Diantara sekian banyak materi dan bahan bangunan Indonesia, BRC adalah salah satu yang tidak memiliki kepanjangan. Namun hingga saat ini tetap populer. Khususnya untuk pekerjaan pagar dan pintu. Tentu karena material BRC memiliki beberapa kelebihan.
Lebih spesifik lagi pada pekerjaan konstruksi baja. Material ini erat hubungannya. Karena terbuat dari bahan dasar yang sama, serta sistem pemasangannya pun sangat mirip. Yakni menggunakan alat las dan baut mur.
Asal-usul BRC dan kaitannya dengan wiremesh
Awalnya BRC adalah nama sebuah perusahaan Inggris. Berdiri tahun 1901. Perusahaan tersebut lah yang pertama sekali memperkenalkan material wiremesh yang sering kita gunakan saat ini sebagai pengganti besi tulangan pada cor beton. BRC adalah singkatan dari British Reinforce Concrete.
Akan tetapi penggunaan kata BRC di Indonesia tidak diketahui sejak kapan beralih menjadi sebuah nama produk bahan bangunan. Yang mana produk tersebut memang mirip dengan wiremesh. Seperti terlihat pada paragraf 2.
Akan hal itu menurut pengamatan Penulis, material BRC awalnya memang diproduksi oleh perusahaan yang sama dengan material wiremesh. Dan pemasarannya hingga ke seluruh penjuru dunia. Termasuk Indonesia. Sehingga bisa terkenal hingga sekarang.
Khusus mengenai penggunaan nama material, menurut Penulis mungkin sengaja merujuk pada nama perusahaan tersebut. Sebab hal demikian sering dilakukan zaman dulu. Bukan hanya terhadap sebuah produk, tetapi termasuk untuk nama-nama tempat. Misalnya Konstantinopel. Bahkan terhadap ajaran kepercayaan. Misalnya Kristen. Yang berarti pengikut Kristus.
Bahan dasar dan ragam material BRC
Bahan dasar BRC adalah logam. Sama seperti material besi yang digunakan untuk bahan bangunan pada umumnya. Akan tetapi proses pembuatan BRC melalui beberapa tahapan.
Pertama. Sejumlah batang bulat yang menyerupai besi beton disusun dengan jarak tertentu sehingga membentuk pola kotak-kotak. Lalu setiap pertemuan bahan baku tersebut disatukan menggunakan las khusus. Maka terbentuk lah BRC lembaran dengan pola kotak-kotak.
Kedua. Proses perkuatan material tersebut, sisi atas dan sisi bawah di tekuk pada arah yang sama. Menjadi bentuk segitiga dan saling berhadapan. Dengan demikian BRC bisa berdiri, dan layak digunakan untuk bahan pagar maupun pintu.
Ragam material
Tahap 3. Pemberian lapisan akhir. Supaya material BRC tahan karat. Dilakukan dengan 2 cara, yaitu: 1]. Hot Dip Galvanizing dan 2]. Electrolating Galvanizing.
BRC Hot Dip Galvanized dibuat dengan cara mencelupkan BRC yang sudah berbentuk lembaran ke dalam cairan seng (zinc) panas. Temperatur cairan tersebut antara 420 – 450*C.
Sementara BRC Electrolating Galvanizing dibuat melalui serangkaian proses kimiawi dan arus listrik untuk mengalirkan partikel-partikel seng pada permukaan BRC.
Perbandingan kualitas ketahanan terhadap korosi. BRC Hot Dip Galvanized sampai 10 tahun. Sementara BRC Electrolating Galvanizing hanya 4-5 tahun. Setelah itu akan muncul tanda-tanda karat.
Ragam ukuran
Spesifikasi BRC menurut ukuran besi bulat yang digunakan sebagai bahan baku ada 2 macam, yakni dia.6 dan dia.7 mm. Lalu, menurut spasi terbagi menjadi 3, yaitu jarak 8 mm, 10 mm dan 12 mm.
