Beban yang dimaksud disini sama dengan bobot atau berat. Secara umum pada bangunan-bangunan yang berada di Indonesia terbagi menjadi 4 macam, yakni beban mati, bedan hidup, beban angin dan beban khusus. Beban bangunan khusus misalnya gempa, atau kebutuhan-kebutuhan khusus terkait dengan fungsi bangunan.
Daftar beban mati bangunan
Beban mati sering juga disebut berat sendiri bangunan, atau beban diam. Adalah bobot seluruh komponen konstruksi bangunan mulai dari paling bawah (pondasi), hingga paling atas (atap).
Bobot masing-masing bahan bangunan yang digunakan sebagai konstruksi bangunan dapat dihitung satu per satu. Namun demikian, jikalau koefisien berat bahan bangunan tidak tersedia, sebagaimana tercantum dalam tabel material baja profil. Maka untuk mengetahui beban bangunan dilakukan berdasarkan tabel berikut.
a. Material/bahan bangunan
Alumunium = 2.800 kg/m³
Asbes gelombang kecil = 2,60 kg/m²
Asebes gelombang besar = 7,88 kg/m²
Batuan basal = 3.000 kg/m³
Batu padas keras = 2.700 kg/m³
Batu alam = 2.600 kg/m³
Bata merah = 3 kg/bj
Batu tempel = 30 kg/m²
Batu karang = 700 kg/m³
Bata Ringan = 57,5 kg/m²
Batako = 8 kg/bh
Baut mur M12x1” = 0,08 kg/pcs
Baut mur M16x2” = 0,20 kg/pcs
Blok hebel tebal 10 cm = 48 kg/m²
Bondek tebal 0,55 = 4,75 kg/m²
Batu pualam = 2.700 kg/m³
Beton bertulang = 2.400 kg/m³
Besi tuang = 7.250 kg/m³
Baja = 7.850 kg/m³
Atap genteng beton = 42 kg/m²
Genteng keramik = 43,5 kg/m²
Genteng tanah liat = 40-60 kg/m²
Gypsum board = 17 kg/m²
Granit = 2.800 kg/m³
Kerikil kering campur pasir = 1.650 kg/m³
Kerikil basah dampur pasir = 1.750 kg/m³
Batu kerikil basah/kering = 1.650 kg/m³
Kayu oak dan jati = 750 kg/m³
Kayu api = 550 kg/m³
Kaca = 2.600 kg/m³
Kaca tebal 4 mm = 10 kg/m²
Kawat kaca = 3.000 kg/m³
Kalsiboard tebal 6 mm = 8,80 kg/m²
Lantai keramik = 20,83 kg/m²
Baut mur M19x2,5” = 0,34 kg/pcs
Mur M12 = 0,01 kg/bj
Mur M16 = 0,07 kg/bj
Paving blok tebal 6 cm = 2,5 kg/bj
Pelat terak dapur tinggi = 1.000 kg/m³
Pasir campur batu = 2.500 kg/m³
Pasir sungai campur kerikil basah = 2.000 kg/m³
Rabat beton = 2.200 kg/m³
Semen = 2.100 kg/m³
Semen campur kapur = 1.900 kg/m³
Seng = 7.100 kg/m³
Tanah lempung/liat kering = 1.600 kg/m³
Tanah lempung/liat basah = 2.000 kg/m³
Timah hitam = 11.350 kg/m³
Tembaga = 8.400 kg/m³
b. Berat konstruksi bangunan
Beban bangunan berasal dari kesatuan beberapa jenis material, yang dibentuk secara khusus untuk memenuhi kebutuhan konstruksi bangunan, antara lain:
Aspal tebal 1 cm = 14 kg/m²
Dinding pasangan bata merah = 450 kg/m²
Dinding batako tebal 10 cm = 120 kg/m²
Kuda-kuda baja WF = 32-42 kg/m²
Kuda-kuda pipa lengkung = 35-40 kg/m²
Konstruksi baja gudang bentang 20 m = 18,75 kg/m²
Konstruksi baja gudang bentang 60 m = 30,2 kg/m²
Lantai dan balok kayu maksimal bentang 4,5 m = 40 kg/m²
Langit-langit gypsum dan rangka = 35 kg/m²
Langit-langit eternit tebal 4 mm = 11 kg/m²
Penggantung rangka langit-langit kayu = 7 kg/m²
Plesteran tebal 1 cm = 21 kg/m²
Plesteran pakai kapur per cm = 17 kg/m²
Pasangan batu bata merah = 1.700 kg/m²
Pasangan batu belah/bulat = 2.200 kg/m²
Reiling besi = 31,74 kg/m
Rangka dak baja WF = 35-60 kg/m²
Rangka atap besi siku = 40-50 kg/m²
Tangga besi lebar 1,0 m = 83,33 kg/m
Ragam beban hidup bangunan
Beban bangunan yang secara khusus disiapkan untuk menunjang fungsi bangunan disebut dengan beban hidup. Beban hidup sama dengan beban berguna, atau sering disebut dengan beban berubah-ubah. Mengapa disebut berubah-ubah?.
Ketika bangunan digunakan untuk keperluan tertentu, misalnya ketika sebuah lemari diletakkan diatas lantai. Maka lantai tersebut akan menerima beban dari lemari / barang-barang yang terdapat dari lemari. Kemudian, ketika lemari dikosongkan maka beban yang dipikul oleh lantai berkurang. Terlebih lagi, jikalau di atas lantai tidak ada lemari, berarti lantai tidak menerima beban apapun. Itu sebabnya disebut berubah-ubah.
Berikut beban bangunan yang tergolong dalam kategori beban berguna, masing-masing area seperti berikut:
- Area atap = 100 kg/m²
- Pabrik, gudang, garasi/bengkel mobil = 400 kg/m²
- Lantai rumah tinggal = 150 – 200 kg/m²
- Lantai kantor, toko / sekolah = 250 kg/m²
- Tangga rumah = 200 kg/m²
- Tangga kantor, toko dan sekolah = 300 kg/m²
- Balkon = 300 kg/m²
- Lantai, serambi dan balkon rumah ibadah = 400 kg/m²
- Tribun dengan tempat duduk = 400 kg/m²
- Tribun dengan tempat berdiri = 500 kg/m²
- Ruang olah raga dan dansa = 400 – 500 kg/m²
- Gedung parkir bertingkat bawah = 800 kg/m²
- Gedung parkir bertingkat atas = 400 kg/m²
- Beban hujan = (40-0,8.a) kg/m²
- Area kantilever = 200 kg/m²
Daftar beban bangunan ini juga berguna untuk perhitungan struktur bangunan. Jadi bukan sekedar untuk mengetahui berapa berat sebuah bangunan. Tetapi untuk mengetahui dimensi struktur, serta jenis material bangunan yang pantas digunakan. Supaya bangunan berdiri kokoh dan berfungsi sesuai dengan yang direncanakan.
Dengan kata lain, beban mati dan beban hidup pada bangunan wajib diketahui pada saat desain bangunan berlangsung, untuk mengetahui dimensi struktur serta jenis-jenis material bangunan yang tepat untuk menunjang fungsi dan ketahanan bangunan dalam jangka waktu tertentu.