Langkah-langkah Ekspansi Dak Baja Pada Bangunan Eksisting

Selain pemasangan kuda-kuda baja yang sering dilakukan pada bangunan lama sebagaimana telah dibahas pada artikel sebelumnya. Pekerjaan ekspansi dak baja juga demikian. Tepatnya pada saat hendak melakukan perluasan dak pada sebuah bangunan.

Konstruksi dak baja ini mayoritas menggunakan material WF

Namun tahukah Saudara apa saja persiapan ketika hendak melakukan perluasan dak?. Dan, bagaimana langkah-langkah desain konstruksi dak maupun pengerjaannya supaya tidak merusak konstruksi dak eksisting?. Untuk mengetahui jawaban yang sebenarnya silahkan simak penjelasan Kami barikut ini.

Pengertian, ragam jenis dan dinamika pelaksanaan

Ekspansi dak baja artinya suatu kegiatan konstruksi bangunan yang menghendaki agar dak eksisting semakin luas dari sebelumnya, sehingga fungsi dak semakin maksimal untuk menjadi ruang aktivitas atau sebagai tempat untk menyimpan barang.

Penting diketahui menurut jenis lantai, ragam jenis dak baja terdiri dari 3 macam yaitu:
1. Dak baja lantai beton
2. Dak baja dengan lantai plat bordes,
3. dan Dak baja lantai papan, panel board atau sejenis

Anda tahu kaitan ragam jenis dak baja ini dengan rencana ekspansi?. Jawabnya adalah untuk melakukan penyesuaian konstruksi. Artinya sedapat mungkin Anda harus merencanakan konstruksi dak baja yang baru sesuai dengan material yang digunakan pada dak baja yang lama.

Mengapa perlu dilakukan penyesuaian?. Jawaban secara teknis ada 3 yaitu untuk:

  • Menjamin agar kekuatan kontruksi dak merata,
  • Memudahkan pemasangan dak yang baru,
  • Memastikan tampikan kontruksi sama dengan dak yang baru.

Persiapan perancangan dak baja baru

Terdapat perbedaan metode perancangan ketika hendak melakukan ekspansi dak baja pada bangunan lama. Perbedaan tersebut adalah terletak pada spefisikasi material maupun sistem sambungan kontruksi. Maka dari itu sebelum merancang dak lakukan langkah-langkah berikut:

1. Ukur lahan dan ketinggian dak lama

Lahan ekspansi dak artinya adalah tempat dimana Anda akan nenambah dak yang baru dengan cara menyambung dak eksisting. Data yang harus Anda peroleh pada saat pengecekan lokasi adalah:

a. Lebar dan panjang lahan

Berguna untuk menetukan jarak tiang kolom maupun panjang balok dak. Kendati tidak sama dengan ukuran dak lama, namun acuan untuk menentukan jarak tiang adalah tetap kontruksi dak yang lama.

Misal ukuran lahan adalah 22×36 m. Sementara jarak tiang pada dak lama adalah 6,0 meter. Berarti jarak tiang dak yang baru adalah 6,0 meter, sementara itu jikalau terdapat kelebihan maka hal itu dianggap sebagai perlakukan khusus.

b. Tinggi balok dak baja

Acuan untuk mengukur tinggi balok dak adalah permukaan lantai. Tepatnya ketinggian dari lantai hingga permukaan baja profil yang paling atas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tinggi bersih tiang kolom.

Perlu catatan khusus. Jika terdapat kolom beton tambahan (pedestal) pada tiang, maka kolom beton tersebut juga harus Anda ukur. Supaya ekspansi dak baja diterapkan dengan cara yang sama. Yakni menggunakan kolom beton pedestal.

2. Cek material konstruksi dak lama

Tahap berikutnya setelah melakukan pengukuran lahan dan ketinggian dak adalah mengecek dimensi seluruh material bajaa yang digunakan pada kontruksi dak yang lama.

