Bagi sebagian orang mendengar nama baja king cross tidak yakin bahwa itu adalah salah satu jenis material bangunan. Sepintas dapat dimaklumi karena imajinasi mereka akan membayangkan tentang penguasa atau kekuasaan yang besar, karena menggunakan nama king. Dan jika kita tambahkan, bahwa ada lagi satu jenis material yang menjadi ‘pasangan’ king cross yaitu queen cross. Maka bagi yang tidak pernah mendengarnya akan membayangkan kalau dunia konstruksi baja memiliki kerajaan, bukan.
Faktanya eksistensi baja king cross maupun queen cross dalam konstruksi, tidak mencerminkan seperti nama yang disandingkan kepada 2 jenis material tersebut.
Akhir-akhir ini penggunaan material baja king cross sebagai bahan konstruksi semakin kurang diminati. Salah satu buktinya terakhir kami menggunakan material ini pada tahun 2010 yang lalu dan semenjak itu tidak pernah lagi. Ironinya satu rancangan yang menggunakan baja profil ini pun sampai sekarang tidak pernah lagi ditemukan.
Adapun alasan baja king cross semakin jarang digunakan dalam dunia konstruksi, disebabkan oleh:
Kegunaan material baja king cross sangat terbatas
Profil baja king cross pada sebuah konstruksi fungsinya hanya untuk membuat tiang/kolom. itu terjadi sebab jenis profil ini mampu menerima beban/tengangan aksial, yaitu berupa tengangan tarik maupun tekan yang cukup besar. Tambah lagi, karena penampang profil ini tidak berobah, menjadikan besar tengangan aksial sepanjang material yang kita gunakan bisa tetap sama. Itu sebabnya king cross ternyata paling cocok kita gunakan sebagai tiang/kolom saja.
Dari segi kekutan, jenis material ini memang dapat kita andalkan, namun jika kita bandingkan dari segi kegunaan, profil ini sangat terbatas. Itu menjadi alasan utama mengapa profil ini kurang mendapat perhatian akhir-akhir ini.
Material baja king cross kurang efisien
Material baja yang digunakan untuk sebuah konstruksi dapat disebut efisien, jika antara biaya yang kita keluarkan sebanding dengan manfaat yang kita peroleh. Adapun biaya yang kita maksud, yaitu berupa biaya belanja bahan maupun biaya pengerjaan. Dan berkaca dari 2 jenis biaya inilah, alasan kedua mengapa baja king cross semakin langka penggunaannya belakangan ini.
1.Biaya belanja bahan
Biaya belanja bahan/material king cross sangat mahal, sebab untuk membuat 1 buah profil seperti ini membutuhkan 2 buah profil WF. Anda bisa bayangkan tonase profil ini menjadi sangat besar karena terbuat dari 2 buah WF, dan akan berdampak langsung pada biaya pembelian bahan. Silahkan anda perhatikan gambar diatas.
Misalkan sebuah king cross berukuran K 400×200, yang berarti terbuat dari 2 buah profil WF 400x200x8x13 mm. Maka berat per meternya sama dengan 2x berat profil WF 400x200x8x13 mm, yaitu menjadi 132 Kg/m. Silahkan anda baca Tabel Baja Profil WF, Digunakan Untuk Apa?.
2.Biaya pengerjaan
Proses pengerjaan king cross membutuhkan waktu yang relatif lama, sebab harus melalui beberapa tahap pengerjaan. Dan lamanya pengerjaan tersebut berimbas pada biaya tukang dan biaya alat yang akan kita alokasikan semakin besar.
Tahap-tahap pengerjaan king cross dapat kita jabarkan seperti ini. Misalkan ketika kita ingin membuat sebuah baja king cross berukuran K 300×150. Artinya material akan kita gunakan adalah profil WF 300x150x6,5×9 mm, berjumlah 2 buah. Dan tahap pembuatannya adalah sebagai berikut:
- 1 buah profil WF 300x150x6,5×9 mm tetap kita biarkan utuh,
- Profil WF 300x150x6,5×9 mm yang satu lagi, kita belah secara memanjang agar menjadi 2 bagian yang sama,
- Menggabungkan bagian WF yang kita belah pada kedua sisi web profil WF yang untuh,
- Melakukan pengelasan (Tack weld and Full welding), pada kedua bagian WF yang kita belah, sehingga membentuk satu komponen yang utuh. Silahkan anda perhatikan gambar berikut ini.
Bentuk profil baja king cross kurang menarik
Dari proses pembuatan ini, baja king cross dapat kita artikan satu spesifikasi profil yang terbentuk dengan cara merekayasa material yang telah ada sebelumnya, yakni profil WF (Wide Flange). Jadi bisa kita katakan inovasi material ini menyerupai baja Kastela (Castellated beam), silahkan anda baca eksistensi Material Baja Kastela Pada Proyek Konstruksi.
Namun hal yang bertolak belakang dengan profil kastela, eksistensi king cross dalam dunia konstruksi semakin redup dengan alasan bentuk profil ini kurang memiliki estetika. Hal ini dapat kita benarkan melalui pertimbangan sebagai berikut:
- Pada sudut-sudut profil king cross terjadi ruang/rongga yang mudah kotor. Yang kita harus melakukan maintenance, sementara jika tidak kita lakukan, maka ruang/rongga yang kotor itu akan menjadi sarang serangga atau hewan lainnya,
- Bentuk profil yang ada rongga ini, akibatnya penggunaan harus untuk tiang/kolom yang berada dalam bangunan saja. Sebab, jika kita tempatkan sisi luar bangunan maka bisa mempengaruhi estetika arsitektur.
Penutup
Ternyata dengan menyematkan nama yang besar pada king cross, tidak serta merta membuat material ini memiliki ‘kekuasaan’ agar tetap kita pilih sebagai bahan konstruksi. Dan dari penjelasan ini dapat kita ambil kesimpulan, bahwa profil ini tidak bisa eksis memenuhi harapan pasar, karena persoalan klasik yaitu persoalan kegunaan, efisiensi dan bentuk profil.