Kemudian setelah melalui proses produksi ukuran 1 lembar material BRC menjadi beberapa jenis, yakni:
- 90 x 240 cm
- 120 x 240 cm
- 150 x 240 cm
- 175 x 240 cm
- 200 x 240 cm
Selain 5 jenis ukuran tersebut sebenarnya masih ada ukuran yang lebih besar. Namun sangat jarang dipakai, karena harus melalui inden yaitu:
- 225 x 240 cm
- 250 x 240 cm
- 300 x 240 cm
Nah untuk memudahkan penjualan, dan pengenalan pengenalan terhadap ragam ukuran BRC, misal oleh produsen diberi kode, seperti berikut:
SDE-90 A2 = BRC dia.6 ukuran 900 x 2.400 mm
SDE-90 A3 = BRC dia.7 ukuran 900 x 2.400 mm
SDE – 90 A4 = BRC dia.8 ukuran 900 x 2.400 mm
SDE-120 A2 = BRC dia.6 ukuran 1.200 x 2.400 mm
SDE-120 A3 = BRC dia.7 ukuran 1.200 x 2.400 mm
SDE – 120 A4 = BRC dia.8 ukuran 1.200 x 2.400 mm
SDE-150 A2 = BRC dia.6 ukuran 1.500 x 2.400 mm
SDE-150 A3 = BRC dia.7 ukuran 1.500 x 2.400 mm
SDE – 150 A4 = BRC dia.8 ukuran 1.500 x 2.400 mm
SDE-175 A2 = BRC dia.6 ukuran 1.750 x 2.400 mm
SDE-175 A3 = BRC dia.7 ukuran 1.750 x 2.400 mm
SDE – 175 A4 = BRC dia.8 ukuran 1.750 x 2.400 mm
SDE-200 A2 = BRC dia.6 ukuran 2.000 x 2.400 mm
SDE-200 A3 = BRC dia.7 ukuran 2.000 x 2.400 mm
SDE – 200 A4 = BRC dia.8 ukuran 2.000 x 2.400 mm
SDE disini adalah sebagai kode material. Sementara notasi berikut setelah kode adalah keterangan tentang dimensi material. Adapun penggunaan kode kemungkinan besar berbeda-beda setiap produsen. Akan tetapi dimensi material yang menyerupai jaring tersebut pada umumnya sama.
Kegunaan material pada bangunan
Material BRC paling banyak digunakan untuk membuat pagar keliling pada sebuah halaman, tanah kosong, atau sebagai pembatas 2 area yang berada dalam satu kawasan.
Kedua, untuk bahan pintu. Antara lain jenis pintu gerbang type dorong dan swing, pintu ruang genset, pintu ruang panel dan sebagainya.
Selain 2 hal diatas, tidak menutup kemungkinan material pabrikan ini bisa Anda modifikasi untuk keperluan konstruksi bangunan yang lain. Misal untuk membuat sekat ruangan, teralis jendela, pagar balkon dan lain-lain.
Ketersediaan dan harga material BRC di pasaran
Penjualan BRC di Indonesia dilakukan dengan ecer dan partai besar. Sistem ecer umumnya diterapkan oleh toko-toko bangunan umum. Artinya toko yang menyediakan berbagai macam material dan bahan bangunan.
Kelemahannya, di toko ini selain relatif mahal stock BRC umumnya juga terbatas. Alias hanya ukuran-ukuran tertentu (paling favorit). Yaitu BRC tinggi 90 sampai 175 cm.
Sementara penjualan partai besar umumnya dilakukan oleh distributor khusus. Di tempat ini Anda bisa memperoleh segala macam ukuran BRC, dan dengan harga yang sangat murah.
Pada dasarnya walau sebutan sebagai distributor, bukan berarti Anda harus belanja material BRC dalam jumlah yang besar. Melainkan bisa juga dengan jumlah kecil. Misal hanya 1 atau 2 lembar saja.
Persoalan ketika membeli dalam jumlah kecil, Anda pasti dikenakan ongkos kirim material. Sementara kalau jumlah besar tidak dikenakan biaya.
Terakhir, perbandingan harga BRC Hot Dip Galvanizing dan Electrolating Galvanizing cukup jauh. Selisih mencapai Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- per lembar. Dimana yang paling murah adalah jenis Electrolating Galvanizing.
Intinya, semakin besar dimensi BRC pasti harganya juga makin mahal. Akan tetapi jika diambil perbandingan diantara kedua material BRC. Selisih harga paling tinggi terjadi pada ukuran yang terkecil.
Dengan kata lain, makin besar ukuran material BRC maka selisih harga dengan BRC jenis lain akan semakin rendah.
Konsultasi cara penggunaan bahan
Kaitannya dengan harga dan ketersediaan bahan ini, sekaligus guna memperoleh manfaat pemasangan BRC secara maksimal. Anda harus pastikan lebih dulu dimensi material yang dibutuhkan beserta kuantiti. Lalu menentukan jenis BRC. Apakah yang paling bagus atau cukup yang kualitas sedang.
Bilamana Anda menemui kendala mengenai hal tersebut. Silahkan hubungi kami melalui nomor yang tertera dalam website ini. Sekedar konsultasi, atau ketika ingin pesan desain pagar/pintu yang terbuat dari BRC juga boleh.