Material baja yang perlu Anda cek mulai dari:

  1. Tiang kolom serta komponen-komponennya. Misal tebal base plate, stiffners dan cover plate (tutup kolom),
  2. Dimensi material balok induk maupun balok anak, beserta komponen-komponen.
  3. Ukuran dan jumlah baut mur setiap titik sambungan balok
  4. Warna dan jenis cat yang digunakan.

3. Cek material lantai dak

Jika tidak ada prmintaan khusus dari owner, akibat pertimbangan-pertimbangan yang spesifik. Misalnya oleh karena fungsi dak baru berbeda dengan dak yang lama, maka sebaiknya lantai dak juga harus mengacu pada yang sudah ada sebelumnya.

Dalam hal ini pengecekan yang Anda lakukan adalah tehadap beberapa elemen berikut:

  1. Jenis material lantai beserta ketebalannya
  2. Sistem pemasangan lantai.
  3. Cara finishing lantai.

Misal lantai dak lama adalah terbuat dari beton bertulang, berarti pengukuran harus Anda lakukan terhadap: 1]. Tebal beton, dan 2]. Keramik lantai. Sementara itu perlu juga cek apakah lantai beton tersebut menggunakan bondek atau tidak.

Jikalau tidak menggunakan bondek berarti dahulu pengecoran lantai dilakukan dengan mengguankan bekisting kayu/triplek. Oleh sebab itu mengingat lahan kerja berada dalam bangunan, maka ekspansi dak baja yang baru sebaiknya menggunakan bondek. Supaya pengerjaan lebih cepat dan praktis.

Ide kreatif untuk melakukan ekspansi bisnis dan konstruksi bangunan

Kontrol kekuatan konstruksi dak baja

Keberadaan konstruksi dak baja lama pada sebuah bangunan ada 2 yakni dikerjakan oleh pihak (jasa konstruksi) lain, atau memang oleh Anda sendiri yang mengerajakan sebelumnya.

Oleh sebab itu jikalau pengerjaannya adalah dilakukan oleh orang lain, maka Anda harus melakukan pengecekan ulang terhadap kekuatan struktur kontruksi dak. Caranya bagimana?, yaitu dengan melakukan analisa struktur. Menggunakan perhitungan momen secara manual, atau dengan menggunakan software khusus. Seperti SAP2000, ETABS atau sejenis.

Pengecekan ulang tersebut perlu dilakukan untuk memastikan bahwa material baja yang digunakan telah tepat. Sehingga berfungsi dengan maksimal sesuai dengan kekuatan kontruksi yang diharapkan untuk memikul beban.

Manakala terdapat kekuatiran pada salah satu material atau pada salah satu sistem/titik sambungan, maka hal tersebut sebaiknya Anda perbaiki. Maksudnya jangan Anda terapkan pada dak baja yang baru. Melainkan mengganti dengan material yang lebih besar, atau dengan alat sambung yang lebih memadai.

Jadi sekalipun prinsip ekspansi dak baja mengacu pada sistem kontruksi dak baja eksisting, bukan berarti serta merta melakukan duplikat mutlak padahal telah diketahui bahwa konstruksi dak esisting kurang kokoh. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengecekan ulang kekuatan.

Tahapan desain kontruksi dak

Sama dengan proses desain konstruksi baja ekspansi pada umumnya, desain dak baja baru pada bangunan lama juga terdiri dari 4 tahap yaitu:

a. Membuat gambar denah dak

Gambar denah terdiri dari 3 macam yakni:
1. Denah kolom baja
2. Denah balok
3. dan denah pondasi

Cara penyajian masing-masing gambar denah adalah bersebelahan dengan denah bangunan yang lama. Misal ketika Anda membuat gambar denah tiang kolom. Berarti harus terlihat pula pada gambar tersebut titik kolom baja eksisting.

