Telah banyak tulisan yang kami buat, yang berkaitan tentang konstruksi baja. Dan kali ini, sampai pada topik mengenai cat. Seperti telah anda ketahui, material satu ini sangat penting untuk proyek baja. Tetapi sebagai tahap awal, kami jabarkan terlebih dahulu, faktor-faktor penyebab terjadinya karat pada baja.
Tujuan memahami penyebab terjadinya karat pada baja. Adalah untuk melakukan pencegahan dan atisipasi. Sehingga material baja tidak korosi. Juga, untuk menyadari dampak selanjutnya, apabila baja telah berkarat.
Fakta-fakta mengenai karat dan baja
Pertama, fakta mengenai baja yang tidak dapat terbantahkan, salah satunya adalah korosi. Material ini mudah mengalami korosi karena mengandung besi (Fe/Ferrous). Dimana unsur tersebut sangat mudah bereaksi, terutama pada udara lembab. Adanya fakta ini, tambah lagi kualitas bahan yang buruk. Serta adanya proses pengerjaan pada baja. Mengakibatkan terjadinya korosi pada baja semakin besar.
Kedua, bibit karat itu sebenarnya ada sejak material baja diproduksi. Dengan kata lain, sejak berada dalam pabrik baja. Jadi bukan pada saat proses pengiriman, atau pengerjaan saja. Singkatnya, kita tidak perlu mencari kambing hitam keberadaan korosi. Misalnya alibi, karena kondisi cuaca yang ekstrim, tukang yang tidak profesional, kualitas baja yang buruk dan lain sebagainya.
Ketiga, korosi bisa kita samakan dengan takdir atau kodrat. Contoh konkritnya, seperti manusia yang pasti mengalami penuaan. Demikian pula korosi, pasti terjadi pada seluruh material, yang mengandung logam. Tidak terkecuali material baja, atau stainless. Semuanya hanya persoalan waktu, artinya ada yang mengalami secara lambat. Tetapi ada pula yang sangat cepat.
Keempat, mencegah karat hanya untuk mengulur waktu. Sebab sebaik apapun pencegahan yang anda lakukan. Toh akhirnya korosi akan timbul lagi, pada material tersebut. Jadi satu-satunya jalan walaupun mustahil, jangan sampai terjadi korosi. Namun demikian, kami sependapat dengan pepatah yang mengatakan, mencegah lebih baik daripada mengatasi. Jadi pencegahan memang langkah terbaik, untuk persoalan korosi ini.
Dampak karat pada rangka baja
Rangka baja yang berfungsi sebagai struktur, maupun non struktur. Bilamana telah mengalami korosi, akan berdampak pada:
- Kekuatan konstruksi makin berkurang. Hal ini disebabkan karena, kandungan karbon dalam baja telah rusak. Akibatnya tingkat kekerasan, kemampuan daya tarik, serta daya tekan baja berkurang.
- Fungsi konstruksi tidak maksimal. Khusunya kontruksi dak baja. Yang sebelumnya mampu menahan beban banyak. Tetapi dengan terjadinya karat, maka anda akan mengurangi barang diatasnya.
- Tampilan bangunan (estetika) menjadi jelek. Sebab adanya kerak-kerak korosi, yang berada pada permukaan baja. Dimana bila terkena air akan lumer, serta membekas pada dinding bangunan.
- Biaya yang anda keluarkan, untuk maintenance bangunan makin tinggi. Antara lain membeli cat anti karat, maupun membayar upah tukang. Atau bahkan, melakukan penggantian material konstruksi.
Faktor penyebab karat pada baja
Baja profil adalah satu-satunya material konstruksi, yang paling populer saat ini. Sebab baja terbukti unggul, ketimbang jenis bahan bangunan lainnya. Hanya saja potensi terjadinya korosi pada baja, tergolong besar. Sehingga para engineer harus bekerja lebih cermat. Misalnya untuk menentukan dimensi material. Juga melakukan pengawasan pekerjaan baja, secara ketat.
Adapun faktor penyebab korosi, pada baja konstruksi ada 3, yaitu:
1.Internal material baja
Adalah karat yang timbul oleh faktor dari dalam baja sendiri. Dengan kata lain, mutu baja tidak sesuai dengan standar. Misal standar densitas (berat jenis) baja, seharusnya adalah 8.750 Kg/m³. Serta kandungan karbon dalam baja, antara 0,2-2,1%. Nah, apabila baja tidak memenuhi 2 standar ini. Maka material itu lebih cepat mengalami korosi.
