Spek material beton yang dibutuhkan untuk membangun rumah tingkat, jelas berbeda dengan rumah tidak tingkat. Penyebab pertama adalah tinggi bangunan. Kedua, adalah berat konstruksi bangunan.
Kami referensi ukuran-ukuran beron cor dalam artikel ini. Untuk Anda jadikan acuan kala membangun sebuah rumah rumah tinggal tingkat lantai 2. Tinggi 6,0 sampai 7,0 meter. Terbukti sangat kokoh, hemat biaya dan pengerjaan sangat cepat.
Beton bertulang
Beton bertulang pada sebuah bangunan rumah tingkat dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Kategori balok dan pilar
Dimulai dari ukuran terkecil, berikut fungsinya adalah:
15×15 cm
Berguna untuk membuat kolom praktis dan ring balok. Yang berada di lantai 1 maupun lantai 2. Material yang digunakan adalah beton cor, besi Ø10 dan Ø6 mm SNI.
Besi beton 10 mm tersebut adalah untuk bahan tulangan pokok. Sedangkan besi dia.6 mm adalah untuk sengkang/begel. Penampang beton seperti gambar nomor 1 berikut.
15×20 cm
Cocok untuk membuat sloof dengan panjang maksimal 2,5 meter. Sloof seperti ini umumnya ditemui pada ruangan yang kecil. Misal area kamar mandi, dapur, gudang perabot, dan pagar. Pada gambar terlampir (nomor 2), tulangan terbuat dari besi Ø12 dan Ø8 mm.
Sekilas tentang letak pasang sloof ini, Pada umumnya adalah diantara 2 buah sloof utama. Namun, sering juga berhubungan langsung dengan kolom pedestal. Akan tetapi tidak pada kedua ujungnya. Lebih detail mengenai ukuran sloof utama. Akan Anda temui pada paragraf selanjutnya.
15×25 cm
Saat membangun rumah tingkat ukuran ini digunakan untuk membuat balok anak pada dak lantai 2. Letak pemasangan adalah diantara 2 buah balok induk. Dengan ketentuan bahwa panjang balok tersebut tidak lebih dari 3,0 meter. Serta jarak antara balok yang satu dengan yang lainnya kurang dari 2,5 meter.
Karena ukuran beton sudah cukup besar. Maka pemakaian besi tulangan tidak cukup 2 macam. Sebagaimana dilakukan pada beton cor ukuran 15×15, dan 15×20 cm. Tetapi 3 macam, yaitu: besi beton D13, Ø12 dan Ø8.
15 x 35 cm
Adalah digunakan untuk membuat kolom utama bangunan rumah tingkat 2. Ukuran kolom sengaja dirancang pipih, supaya pada saat finishing bisa akhirnya rata dengan dinding bangunan. Sehingga tampilan bangunan jadi rapih, bersih, dan cantik.
Pemasangan kolom struktur ini selalu berada tepat (segaris) diatas kolom pedestal. Dengan tujuan agar beban bangunan yang dipikul langsung diteruskan pada pondasi yang berada dibawah.
Selain sebagai kolom utama. Beton cor 15×35 juga berguna sebagai balok induk. Balok induk artinya sebuah balok yang terpasang pada 2 buah tiang kolom struktur. Dalam hal ini berarti ukuran tiang dan balok adalah sama. Yakni 15×35 cm.
20 x 20 cm
Ukuran beton cor 20×20 cm adalah untuk membuat kolom pedestal. Membangun rumah tingkat wajib pakai kolom pedestal. Fungsi kolom ini adalah untuk menghubungkan sloof dan pondasi cakar ayam. Sekaligus sebagai media untuk menyalurkan beban bangunan yang berasal dari sloof, maupun dari tiang kolom.
Tulangan pada beton cor ini terbuat dari besi D16 dan besi Ø8 mm. Seperti terlihat pada gambar nomor 5. Besi D16 adalah berguna sebagai tulangan pokok. Sementara besi 8 adalah untuk membuat begel.
20 x 30 cm
Yaitu berguna untuk membuat sloof utama pada bangunan. Sloof utama artinya balok beton yang terpasang diantara 2 buah kolom pedestal. Selain berfungsi sebagai penyeimbang, sloof ini juga berperan penting dalam kekuatan bangunan.
Walau tergolong beton cor yang terbesar pada bangunan rumah, namun tulangan yang digunakan cukup 2 macam. Yaitu besi D13, dan Ø8 mm. Besi D13 terpasang sebanyak 6 jalur. Sementara besi Ø8 mm, dipasang dengan jarak 150 cm. Sepanjang sloof.
2. Ketegori pelat
Adalah beton cor yang terpasang dengan ketebalan tertentu, dan pada bidang datar. Ketika membangun rumah tingkat 2 lantai, setidaknya terdapat 5 macam beton cor yang berbentuk pelat yaitu:
1. Pelat beton tebal 7 cm. Adalah berguna untuk membuat meja dapur, talang beton, lisplang beton dan tutup saluran.
2. Pelat beton tebal 10 cm. Berguna untuk membuat tangga, dan lantai teras/balkon
3. Beton tebal 12 cm. Adalah untuk membuat pelat dak lantai 2, dan bak air dalam tanah.
4. Beton cor tebal 20 cm. Terapkan untuk membuat pondasi cakar ayam (foot plate), dan jembatan masuk halaman rumah.
Sebagai perbandingan. Contoh desain maupun penjelasan tentang lisplang baja seperti tertera pada artikel ini. Bentuk talang baja juga pelat/datar. Oleh sebab itu sangat cocok juga Anda terapkan pada bangunan rumah tinggal 1 lantai, maupun tingkat.
Rabat beton
Selain beton bertulang, membangun rumah tingkat juga butuh beton rabat. Beton rabat sama dengan rabat beton. Atau sering disebut dengan beton tidak bertulang. Yaitu berguna sebagai lapisan dasar pada pondasi cakar ayam, sloof tarik dan lantai keramik.
Ketebalan beton ini adalah antara 5-8 cm. Tebal 5 cm diterapkan pada saat membuat lapisan dasar sloof dan cakar ayam. Sedangkan tebal 6 & 7 cm adalah pasa saat hendak memasang lantai keramik. Terakhir, tebal 8 cm adalah untuk jalan setapak pada halaman, carport, emperan bangunan rumah.
Mutu beton dan kebutuhan bahan
Beton bertulang yang digunakan untuk rumah tingkat, sebagaimana dijelaskan diatas adalah mutu fc = 16,9 MPa. Atau setara dengan K200. Sementara itu, bahan yang dibutuhkan untuk membuat beton tersebut setiap 1 m³. Menurut standar AHSP pemerintah adalah:
– Portlan cemen (semen) = 352,0 kg
– Pasir kualitas bagus = 0,43 m³
– Betu pecah =1.031,0 kg
– Air = 215,0 liter
Sedangkan mutu beton rabat yang dianjurkan adalah K125. Atau setara denan mutu fc = 9,8 MPa. Lalu, koefisien kebutuhan bahan per m³ adalah:
1. Portlan cemen (semen) = 276,0 kg
2. Pasir kualitas bagus = 0,487 m³
3. Betu pecah =1.012,0 kg
4. Air = 215,0 liter
Demikian ulasan mengenai ragam jenis beton cor yang sering digunakan pada saat membangun rumah tingkat 2. Bila Anda membutuhkan rancangan bangunan rumah tingkat silahkan hubungi kami melalui nomor : 0813.2526.4787 atau email yang tertera pada situs ini.