Bangunan konstruksi baja terdiri dari berbagai macam jenis pekerjaan. Kalau dihitung satu per satu, tidak ada yang tahu pasti berapa jumlahnya. Sebab tergantung besar kecilnya bangunan, serta banyaknya material baja yang digunakan. Oleh sebab itu, perlu membuat rincian masing-masing pekerjaan. Misal pekerjaan kolom dan rafter baja, seperti yang Anda baca saat ini.
Sementara item-item pekerjaan lain. Diluar kolom dan rafter. Misal konsol, tie beam, regel, rangka cladding, rangka gording dan sebagainya. Harus Anda buat dengan cara yang sama. Yakni terinci dan urutan.
Secara rinci maksudnya semua elemen yang diperlukan untuk membuat kolom dan rafter baja, harus dimasukkan pada suatu daftar. Daftar tersebut adalah salah satu dokumen proyek bangunan yang sangat penting, bernama BoQ (Bill of Quantity).
Sedangkan secara urut maksudnya, penyusunan item pekerjaan kolom dan rafter harus sesuai dengan proses pengerjaan material baja. Umumnya ditandai dengan jenis material yang terbesar lebih dulu, kemudian material yang paling kecil.
Contoh portal frame bentang 27,0 meter
Gambar portal frame dibawah ini, misal bentangan 27,0 m. Menggunakan baja WF 300x150x6,5×9.
Lalu, yang akan kita buat adalah rincian komponen tiang kolom dan rafter. Rafter adalah istilah untuk kuda-kuda yang yang terbuat dari material baja profil, dan bentuknya menyerupai sebuah portal, atau palang. Jadi, buka berupa rangka batang. Layaknya space frame, dan cremona siku.
1. Rician material tiang kolom
Karena sebelumnya telah diketahui, material utama yang digunakan adalah baja WF 300 untuk kedua struktur baja. Maka, tanpa melihat gambar detail baja pun, sebenarnya kita sudah bisa membuat daftar pekerjaan kolom dan rafter.
Mengacu pada spek material baja WF tersebut. Dan, metode perencanaan dimensi material konstruksi baja. Maka, daftar komponen dan material yang dibutuhkan untuk membuat tiang kolom adalah seperti berikut:
– Kolom baja WF 300×150
– Plat landas T=12 mm
– Rib plendes T=10 mm
– Stiffner T=8 mm
– Angkur baut Ø19 x 600 mm
– Menie zincrhomate dan cat finish
Pentingnya menulis dimensi material yang lengkap
Beberapa jasa arsitek yang merancang desain konstruksi baja, selalu membuat rincian ukuran material. Misal plat landas, dimensi material ditulis menjadi T=12 x 250 x 350 mm. Nah, dari ukuran ini otomatis diketahui:
1. Tebal plat baja adalah 12 mm
2. Bentuk plat yang akan dibuat adalah kotak
3. Dengan ukuran; panjang 35 cm, dan lebar 25 cm
Contoh kedua, betapa pentingnya material untuk pekerjaan kolom dan rafter dibuat se-rinci mungkin. Adalah angkur baja. Dimensi material ini selalu diawali dengan kode besi beton polos. Yakni Ø. Lalu ukuran garis tengah besi beton (19 mm), dan panjang material (60 cm). Atau, sering disingkat dengan L.
L disini adalah panjang total angkur. Sudah termasuk drat ulir bagian atas, serta tekukan besi beton yang berada di bagian bawah angkur. Jadi, sangat lengkap bukan?.
Dampak dan antisipasi
Ketika ukuran material tidak rinci, otomatis volume dan Harga Satuan Pekerjaan (HSP) perlu dipertanyakan. Sebab 3 unsur ini saling terkait. Dengan adanya rincian material maka, tonase baja bisa dihitung dengan tepat. Lalu, berdasarkan jenis material serta tonase, maka HSP bisa Anda hitung.
Akibat kelalaian tersebut antara lain:
– Anggaran biaya pekerjaan kolom dan rafter tidak akurat. Lalu, Anda sebagai pemborong pasti akan rugi.
– Timbul item pekerjaan tambah, ketika proses konstruksi sudah berlangsung.
– Spek material kemungkinan besar akan disalahgunakan.
Lalu bagaimana cara mengatisipasi?. Cukup mudah. 1 hal ini saja Anda lakukan, maka dampak-dampak tersebut tidak bakal terjadi. Yakni melampirkan gambar kerja baja, pada setiap rincian material. Baik untuk pekerjaan kolom dan rafter baja.
