Pada prinsipnya pemasangan rib baja (stiffner) pada balok WF atau balok HB adalah sama. Sama dalam arti dilakukan dengan metode menggunakan las, serta ditempatkan pada posisi-posisi dimana beban terbesar akan terjadi pada sebuah struktur bangunan.
Kali ini Saya tidak membahas lagi mengenai cara menentukan dimensi plat baja yang digunakan untuk bahan rib. Sebab topik tersebut telah Saya sajikan sebelumnya, dan bisa Anda baca dalam artikel ini.
Cara menentukan letak pemasangan rib baja
Idealnya letak pasang plat rib pada sebuah balok baja adalah di setiap ujung voute. Posisi tersebut seperti terlihat pada gambar yang berada di paragraf 1.
Dengan adanya plat rib tersebut maka hubungan antara balok dengan tumpuan jadi kokoh. Sebab voute yang berfungsi sebagai ekstra pengaku (sekur) balok menyatu dengan sayap maupun dengan badan balok WF/HB. Khusunya pada bentang besar. Misalnya bentangan 8 meter atau lebih.
a. Rib balok induk
Rib balok induk artinya rib yang pemasangannya dilakukan pada balok induk. Pemasangan rib ini sifatnya tambahan. Dimana, jikalau rib baja yang berada di ujung voute dianggap masih kurang, maka penempatan rib berikutnya dilakukan dengan cara:
- Mengukur jarak total antara rib yang berada di ujung voute, lalu dibagi 3.
- Jika cara 1 dianggap belum cukup, maka jarak total rib tersebut dibagi 5.
Metode pembagaian jarak pemasangan rib baja sebagimana dimaksud pada poin 1 dan 2 adalah seperti gambar diatas.
Sampai disini penting diketahui bahwa:
- Pembagian jarak rib tengah harus ganjil dan sama rata. Misalnya 3; 5; 7 dan seterusnya.
- Pemasangan rib tepi balok (yang berada di ujung voute) sifatnya wajib.
- Metode perletakan rib baja ini berlaku pula pada seluruh kuda-kuda baja WF, maupun kuda-kuda baja kastela.
Oh iya penting diketahui ciri khas balok induk adalah memiliki voute di setiap ujung balok. Sementara jikalau tidak memiliki voute kemungkinan besar bahwa balok tersebut bukan balok induk.
b. Rib balok anak
Sering pula kita perlu memasang rib pengaku pada balok anak baja WF dan balok anak baja H Beam. Dimana pada balok anak sangat jarang ditemui menggunakan voute.
Dalam kasus ini pembagian jarak pasang rib baja tetap sama. Yaitu setiap kelipatan ganjil. Dan, dasar pengukuran jarak tersebut dilakukan dari pelat lekat balok anak. Perhatikan gambar dibawah.
Misal panjang total balok anak (Pg) adalah 5.880 mm. Berarti pemasangan rib baja idelanya dilakukan setiap jarak:
= Pg : 3
= 5.880 : 3 = 1.960 mm
Jadi jumlah plat rib setiap balok adalah 2 buah. Tepatnya 2 di sebelah kanan, dan 2 lagi di sebelah kiri sayap WF atau HB.
Tahapan pemasangan plat rib yang benar
Tanpa membedakan balok induk atau balok anak, secara umum pemasangan plat rib balok maupun kuda-kuda baja WF terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama melakukan las titik, dan tahap kedua adalah melakukan pengelasan full.
1. Proses las titik plat rib pada balok WF
Dilakukan pasca menentukan jarak pasang rib pada kedua sisi profil baja WF. Dan, las titik dilakukan untuk menempatkan plat rib secara melintang pada material yang menyerupai huruf H tersebut.
Pada tahap ini yang perlu Anda pastikan selain jarak pasang rib adalah pertemuan antara baja WF dan rib, yakni harus 90*. Hal itu dimaksud agar fungsi rib sebagai pengaku balok jadi maksimal dan tidak mengakibatkan buckling pada balok.
Sementara itu titik-titik las yang perlu Anda buat pada rib adalah pada setiap sudut material yang berbentuk kotak tersebut. Lebih jelas aplikasi mengenai pemasangan rib baja silahkan Anda lihat dalam video short berikut.
2. Proses pengelasan baja secara baja
Mengelas rib baja secara full maksudnya mengelas seluruh bidang material plat rib yang terhubung langsung dengan profil baja WF. Baik sisi kanan dan kiri, atau bidang yang vertikal maupun horizontal.
Proses ini bisa dimulai manakala seluruh plat rib sudah selesai dipasang dengan las titik pada sebuah balok. Sehingga tidak ada lagi kemungkinan berubah posisi atau jarak.
Pada umumnya las full ini dimulai pada bidang datar plat rib baja. Dengan kata lain pada posisi perletakan balok baja mengahap ke atas/kebawah. Sehingga menyerupai huruf H. Lalu, area plat rib yang dilas lebih dulu adalah yang menempel pada bagian badan WF.
Setelah itu, balok baja dibuat dalam posisi berdiri layaknya huruf I. Kemudian lakukan pengelasan secara full pada bidang sayap balok WF. Dengan demikian satu sisi pemasangan rib baja telah selesai dilakukan pada balok baja WF.
Lakukan metode yang sama pada sisi balok baja yang berikutnya, agar seluruh plat rib terpasang dengan kokoh, dan menyatu secara sempurna pada baja WF.
Catatan penting tentang rib baja
1. Dalam pembahasan ini sering muncul istilah plat rib. Hal itu menandakan bahwa material yang digunakan untuk membuat rib adalah plat baja lembaran.
2. Pengelasan rib baja umumnya dilakukan dengan las CO dan las elektroda (kawat las).
3. 1 unit rib balok terdiri dari 2 buah plat baja yang dibentuk sesuai dengan dimensi profil baja WF atau baja H Beam yang digunakan untuk material balok.
4. Pemasangan rib baja sifatnya wajib pada kedua sisi baja WF dan HB.
5. Pengelasan plat rib secara full tidak wajib. Sebab beberapa material baja WF tidak memenuhi standar untuk hal tersebut. Ketahui apa alasannya dalam artikel Kami berikutnya.