Ragam Pelat Buhul Baja Dan Perbedaannya Dengan Pelat Lekat

Sesuai namanya pelat buhul baja maupun pelat lekat adalah sebenarnya sama-sama terbuat dari plat baja lembaran. Pun sama-sama digunakan untuk keperluan struktur konstruksi baja, yaitu pada waktu yang bersamaan atau secara terpisah.

Contoh pemasangan plat buhul pada rangka jembatan yang terbuat dari baja WF (Sumber: Fixabay.om)

Kedua komponen ini penting Anda pahami karena semua struktur bangunan baja pasti menggunakannya. Baik yang terbuat dari baja WF, H-beam, INP, besi pipa, CNP, UNP maupun struktur baja rekayasa seperti Welded Beam dan Kastela.

Memahami pelat buhul dan pelat lekat berarti Anda mampu mengaplikasikan secara tepat. Sehingga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan struktur/konstruksi bangunan.

Definisi, fungsi dan ragam pelat buhul baja

Pelat buhul atau sering juga disebut pelat simpul. Dan dalam istilah bahasa asing (Inggris) disebut gussets plate. Adalah sistem sambungan struktur baja yang menggunakan pelat baja lembaran secara tunggal atau ganda untuk wadah pemasangan baut mur atau las pada satu titik sambung.

Sampai disini perlu digaris bawahi bahwa fungsi plat buhul ada untuk melakukan pemasangan baut mur, atau las. Sehingga rangka batang konstruksi baja terhubung satu sama lain secara kuat dan kokoh.

Nah ditinjau dari letak pasangnya pelat buhul baja dapat dibedakan menjadi 2 macam, yakni: pelat buhul ganda dan pelat buhul tunggal atau single.

A. Pelat buhul ganda (double)

Plat buhul ganda artinya satu bentuk plat yang sama persis digunakan secara bersamaan pada satu titik sambung atau lebih secara berpasangan.

Contoh pelat buhul ganda seperti terlihat pada gambar yang berada di bawah paragraf pertama. Sistem tersebut sering ditemui pada konstruksi jembatan yang terbuat dari baja profil. Tepatnya baja WF dan H-Beam.

Pada umumnya buhul ganda diterapkan untuk mendapatkan kekuatan tekan dan tarik secara maksimal pada setiap batang struktur yang terhubung.

Sementara itu, ciri khas plat buhul ganda bisa dilihat dari alat sambung yang dipakai pada umumnya adalah baut mur lengkap dengan ring. Berbeda dengan pelat buhul baja tunggal.

B. Pelat buhul tunggal (single)

Contoh pemasangan plat buhul tunggal seperti terlihat pada gambar dibawah. Perhatikan letak komponen dan hubungannya dengan objek yang tersambung.

Letak pemasangan plat buhul pada profil WF dan besi siku menjadi acuan untuk menentukan tebal plat

Objek yang disambung dalam gambar adalah besi siku. Besi siku tersebut terpasang pada kedua sisi plat buhul. Oleh sebab itu, sesuai namanya plat buhul hanya digunakan 1 buah pada setiap titik sambung.

Ditinjau dari letak/cara pasangnya, plat buhul tunggal terbagi lagi menjadi 2, yakni: 1]. Menyatu dengan struktur utama,.dan 2]. Tidak menyatu.

Maksud menyatu dengan struktur utama adalah seperti terlihat pada gambar tadi. Pelat buhul baja tersebut di las pada sebuah tiang baja WF. Tepatnya berada di garis as tiang.

Sistem ini sering dilakukan pada saat membuat bracing kolom, memasang ikatan angin, dan bisa juga untuk pemasangan balok anak, dan regel baja WF.

Sedangkan plat buhul tunggal yang tidak melekat pada komponen struktur yang lain adalah plat buhul yang digunakan pada kuda-kuda cremona siku. Seperti terlihat pada gambar dibawah.

pemasangan pelat buhul pada kuda-kuda cremona baja

Posisi plat buhul terhadap rangka kuda-kuda tersebut sebenarnya bebas. Namun dengan adanya alat sambung baut atau las yang dilakukan pada rangka siku, maka plat buhul menjadi terikat dengan kuda-kuda.

Beda plat lekat dengan pelat buhul baja

Plat lekat umumnya terpasang pada satu batang konstruksi. Misal balok baja utama yang terbuat dari WF. Esensi plat lekat pada balok tersebut adalah guna memudahkan melaksanakan pemasangan balok. Oleh sebab itu harus dibentuk dan dipasang secara tegak lurus pada penampang profil material WF tersebut.

Contoh lain adalah kuda-kuda CNP double. Plat lekat dibutuhkan di kedua ujung batang kuda-kuda, supaya kuda-kuda dapat terpasang pada tiang kolom. Serta antara batang yang satu dengan yang lain terhubung satu sama lain dengan kokoh.

Nah, berdasarkan 2 contoh diatas diperoleh sifat pemasangan plat lekat adalah:

  1. Wajib menyatu dengan batang struktur baja
  2. Pemasangan plat lekat wajib menggunakan alat sambung las
  3. Pada plat lekat selalu tersedia sejumlah lubang baut
  4. Bentuk plat lekat umumnya kotak

Contoh balok baja yang terbuat dari besi WF

Sementara itu sifat pemasangan pelat buhul baja adalah:

  • Bentuk plat baja cenderung tidak beraturan.
  • Alat sambung yang digunakan juga tidak menentu. Bisa hanya las, dan bisa juga kombinasi (las dan baut).
  • Letak pasang plat buhul tidak selalu di ujung batang struktur. Tetapi memungkinkan juga berada di tengah.

[Penutup] Persamaan plat lekat dan buhul

Sebagaimana disinggung pada paragraf 1. Mengenai bahan dasar kedua komponen alat sambung struktur baja ini. Juga masih terdapat persamaan yang lain, yaitu:

  1. Ketentuan tebal plat dilakukan berdasarkan material struktur baja yang akan disambung.
  2. Proses pembuatan (pabrikasi) pelat dilakukan di workshop bareng dengan struktur baja utama.
  3. Biaya pemasangan ditentukan berdasarkan tonase pelat baja.

Demikian ulasan mengenai perbedaan antara plat lekat dan pelat buhul baja ditinjau dari berbagai aspek. Bilamana membutuhkan desain silahkan hubungi Kami melalui nomor yang tertera dalam situs ini.

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!