Dunia konstruksi Indonesia setiap saat mengalami perubahan. Perubahan tersebut termasuk dalam hal penamaan komponen konstruksi bangunan. Salah satu diantaranya adalah besi kolom.
Tak jarang pula antara satu daerah dengan daerah lain terdapat perbedaan nama. Yang pada umumnya dipengaruhi oleh bahasa daerah itu sendiri. Atau tanpa sengaja muncul istilah baru oleh para pekerja bangunan. Lalu menjadi populer diantara mereka di daerah tersebut.
Dampak dari semua itu secara teknis memang tidak berpengaruh secara langsung pada kualitas bangunan. Namun terhadap pelaksanaan pembangunan. Selain tidak lancar, sering pula salah dalam menggunakan material.
Pengertian dan fakta
Oleh orang awam sering mendefinisikan bahwa besi kolom sama dengan besi beton. Padahal arti yang sebenarnya adalah sejumlah material logam yang dibentuk sesuai dengan kebutuhan kolom.
Jadi tidak merujuk pada salah satu jenis material saja. Melainkan kepada seluruh jenis material besi yang memungkinkan digunakan untuk membuat satu buah tiang kolom.
Selain besi beton yang memenuhi syarat misalnya besi pipa, besi holow dan sejumlah material baja profil. Seperti baja HB, WF, UNP dan CNP. Jadi, pilihannya sangat banyak.
Persepsi yang salah seperti ini lah yang mengakibatkan pekerjaan bangunan tidak lancar. Terlebih lagi kalau tidak dilengkapi dengan gambar kerja. Maka tukang akan sulit menentukan jenis material besi yang akan digunakan.
Sekali lagi, kolom dan besi beton adalah 2 hal yang berbeda. Kolom adalah salah satu konstruksi yang terpasang secara tegak lurus, dan berfungsi sebagai struktur penopang utama pada bangunan.
Sementara besi beton adalah hanya salah satu dari sekian banyak ragam material logam yang sering digunakan untuk konstruksi bangunan.
Ragam besi kolom dan pengerjaan
Kolom pada sebuah bangunan bermacam-macam. Bisa dibedakan menurut material yang digunakan, menurut fungsi dan letak, serta menurut proses pengerjaan di lapangan (on site), atau di workshop (out site).
Kita bahas satu per satu. Menurut jenis bahan, antara lain: 1]. Kolom baja, 2]. Kolom beton, dan 3]. kolom kayu.
1. Kolom baja menurut proses pengerjaan
Kolom baja ragamnya tak terhingga. Mengapa Saya sebut tak terhingga?. Karena hampir semua material baja profil bisa digunakan untuk membuat kolom bangunan. Dengan atau tanpa proses rekayasa sama sekali.
Kolom baja tanpa rekayasa artinya yang hanya menggunakan satu jenis material baja profil. Misal baja IWF, H-Beam, dan Honeycom.
Sedangkan kolom baja yang melalui proses rekayasa adalah yang menggunakan lebih dari satu jenis material. Dalam istilah konstruksi disebut baja profil gabungan. Atau baja profil tersusun.
Selain yang terbuat dari material baja profil. Ada pula kolom yang sejenis. Yakni terbuat dari baja ringan. Bentuk kolom baja ringan pun mirip dengan kolom baja profil. Yakni berupa batang tunggal atau gabungan.
2. Kolom beton dan jenis-jenis bahan yang digunakan
Menurut fungsinya kolom beton terbagi menjadi 2 macam. Yakni kolom beton struktur dan kolom beton praktis.
Kolom beton struktur maupun kolom praktis terbuat dari bahan yang sama. Yaitu besi beton polos atau ulir yang berfungsi sebagai tulang, dan cor beton berfungsi sebagai isian.
Nah atas dasar ini lah muncul istilah besi kolom. Seakan-akan bahwa semua kolom pada bangunan menggunakan besi beton. Dan/atau hanya terbuat dari kolom beton.
Sejauh ini hemat Saya tidak perlu merubah persepsi tersebut. Tapi, memberi pemahaman yang lebih detail mengenai jenis-jenis besi beton yang sering digunakan untuk membuat kolom.
Untuk kolom beton struktur umumnya menggunakan besi beton polos Ø16 mm ke atas. Atau, jika menggunakan besi beton ulir adalah ukuran D13 ke atas.
Sementara untuk kolom beton praktis adalah umumnya menggunakan besi beton polos Ø10 atau 12 mm, yang berfungsi sebagai tulangan pokok. Dan, besi Ø6 sebagai begel atau sengkang.
Biaya pasang besi kolom saat ini
Walau sama-sama menggunakan bahan yang sejenis, biaya pemasangan besi kolom praktis umumnya beda dengan biaya pemasangan besi kolom struktur.
Perbedaan tersebut disebabkan oleh 2 hal, yaitu: 1]. Dimensi kolom beton, dan 2]. Ukuran besi tulangan yang digunakan untuk masing-masing kolom beton.
Perhatikan gambar diatas. Penampang kolom beton praktis sangat kecil. Dan pada umumnya berbentuk kotak. Sementara kolom beton struktur memiliki penampang yang sangat besar. Dan, selain berbentuk kotak tak jarang pula berbentuk bulat, bahkan segi enam.
Oleh sebab itu biaya pemasangan besi kolom praktis selalu lebih murah, dan dihitung dengan satuan meter lari. Sedangkan besi tulangan kolom struktur dihitung dengan tonase, layaknya borongan pekerjaan konstruksi baja. Dan hasilnya jauh lebih mahal dibanding.
Contoh borongan pemasangan besi tulangan di kota Semarang, bulan Juli 2024 sebagai berikut:
- Kolom praktis Rp 15.000,-/m
- Kolom struktur Rp 1.150,-/kg
Biaya tersebut meliputi pemotongan, bending, rangkai dan pasang besi kolom pada tempat-tempat yang telah ditentukan dalam gambar kerja.