaikan Firman secara berurutan, mulai penjelasan tentang akar, batang pohon, dahan, hingga daun dan buah. Demikian juga dalam hal penyampaian Firman. Khotbah akan berisi dari hal-hal yang sifatnya duniawi, kemudian sorgawi. Yaitu kehidupan manusia, rasul, nabi, Yesus, dan terakhir tentang Allah.
Kerangka seperti ini adalah yang paling cocok untuk pengkotbah pemula. Sebab pembahasan di dominasi oleh hal-hal yang ringan. Dan menggambarkan kehidupan sehari-hari jemaat. Kemudian secara bertahap beranjak pada konteks yang lebih tinggi. Sehingga terbentuk seperti piramida.
2. Bentuk piramida terbalik
Yakni kebalikan dari kerangka pertama. Khotbah yang menerapkan konsep ini berorientasi, dan di mulai hal-hal sorgawi. Sehingga mengharuskan pengkhotbah agar memahami dasar-dasar ilmu theologia. Misal tentang latar belakang Firman yang akan disampaikan. Peran dan para pelaku dalam Firman. Kemudian meng-implementasi-kan Firman dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bentuk kombinasi atau acak
Yaitu kerangka khotbah yang disusun dengan cara menggabungkan konsep pertama dan kedua. Pengkhotbah yang menerapkan konsep ini pada umumnya yang sudah profesional. Dan memiliki latar belakang sebagai penginjil atau pendeta. Namun demikian, tidak mustahil seorang majelis pun mampu menggunakan konsep khotbah ini. Asalkan sudah memiliki jam terbang tinggi. Serta bisa mengendalikan mimbar.
Dari 3 jenis kerangka tersebut, kira-kira saudara cocok yang mana?. Sekedar saran. Pilihlah yang sesuai kemampuan. Bukan kemauan. Dan jangan lupa memohon kepada Roh Kudus. Agar diberi hikmat untuk mempersiapkan bahan khotbah.
Tips mencari bahan untuk naskah khotbah
Kerangka dan bahan khotbah adalah dasar untuk menyusun naskah Firman. Bahan khotbah artinya materi yang akan disampaikan kepada jemaat, yang berasal dari Alkitab, pendapat pakar, atau hal-hal umum yang berkaitan dengan Firman Tuhan. Misal kesaksian pribadi, pengalaman orang lain atau cerita illustrasi.
Semua bahan khotbah dapat diterapkan pada model kerangka tadi. Namun kendala yang sering dihadapi pemula adalah mencari bahan khotbah. Bukan saat penetapan kerangka khotbah. Bahan-bahan untuk naskah khotbah, Anda peroleh melalui tahap-tahap berikut:
I. Menentukan nats Firman
Pada umumnya nats Firman untuk khotbah kebaktian minggu telah ditentukan oleh gereja. Bukan yang akan membawakan khotbah. Misal gereja-gereja anggota UEM (Inited Evangelical Mission), nats untuk khotbah minggu semua sama. Dan disusun sekali tahun. Dengan demikian dapat Anda persiapkan jauh-jauh hari. Khususnya merancang kerangka dan bahan khotbah, yang akan Anda bawakan.
II. Menetapkan tema khotbah
Masih terkait tentang UEM, karena nats Firman sudah ditetapkan. Umumnya tema khotbah, juga sudah di tentukan. Oleh sebab itu Anda tinggal mengembangkan tema tersebut. Namun demikian, bila tema belum ada. Caranya lakukan seperti langkah-langkah berikut:
- Berdoa untuk memohon petunjuk dari Tuhan,
- Baca nats Firman secara berulang-ulang dan renungkan,
- Setiap ada ide tentang tema, silahkan catat.
- Gabungkan beberapa ide tadi, agar menjadi kalimat yang saling menyambung.
Hal-hal yang perlu anda hindari saat menentukan tema khotbah adalah:
- Kalimat jangan terlalu panjang. Pendek, tapi sarat makna.
- Gunakan kata-kata yang mudah Anda mengerti. Dengan demikian kemungkinan besar jemaat juga mudah paham. Tentang tema yang Anda sampaikan.
