5 Material Baja Profil Yang Tepat Untuk Rangka Skyroof Dan Langkah-langkah Desain

Membuat desain rangka skyroof dari material baja profil cukup mudah. Asalkan Anda paham tahap-tahap pelaksanaannya. Seperti yang Saya urai dalam artikel ini. Silahkan baca sampai akhir iya.

Macam-macam baja profil yang cocok untuk skyroof

Dari sekian banyak material baja profil, yang terbaik untuk rangka skyroof ada 5 yaitu:

  1. Besi stal kotak (holow); Ukuran 40×40 sampai 80×100 mm
  2. Besi pipa Ø2” sampai 4”
  3. Baja WF 150; WF 200 dan IWF 250
  4. UNP 50 hingga UNP 150
  5. CNP 75 hingga CNP 200

Tambah 1 jenis material lagi yang sering dipakai untuk membuat base plate, plekat, dan stifners. Yakni plat baja lembaran.

Terkait pemakaian 5 jenis material baja tadi. Dapat Anda lakukan secara serentak, atau hanya beberapa macam saja. Tergantung kebutuhan desain rangka skyroof Anda.

Misal kombinasi antar besi stal kotak dengan baja WF. Atau, WF dengan besi UNP/CNP. Atau, antara besi stal kotak, WF dan UNP.

Akan tetapi, khusus pemakaian besi pipa umumnya adalah independen. Alias tidak gabungan dari beberapa jenis material. Karena besi berongga tersebut digunakan untuk membuat konstruksi atap lengkung. Dan, melalui proses bending.

Sementara 4 jenis baja profil yang lain jarang dipakai untuk rangka atap lengkung. Sebab proses bending sangat sulit dilakukan. Jikalau pun dipaksa, hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Contoh desain rangka kyroof

desain rangka atap skyroof bentang 6 meter; pakai material baja

Langkah-langkah membuat desain rangka atap tersebut adalah:

1. Ukur lapangan dan menentukan bentuk atap skyroof

Dalam hal ini misalnya proyek bangunan sudah berjalan. Namun gambar detail skyroof belum ada. Maka pengukuran lapangan (lokasi pasang) sangat penting, yaitu untuk mengecek ulang bentang, dan panjang bangunan. Apakah telah sama dengan gambar yang sudah sebelumnya.

Setelah ukuran real Anda peroleh. Tahap selanjutnya adalah menentukan atap skyroof. Anda harus koordinasi pada pihak yang berwenang dengan hal tersebut. Antara lain pemilik bangunan, atau pengawas proyek.

Koordinasi tersebut juga sekaligus membahas ukuran rangka skyroof. Sekiranya berbeda dengan ukur lapangan, maka Anda harus lapor. Agar tidak terjadi salah paham dibelakang hari.

2. Menentukan jenis atap yang terbaik

Penting diketahui kembali, jenis penutup atap skyroof sangat beragam. Jadi, harus Anda tentukan sebelum membuat desain rangka. Apakah cukup pakai satu jenis, atap dua.

Pada contoh desain yang Saya lampirkan. Penutup atap skyroof terdiri 2 macam, yaitu:

  1. Kaca tempered; terpasang pada bagian atas. Dengan bentuk atap datar.
  2. Fibberglass. Pada bagian samping kanan, dan kiri. Berbentuk atap pelana.

Penting Anda ketahui. Antara atap bagian atas dan bawah terdapat celah sekitar 35 cm. Yang mana celah tersebut sengaja dibuat dengan tujuan untuk sirkulasi udara.

Dengan demikian fungsi skyroof bukan hanya sebagai ventilasi cahaya. Tetapi, juga udara. Hal ini sekaligus membantah anggapan bahwa skyroof baja hanya bisa ditetapkan untuk 1 jenis bentuk atap.

3. Memilih material baja yang cocok

Penentuan dimensi material baja dilakukan atas pertimbangan 4 hal berikut:
– Berat bahan (penutup atap),
– Bentang dan panjang bangunan,
– Letak pasang skyroof,
– Estetika

Sehingga pada contoh desain, ditetapkan material yang digunakan untuk rangka skyroof hanya 3 macam saja, yaitu:

  1. Besi holow ukuran 60×60; 60×80; dan 80×100 mm
  2. Plat baja T=10 mm; ukuran 20×20 cm
  3. Angkur baut dia.16 x 400 mm

Jadi, dapat disimpulkan bahwa material utama yang digunakan untuk membuat rangka atap tersebut adalah tunggal. Alias tidak kombinasi dengan material baja profil lain. Tetapi, hanya 1 jenis. Yaitu besi holow/stal kotak saja.

Adapun plat baja dan angkur baut adalah tergolong material bantu. Yang mana tanpa kedua material tersebut, pemasangan rangka atap sebenarnya bisa dilakukan. Akan tetapi hasilnya tidak maksimal.

4. Membuat desain yang bagus dan kaitannya dengan biaya

Desain rangka skyroof dapat dilakukan dengan beberapa cara. Misalnya menggunakan software Autocad, atau Sketch Up. Tetapi, memungkinkan juga dengan cara manual. Yakni pakai meja gambar.

Pada saat desain, hal utama yang harus Anda perhatikan adalah tujuan pembuatan gambar. Apakah untuk proses konstruksi (pabrikasi dan pemasangan), atau masih sekedar gambar rencana.

Jika berfungsi sebagai gambar rencana berarti tidak perlu membuat detail rangka sebanyak-banyaknya. Melainkan cukup pada titik sambungan saja. Misal detail base plate baja, serta sambungan antara kuda-kuda dan gording.

Akan tetapi, bila desain yang Anda buat adalah untuk pelaksanaan di lapangan. Alais sebagai gambar kerja. Maka wajib se-detail mungkin. Supaya rangka skyroof dapat terpasang dengan benar.

Penting Anda ketahui, ukuran yang Anda terapkan pada gambar desain adalah ukuran yang Anda peroleh dari lapangan. Jadi, bila terdapat perbedaan antara ukur lapangan dengan gambar desain sebelumnya. Maka yang menjadi acuan adalah ukur lapangan.

Adapun persoalan akibat dari perbedaan ukuran tersebut. Misalnya biaya makin besar, atau kecil. Biarlah hal tersebut Anda bicarakan setelah gambar desain yang batu sudah jadi. Sehingga Anda mengetahui berapa perbedaan biaya yang timbul secara akurat.

Butuh bantuan untuk Desain Arsitek dan Konstruksi baja? Ayo chat dengan kami!