2. Material rafter
Masih.mengacu.pada gambar portal frame. Dimana material kuda-kuda juga terbuat dari baja WF 300. Dalam hal ini yang perlu Anda perhatikan lebih dulu adalah:
– Sudut kemiringan atap.
– Panjang rafter posisi miring. Kalau lebih dari.12,0 meter berarti harus ada sambungan.
– Rafter baja yang akan disambung. Pakai mur baut atau las?. Hal ini nanti ada kaitannya dengan rincian material.
Oke, saya anggap Anda sudah paham mengenai 3 hal tersebut. Langkah berikutnya adalah menyusun item-item pekerjaan rafter, antara lain:
– Batang rafter besi WF 300
– Vouter/Hounch baja WF 300 belah
– Plat lekat T=12 x 150 x 600 mm
– Rib plat T=8 x 150 x 300 mm
– Plat sambung T=10 x 140 x 450 mm
– Plat sambung T=6 x 250 x 400 mm
– Sepatu gording T=6 x 100 x 150 mm
– Mur baut kuda-kuda M19x45 HTB (A-325)
– Biaya las plat sambung
– Biaya cat baja
Manfaat membuat item pekerjaan lengkap
Tidak hanya pekerjaan kolom dan rafter, rincian material lengkap dengan ukuran penting dibuat untuk segala jenis pekerjaan konstruksi baja. Bahkan terhadap seluruh proyek bangunan. Tujuannya untuk apa?. Setidaknya ada 2, yakni untuk memudahkan:
1. Proses penghitungan anggaran biaya
Sekalipun gambar desain konstruksi sudah lengkap dengan detail-detail. Namun, ketika melakukan perhitungan volume/tonase pekerjaan Anda harus membuat item-item pekerjaan yang hendak dihitung. Nah, item-item pekerjaan yang dimaksud adalah seperti yang saya buat disini.
Selanjutnya, setelah item pekerjaan lengkap, Anda membuat analisa tonase untuk masing-masing item pekerjaan. Misal plat baja T=12, yang digunakan untuk base plat kolom WF 300. Per buah material tersebut adalah seberat:
= 0,25 x 0,35 x 1 x 97,22 kg
= 8,51 kg
Keterangan:
0,25 = Lebar plendes (satuan meter)
0,35 = Panjang plendes
1 = Unit plendes berjumlah 1
97,22 = Berat satuan plat baja T=12 mm. Diambil dari tabel baja.
Lakukan hal yang sama untuk semua jenis material baja yang digunakan pada pekerjaan kolom dan rafter. Maka, Anda akan mengetahui total tonase kedua pekerjaan tersebut. Lebih praktis lagi, analisa ini Anda lakukan menggunakan tabel excel. Bukan dengan cara manual. Pakai pulpen, kertas, dan kalkulator.
2. Proses pelaksanaan pekerjaan
Setelah seluruh volume pekerjaan selesai, dan harga satuan Anda masukan dalam tabel perhitungan. Berarti Anda telah menyelesaikan BoQ untuk sebuah pekerjaan konstruksi baja. Manfaat BoQ ini adalah untuk kontrol anggaran pelaksanaan pekerjaan baja.
Artinya, ketika salah satu pekerjaan di sub-kan kepada seorang pemborong, atau kontraktor. Maka, harga borongan tidak boleh melebihi anggaran yang sudah ditetapkan dalam BoQ. Harus lebih rendah.
Bilamana biaya borongan lebih tinggi, berarti pemilik bangunan harus tombok. Agar bangunan dapat realisasi sesuai harapan. Nah, pada saat seperti inilah asal terjadinya pekerjaan tambah.
Oleh sebab itu menyusun item pekerjaan kolom dan rafter, bahkan pekerjaan-pekerjaan baja yang lain secara lengkap penting sekali. Sebab dampaknya sampai pada proses pelaksanaan konstruksi. Dan, mempertaruhkan nama baik jasa arsitek. Sekaligus dari sini pula akan tahu apakah sudah profesional, atau masih amatir.
Penutup
Semoga dengan adanya tulisan ini, teman-teman sesama arsitek semakin mahir dalam merancang, menghitung dan mengawasi secara khusus pelaksanaan pekerjaan kolom dan rafter baja WF.
Untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang cara menyusun rincian pekerjaan baja, silahkan baca artikel bagian ke-3. Artikel tersebut bisa Anda dapatkan dalam situs ini, dengan judul: “BoQ Kuda-kuda Baja Kastela Dan Perhitungan Tonase”