Adalah satu kehormatan yang besar bagi jasa arsitek, ketika mendapat tugas membuat desain konstruksi pabrik. Kesempatan tersebut sangat langka, dan tidak akan di sia-siakan. Terlebih yang memberi tugas adalah klien baru. Yang belum pernah hubungan kerja sama sebelumnya.
Pentingnya menjaga hubungan sebaik mungkin dengan perusahaan yang memberi tugas desain. Karena jangka panjang tugas yang sama akan Anda terulang kembali. Manakala perusahaan tersebut melakukan ekspansi. Di area yang sama, atau di tempat yang baru.
Tahap permulaan desain konstruksi pabrik
Salah satu pabrik yang membutuhkan tenaga kerja banyak adalah garmen. Jumlah karyawan yang melakukan aktivitas dalam satu bangunan mencapai 7.500 orang. Oleh sebab itu desain bangunan harus mampu mengakomodir segala kebutuhan pekerja.
Tahap awal membuat desain pabrik garmen, adalah sebagai berikut:
1. Survei lokasi bangunan
Perlengkapan untuk melakukan survei bakal lokasi pabrik adalah: 1]. Alat ukur meter, 2]. Kertas gambar, 3]. Alat tulis. Selain itu, personil yang melakukan survei setidaknya 3 orang.
Akan tetapi, bila pengukuran ternyata dilakukan dengan alat TS (Total Station), maka peserta survei minimal 4 orang. Dengan tugas sebagai berikut:
- Operasi alat ukur TS sebanyak 2 orang
- Juru tulis 1 orang
- Koordinator 1 orang.
Sementara itu, data dari tempat survei yang dibutuhkan untuk membuat desain konstruksi pabrik adalah:
- Ukuran Panjang, lebar (luas), dan elevasi tapak
- Rencana hadap bangunan. Ke Timur, Barat, atau Selatan/Utara
- Posisi tapak terhadap bangunan eksisting/sekitar. Berada lebih tinggi, atau lebih rendah. Mepet, atau masih ada sisa lahan.
- Ketersediaan sumber air bersih dan listrik kerja. Apakah harus pasang baru. Atau sudah ada sebelumnya.
2. Membuat organisasi ruang
Berdasarkan data survei. Akan diketahui alur kegiatan/aktivitas, dan kapasitas produksi pabrik garmen. Dengan demikian akan lebih mudah membuat organisasi ruang.
Tujuan organisasi ruang pada bangunan pabrik adalah menentukan alur dan sirkulasi seluruh karyawan, beserta staf selama melakukan kegiatan di dalam, maupun di sekitar lingkungan pabrik.
Sama halnya dengan bangunan gedung, organisasi ruang pada bangunan pabrik terbagi menjadi 5. Yakni ruang Publik, Semi Publik, Semi Private, dan Servis.
Ketika membuat desain konstruksi pabrik, kegiatan yang membutuhkan ruang paling besar adalah yang menjadi prioritas utama. Yaitu aktivitas memotong, menjahit, hingga packing. Area ini termasuk dalam kategori privat. Sebab berfungsi sebagai sentral melakukan produksi. Oleh ribuan tenaga kerja.
Uniknya lagi. Aktivitas produksi umumnya terbagi menjadi 2, atau 3 shift. Sehingga aktivitas dalam area ini memang sangat padat. Oleh sebab itu, fasilitas yang diperlukan juga banyak. Misalnya lampu penerangan, perlengkapan K3 dan alarm detector.
3. Menentukan tata letak pabrik
Setelah semua kebutuhan ruang ter-akomodir, lengkap dengan perhitungan besar ruang. Maka, langkah selanjutnya adalah merencanakan tata letak ruangan-ruangan. Dalam bentuk gambar denah.
Ruangan bagian depan umumnya adalah area publik. Antara lain: 1]. Pos jaga, 2]. Parkir, 3]. Lobby/Resepsionis, dan 4]. Ruang tamu. Kemudian disusul dengan area semi publik. Misalnya ruang rapat, dan kasir. Demikian selanjutnya hingga ruang servis yang berada di area paling belakang.
Ketika membuat denah pabrik. Tidak menutup kemungkinan beberapa ruangan terbagi menjadi 2, atau 3 lantai. Hal ini umum terjadi disebabkan oleh keterbatasan lahan/tapak. Sementara mengharapkan produksi yang sangat besar.
Oleh sebab itu, secara tidak langsung jumlah, dan tata letak ruang akan berpengaruh pada desain konstruksi pabrik. Dan, seharusnya sejak awal hal ini telah disampaikan kepada owner. Untuk mencari titik temu, antara keinginan owner dengan fakta di lapangan.
4. Membuat gambar rencana konstruksi
Setelah owner setuju terhadap rencana tata ruang. Jasa arsitek langsung membuat gambar rencana konstruksi. Yaitu meliputi gambar denah pondasi, denah kolom, dan denah atap. Lalu, gambar potongan melebar dan potongan memanjang. Serta gambar tampak depan, dan tampak samping.
Sebelum gambar rencana konstruksi selesai total. Secara bertahap akan dilakukan approval kepada owner. Approval umumnya dilakukan pada saat membuat gambar potongan, dan tampak.
Jujur, mengenai 2 jenis gambar konstruksi ini, owner selalu kritis. Dan, harus dimaklumi sebab menyangkut interior, dan eksterior pabrik. Lagi pula, tak jarang owner punya ideologi sendiri. Misalnya
tentang bukaan pintu dan jendela. Harus menyesuaikan Feng Shui.
Maka dari itu, desain konstruksi pabrik dibuat se-bagus mungkin. Dari segi arsitektur, struktur, maupun aspek-aspek non teknis yang muncul dari pihak owner. Dengan demikian, semua kepentingan telah ter-organisasi dengan baik.
5. Approval desain
Approval desain bertujuan untuk memperoleh persetujuan resmi dari owner. Atau, pihak yang di-kuasa-kan untuk memeriksa, dan menyetujui semua gambar desain konstruksi yang dibuat oleh jasa arsitek.
Tanda persetujuan desain umumnya dibubuhi melalui tanda tangan yang berwewenang dalam kop gambar. Hal itu pertanda bahwa desain konstruksi pabrik sudah valid. Alias, tidak boleh berubah lagi.
Sampai disini tahap awal gambar desain bangunan pabrik telah jadi. Selanjutnya adalah membuat gambar detail, menghitung biaya, serta menyusun RKS bangunan. Semua itu dapat Anda baca dalam artikel bagian ke-2. Tetap dalam situs ini.