Selain faktor kualitas, penyebab korosi pada baja, juga terpengaruh oleh ukuran material. Dimensi baja yang tipis, lebih rentan pada korosi. Tetapi sebaliknya, material baja yang tebal, cenderung lebih tahan terhadap karat.
2.Ekternal baja konstruksi
Maksudnya adalah korosi yang timbul, oleh faktor lingkungan sekitar. Faktor eksternal penyebab korosi, ada 3 jenis yaitu: 1].akibat kondisi ruang (tanah/lantai, dinding & atap), sebagai tempat menyimpan material baja. 2].akibat kondisi cuaca/iklim. dan ]. akibat benda-benda disekitar baja, yang mengandung zat asam atau kimia.
3 faktor eksternal tersebut, adalah penyebab terbesar terjadinya korosi pada konstruksi. Yang menurut kami persentasenya, mencapai 80% bandingkan faktor lainnya. Sebab diantaranya ada pengaruh alam (cuaca). Yang mana cuaca tersebut, juga mengakibatkan benda-benda sekitar baja, menjadi mengandung asam dan kimia. Sangat ironi bukan?.
3.Terjadinya proses pengerjaan
Terakhir penyebab terjadinya karat pada baja, adalah adanya proses pengerjaan. Pelaksanaan pengerjaan pada baja, merupakan suatu keharusan. Sebab tanpa proses ini, maka material tersebut tidak akan berguna. Artinya, baja tetap sebagai bahan baku, tidak bisa menjadi barang jadi (siap pakai).
Proses pengerjaan baja, yang berpotensi menimbulkan korosi
Setelah menguraikan penyebab terjadinya karat pada baja. Selanjutnya kami akan jelaskan, macam-macam proses pengerjaan baja. Dimana seluruh proses ini, juga berpotensi menimbulkan korosi, yaitu:
1.Terjadinya bongkar muat
Bongkar muat adalah satu aktivitas pekerjaan konstruksi baja, yang pertama dan berpeluang menimbulkan karat. Sebab proses ini selalu ada, pada setiap proyek baja. Korosi pada tahap ini terjadi, yaitu karena baja mengalami gesekan dan benturan. Dengan adanya gesekan atau benturan itu, akibatnya baja lecet atau penyok. Lalu setelah kondisinya lecet/penyok, udara luar pun meresap kedalam unsur baja. Maka terjadilah karat.
Selain saat bongkar muat baja, proses pengiriman juga dapat mengakibatkan lecet. Karena selama perjalanan, material berbobot besar ini saling bergesekan. Lebih parah lagi, sebab material tersebut saling bertindih. Maka potensi berkarat yang lebih cepat, adalah baja yang berada paling bawah.
2.Terjadinya proses pemotongan material
Saat anda melakukan pemotongan baja. Baik memotong baja dengan blender, maupun menggunakan mesin gerinda. Dua metode pemotongan ini, sama-sama memacu timbulnya korosi. Sebab material baja mengalami peningkatan suhu, yang sangat signifikan, serta secara tiba-tiba. Lalu ujung baja yang telah terpotong, mengalami pendinginan dari udara sekitar. Nah udara tersebut lah, yang menimbulkan korosi.
3.Saat melakukan pengeboran
Membuat lubang baut, ternyata memiliki dampak buruk pada baja. Sebab saat membuat lubang, material tersebut juga mengalami peningkatan suhu. Yaitu karena adanya gesekan dari mata bor. Nah setelah proses pengeboran selesai. Maka permukaan lubang tersebut, menjadi sangat rentan pada karat.
4.Saat menghaluskan permukaan baja
Menghaluskan permukaan baja, yaitu proses membersihkan baja dari benda-benda, atau kotoran yang menempel pada baja. Contohnya karat. Sebelum melakukan pengecatan baja, sebaiknya proses ini selalu anda lakukan. Sebab metode kerja baja yang benar, juga menghendaki demikian.
Nah akar permasalahannya adalah pada alat, yang anda pakai untuk membersihkan baja. Adapun alat yang umum, adalah mesin gerinda tangan. Atau bila anda lakukan secara manual, maka alat yang anda gunakan, yaitu sikat/kawat baja. Tetapi penting anda sadari. Bahwa penggunaan alat-alat ini, ternyata menimbulkan karat yang baru. Jadi tatkala karat lama telah hilang, maka karat yang baru kelak muncul.
5.Ketika mengelas baja konstruksi
Adanya proses memanaskan baja, hingga mencapai titik lebur. Baru kemudian anda mengelas, dengan menambahkan bahan pengisi sambungan (kawat las). Juga, dengan adanya kemungkinan cacat las. Mengakibatkan sambungan baja dengan las, juga sangat beresiko mengalami karat.