- Sebaiknya tidak menggunakan istilah-istilah asing. Karena hal tersebut membuat Anda sulit mengembangkan materi. Terlebih bagi yang masih pemula.
III. Identifikasi dan tafsir ayat Alkitab
Selanjutnya persiapan menyusun naskah khotbah yaitu mengumpulkan bahan, atau referensi. Makin banyak referensi yang Anda miliki, maka akan memudahkan Anda mengatur alur khotbah. Caranya mudah, yakni mengembangkan nats Firman yang telah ada. Poin-poin yang wajib Anda temukan dalam nats tersebut, ada 5 yaitu:
1.Kata-kata kunci dalam nats
Kerangka dan bahan khotbah yang bagus terdiri dari beberapa kata kunci. Umumnya berupa kata benda, kata kerja dan keterangan. Dan harus berasal dari nats yang telah ditentukan tadi. Semakin banyak kaca kunci yang Anda tetapkan akan lebih sempurna. Hal tersebut memudahkan Anda menafsirkan ayat Alkitab.
2. Menemukan kata sambung
Misalnya kata: sebab, yang, seperti, sehingga, lalu, maka, dan seterusnya. Kata-kata ini mengandung makna tersembunyi. Oleh sebab itu harus Anda telusuri juga. Berikut sinonim-sinonim dan antonim nya. Bila memungkinkan tidak hanya yang berasal dari bahasa Indonesia. Melainkan dari bahasa asing. Contoh bahasa Inggris dan Ibrani.
3. Mencari ayat-ayat referensi
Berguna sebagai penguat, atau pembanding. Caranya sangat mudah. Dalam Alkitab ayat-ayat referensi sudah dicatat. Umumnya berada pada bagian bawah halaman. Dan berukuran lebih kecil dari nats. Kemudian dari ayat-ayat tersebut, temukan topik-topik penting yang berkaitan dengan tema.
4. Indentifikasi pelaku dalam Firman
Siapa dan perannya apa. Serta jangan lupa latar belakang, serta profesi masing-masing. Pelaku dalam Firman tidak harus manusia. Tuhan Allah, malaikat, bahkan iblis pun turut serta. Pokonya semua yang terlibat sebelum, dan sesudah nats. Jadi tidak terbatas pada ayat-ayat Alkitab yang ditetapkan sebagai nats saja.
5. Mencari illustrasi khotbah
Menyusun kerangka dan bahan khotbah wajib menyertakan illustrasi atau cerita. Illustrasi yang bagus untuk jemaat berisi cerita-cerita inspiratif. Namun lebih menarik jika pengalaman pribadi. Dengan demikian sembari menyampaikan khotbah, Anda sekaligus melakukan kesaksian di depan jemaat.
Langkah-langkah menyusun khotbah minggu
Setelah menentukan kerangka, serta mengumpulkan bahan khotbah. Selanjutnya adalah menyusun naskah khotbah. Penting Anda ketahui khotbah yang akan Anda sampaikan harus tertulis. Jangan hafalan. Sekalipun kelak Anda dapat menghafal seluruh naskah. Hal ini tidak untuk kebaktian minggu saja. Melainkan berlaku untuk seluruh acara kebaktian persekutuan.
Selain itu, menyusun naskah khotbah tidak bisa langsung jadi. Prosesnya pasti berulang-ulang. Hal sangat baik, agar materi yang Anda sampaikan berkualitas. Dan jangan salah, walau prosesnya berulang-ulang. Sebenarnya hal tersebut sekaligus untuk menghafal isi khotbah. Maka dari itu, jangan malas untuk me-revisi naskah khotbah. Semakin sering anda review, akan makin berkualitas. Pasti dan Amin.
[Penutup] Menyampaikan khotbah di depan jemaat
Setelah kerangka dan bahan khotbah tersusun, dan menjadi sebuah naskah. Maka tantangan selanjutnya adalah menyampaikan Firman. Naskah khotbah sering tidak tersampaikan dengan sempurna (keseluruhan), padahal sudah di konsep dengan baik. Tipsnya bagaimana?. Pada kesempatan berikutnya, tipsnya akan kami bagi untuk Anda.