Demikian pula ketika Anda membuat gambar denah balok. Disebelah gambar debah tersebut harus terlihat pula posisi perletakan balok eksisting. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana sistem kedua konstruksi, apak telah sama atau beda.

b. Membuat gambar potongan ekspansi dak baja

Setidaknya dibutuhkan 2 macam gambar potongan ketika Anda merencakan konstruksi dak baja, yaitu gambar potongan melintang (melebar), dan gambar potongan memanjang.

Secara prinsip juga sama dengan gambar denah bangunan, yaitu harus menampilkan potongan dak baja yang lama. Supaya diketahui apakah ketinggian antara dak eksisting dengan dak ekspansi telah sama.

Selain mengenai ketinggian dak, berdasarkan gambar potongan juga akan diketahui bentuk pondasi serta kedalamanya. Jadi pada prisipnya setiap gambar kontruksi baja harus dilengkapi dengan gambar potogan. Bila perlu untuk setiap masing-masing as bangunan.

c. Gambar detail angkur dan sambungan balok

Kelanjutan dari gambar dengan dan potongan adalah gambar detail. Untuk melakukan ekspansi dak baja setidaknya gambar detail yang harus Anda buat adalah:
1. Pertemuan antara pondasi dengan tiang kolom baja. Atau sering disebut dengan gambar detail pelat landas (base plate) dengan angkur.
2. Pertemuan antara tiang kolom dengan balok induk, serta antara balok induk dengan balok anak.

Inti dari gambar detail ini adalah untuk menjelaskan secara rinci tentang:
1. Ukuran angkur baut yang digunakan pada setiap tiang kolom baja,
2. Diameter dan jumlah baut mur dan ring yang diterapkan pada setiap sambungan balok,
3. Dimensi material pelat baja yang digunakan pada setiap sambungan.

d. Detail sambungan balok eksisting

Connencting antara dak baja lama dengan dak baja yang baru adalah terletak pada balok induk. Artinya sejumlah balok baja ekspansi akan terpasang pada tiang kolom eksisting. Supaya kedua konstruksi dak beanr-benar terhubung.

Maka dari itu pemasangan pelat sambungan pada balok baja harus disesuaikan dengan lubang baut yang tersedia pada kolom baja eksisting. Dan, oleh sebab itu perlu melakukan pengecekan pada kontruksi dak baja eksising, sebagaimana dijelaskan pada paragraf 7-18.

Proses pabrikasi dak baja ekspansi

Secara umum tahapan pelaksanaan pabrikasi dak baja sama dengan proses pabrikasi kontruksi kuda-kuda baja. Yaitu mulai dari membersihkan material, pengukuran, pemotongan, membuat lubang baut, mengelas sambungan baja, serta terakhir adalah mengecat baja.

Sementara unsur yang tidak kalah penting dengan proses pabrikasi adalah persiapan lahan dan alat kerja. Lahan yang dimaksud disini adalah tempat dimana akan dilakukan pemasangan dak baja, serta letak pabrikasi. Apakah pada tempat yang sama atau berlainan.

Mengenai letak pabrikasi tersebut, aspek yang terpengaruh secara langsung adalah jadwal pengiriman material ke proyek, serta jenis armada yang digunakan. Apakah akan mengakibatkan langsiran material yang jauh atau dekat.

Pemasangan ekspansi dak baja di lapangan

Selain mengenai kesiapan material, lancar tidaknya proses pemasangan balok baja adalah ditentukan oleh 4 hal berikut:
1. Ketersediaan alat kerja
2. Jam kerja
3. Tenaga kerja
4. Dan lahan kerja

Untuk memasang balok dak di dalam bangunan tentu tidak sebebas memasang dak pada proyek biasa. Karena di dalam bangunan telah berlangsung aktivitas, maka harus ditentukan apakah ekspansi dak baja dapat dilakukan pada jam kerja normal.

Bila tidak memungkinkan dilakukan pemasangan dak baja pada jam kerja normal berarti harus pada saat malam hari. Untuk itu perlu lampu penerangan yang banyak, serta pekerjaan yang terampil kerja pada malam hari.

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!