Apalagi setelah mengelas, anda tidak segera membersihkan kerak las. Atau proses pembersihan, anda lakukan tidak secara benar. Maka dapat kami pastikan, karat pada baja tersebut akan terjadi.
Strategi mencegah korosi
Konstruksi yang tidak berkarat, merupakan impian bagi pemilik bangunan. Dengan tiadanya karat pada baja kontruksi, akan memberi rasa nyaman, serta menjadi kepuasan tersendiri bagi pemilik. Tetapi untuk mencapai dua hal tersebut, tentu dengan melakukan strategi khusus, antara lain:
a. Membeli material baja yang berkualitas
Cara mengantisipasi terjadinya karat pada baja, pertama adalah tahap pengadaan material. Untuk itu, sebelum membeli material baja, anda harus memastikan bahwa:
- Material baja yang anda beli, benar-benar baru. Dan bukan stok lama.
- Spesifikasi profil baja telah benar. Baik dari segi ukuran, maupun klasifikasi produk.
- Seluruh profil memiliki sertifikat mutu, yang dikeluarkan oleh produsen baja.
- Produsen baja memberi jaminan (garansi), bahwa material tersebut telah melalui uji teknis.
Mengingat telah banyak beredar, material baja yang kurang berkualitas saat ini. Sehingga kami sarankan, 4 syarat tersebut mutlak anda penuhi. Dengan demikian terjadinya karat pada baja, pada tahap ini telah anda antisipasi.
b. Menyimpan baja secara benar
Setelah anda mendatangkan baja. Maka agar baja tidak mengalami korosi, anda harus menyimpannya dengan benar. Menyimpan baja dapat anda lakukan pada ruang terbuka, maupun dalam ruang tertutup. Namun, kami ingatkan kembali, kondisinya harus bebas dari karat. Untuk itu, cara menyimpan baja yang benar, tips-nya seperti berikut:
- Material baja tidak bersinggungan dengan lantai, atau tanah. Melainkan harus memiliki landasan. Misalnya yang terbuat dari balok kayu.
- Tinggi landasan baja, minimal 25 senti meter dari permukaan tanah. Sementara jika berada dalam gudang, maka tinggi landasan, ≥10 senti meter.
- Posisi tumpukan baja harus miring. Yaitu dengan sudut kemiringan, antara 5-10 derajat. Jadi tinggi landasan tadi, adalah bagian terendah tumpukan.
- Baja harus anda tutup dengan terpal/tenda, yang anti air. Dan memastikan agar seluruh tumpukan baja, telah tertutup rapat.
- Pastikan pada saat hujan, tidak terjadi genangan air pada terpal. Artinya, air hujan bisa mengalir secara lancar, kearah terendah tumpukan baja.
c. Pengerjaan baja sesuai metode
Pencegahan korosi terkait proses pengerjaan baja. Yaitu melakukan pelaksanaan konstruksi, yang sesuai metode atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Sebab bila anda tidak mengikuti prosedur, yang tercantum dalam dokumen proyek ini. Maka pasti proses pengejaan baja, akan menjadi sumber utama, terjadinya karat pada baja.
Telah kami tulis dalam artikel-artikel sebelumnya. Bahwa setiap tahap pengerjaan baja, memiliki metode kerja masing-masing. Misalnya metode kerja memotong baja, tidak sama dengan metode kerja mengelas. Demikian juga cara membuat lubang baut, beda metodenya dengan pengecatan baja. Nah masing-masing metode tersebut, memiliki tujuan secara tidak langsung, adalah untuk mencegah korosi.
d. Menggunakan cat anti karat yang tepat
Strategi terakhir untuk mencegah korosi, yaitu dengan melakukan pengecatan. Cara ini tergolong populer, karena pelaksanaannya wajib, pada setiap kontruksi baja. Tetapi walaupun populer dan wajib, jangan sampai salah persepsi. Karena disebut anti karat, bukan berarti korosi akan hilang selama-lamanya. Jadi, bila terlalu mengandalkan strategi ini, untuk mencegah terjadinya karat pada baja. Menurut kami optimisme tersebut berlebihan. Karena kita harus menyadari, bahwa cara ini pun tidak seluruhnya berhasil.
Penting untuk anda ketahui jenis anti karat, ada bermacam-macam. Jadi, anda akan bebas memilih, sesuai kebutuhan konstruksi baja. Lebih detail mengenai bahan ini, akan kami bahas pada artikel selanjutnya. Silahkan perhatikan gambar berikut, adalah contoh material yang belum berkarat. Juga baja yang telah mengalami karat.